🍃masa lalu

63 4 0
                                    


[ 7.18 ㅡ 19:15 ]

" aku ke rumah saeron nanti kamu kemana? " tanyaku yang duduk dikursi penumpang kepada lelaki yang sedang mengemudikan mobilnya.

" ntar aku mau kerumah renjun sama mark, sekalian nunggu kamu selesai tugas " jawabnya singkat, masih fokus pada apa yang dia lakukan.

aku sudah terbiasa mendengar nama renjun dan mark. bagaimana tidak, kami semua satu sekolah sejak sma. hanya saja mark, adalah kakak kelas kamiㅡbeda satu tahun saja sih.

" sama mereka doang? " tanyaku lagi, hanya memastikan. aku tidak mau hal-hal yang sangat tidak aku ingin ingat lagi itu akan terulang kembali.

" iya lah sama siapa lagi dong " jawabnya dengan nada bercandanya.

ya selama aku percaya sama dia, aku yakin dia pun tidak akan pernah mengecewakanku.


" abis nganter si cantik? " goda mark saat haechan turun dari mobil.

" apaan sih lu, udah ayo masuk. mana si renjun " haechan mendorong bahunya dan langsung masuk kedalem.

mark emang gitu. dari dulu, selalu ngusik cewek haechan. semenjak kejadian 7 tahun lalu, haechan lebih protektif jagain dia dari mark.

" eh udah dateng lu " renjun seperti biasa selalu nyambut kedatangan haechan.

" gimana skripsi lu? udah beres? " tanya renjun. haechan sama renjun ga satu kampus karena dia di bandung dan haechan netap di jakarta.

" udah sih, tinggal nunggu sidang gua " karena emang haechan udah ada di semester akhir kuliah, tinggal ngumpulin skripsi terus sidang.

" wah gila gece juga lu, gua belum beres beres ini, kagak fokus " jawab renjun sambil meneguk birnya.

" kenapa sih jun? lu masih mikirin cinta pertama lu itu yang sekarang jadi cewek temen lu ini? "

mark datang menghampiri haechan dan renjun dengan membawa 5 botol soju dengan tangannya.

haechan ga heran liat mark, biasanya bisa lebih banyak dari ini. mark habisin satu malem full tanpa henti. masih ga habis kenapa mark kuat banget minum

" udah lah jun move on dong kayak gua. banyak cewek yang lebih bagus daripada ceweknya dia "

BUKK!! tanpa basa basi haechan langsung nonjok mark. ini yang ga haechan suka dari mark, kata-katanya suka gabisa dijaga.

" heh mau lu apa? gua tau lu mabok tAPI GAUSAH HINA CEWEK GUA " haechan langsung nonjok mark lagi, tidak peduli dengan sekitar.

renjun ga pernah bisa lerai haechan sama mark. karena ujung-ujung nya dia juga yang kena tonjok. dapat dipastikan dia cuma pusing liatin haechan sama mark.

" hahaha.. haha mau sampe kapan lu gini terus chan? ga kapok dulu masuk bp? ntar kalo masuk penjara kan gawat "

haechan masih nonjok muka mark, mukanya udah lebam dan emang udah biasa. kejadian 7 tahun lalu lebih parah dari ini.

" eh eh, gini aja deh, daripada lu nonjokin gua terus tapi gaada hasilnya, mending lu minum bareng gua, kalo lu bisa lebih kuat dari gua, gua ngaku nyerah dan kalah selama 7 tahun " bisiknya yang membuat haechan makin mengencangkan cengkraman lehernya.

" emang lu udah kalah dari dulu " haechan melepas cengkraman dan setuju dengan tawaran mark.


" mba soju nya 3 botol lagiiiihhh " teriak mark.

renjun hanya bisa menatap miris dua orang yang sedang mabuk di depannya ini.

" haduh pusing gua liat kalian " renjun hanya bisa memijat keningnya dan melanjutkan aktifitas pada ponselnya.

mark dan haechan terus meneguk soju lagi dan lagi sambil keduanya saling bertatap.

mereka seakan berbicara dengan matanya tanpa banyak bicara. hanya saling meneguk soju secarang berulang-ulang.

sudah 2 jam berlalu mereka habiskan untuk minum dan tanpa sadar haechan dan mark sudah tergeletak lemas di sofa renjun.

mereka hanya mendengkur dan sesekali mengigau.

" aghh... ha ha lu gabakal bisa dapetin nakyung " mark mulai mendengkur dan mengigau.

haechan yang masih setengah sadar pun mendengar ucapan mark.

" si bego udah jelas jelas nakyung cewek gua masih aja nantangin "

renjun yang baru selesai urusannya dengan kamar mandi pun langsung melihat keadaan dua temannya yang benar-benar sudah kacau.

renjun melihat ke arah jam dinding, tepat pukul 22:45 dan teringat kalau haechan harusnya sudah menjemput nakyung.

renjun pun berniat untuk menelfon nakyung dan saat melihat ponselnya, sudah ada 15x missed call dari nakyung.

" mampus lu chan "

setelah menelfon nakyung, renjun memeriksa ponsel haechan dan benar saja, sudah lebih dari 30x missed call.

" chan bangun, cewek lu gimana tuh " haechan hanya mendengkur dan menghiraukan renjun.

" nakyung mau kesini chan " mendengar kata nakyung haechan langsung membuka matanya, masih dengan dengkurannya.

" ghhh hah? kenapa cewek gua? cantik kan jun? " percuma, alhasil haechan masih dalam keadaan mabok berat.

mark yang sudah sedikit sadar hanya diam sambil tersenyum melihat temannya dalam kondisi mabok berat seperti ini.

BRAK!! suara pintu terbuka kencang dan mengagetkan seisi ruang tamu renjun.

nakyung yang baru saja datang langsung menutup hidung karena bau alkohol yang sangat menyengat membuatnya ikut pusing.

dia hanya bisa menutup mulutnya tak percaya melihat lelakinya yang tergeletak lemas di sofa dan di ujung sana ada mark yang memperhatikan dia dengan senyumannya.

nakyung tidak menghiraukan mark, dia hanya fokus pada haechan.

" chan, bangun chan. yuk kita pulang. haechan " nakyung mengusap rambut haechan sembari menepuk pelan pipinya agar ia sadar.

haechan hanya mendengkur sambil memanggil namanya dan menggenggam erat tangannya.

nakyung menatap renjun dan renjun menatapnya sambil menatap mark juga. seakan berbicara dengan mata mereka masing-masing kenapa ini bisa terjadi.

" haechan, ini nakyung ayo pulang " setelah berkali kali nakyung membangunkan haechan, akhirnya perlahan lahan dia membuka mata dan sadar.

" ahh nakyunghh kok disini sih? udah selesai tugasnya? " haechan mengusap pipinya dan mendekatkan wajahnya ke wajah nakyung.

" jun bisa minta air hangat ga? " pinta nakyung, dan renjun hanya meng-iyakan dan pergi mengambil air.

nakyung hanya menatap haechan dengan tatapan ingin menangis. dia pun membalas mengusap pipi haechan sembari tersenyum pahit.

renjun kembali dengan membawa air hangat. dan nakyung langsung ngasih minum ke haechan sambil tangannya masih memegang gelas.

" nih minum dulu " perintah nakyung. haechan hanya menurut dan langsung minum.

nakyung masih mengusap pipi haechan dan haechan pun mengusap tangan nakyung.

nakyung melihat ke arah mark bergantian ke arah renjun dan juga haechan. nuansa seperti ini, mengingatkan ia pada kejadian 7 tahun lalu. sangat persis, hanya saja, bukan dirinya yang menjadi korban.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

shades of pain ㅡ 00, 99Where stories live. Discover now