🍃pujaan hati

26 3 0
                                    


mata nakyung gabisa berpaling dari laki-laki berdarah canada-korea ini.

markteen. siapa yang gatau tau lelaki ini.

ketua osis, mantan kapten tim basket, siswa teladan periode 2016-2018, dua tahun berturut turut menjadi siswa sekaligus kakak kelas idaman para adek-adek kelas.

tahun ini adalah tahun terakhir mark di SMA.

" woi na bengong aja, liat apaan sih? " saeron menepuk pundak nakyung dan membuyarkan lamunan gadis itu.

" ah ngagetin aja sih ron " mata nakyung kembali melihat mark yang sedang me-mentor junior basket untuk pertandingan minggu depan.

saeron yang menyadari bahwa temannya ini masih tergila-gila oleh sosok mark, hanya bisa tersenyum geli.

" sampe kapan sih na mandang dari jauh terus? samperin dong " senggol saeron.

" gila aja lu, nyamperin ngapain gue "

" bilang lah lu suka sama dia "

nakyung langsung melotot dan nengok ke saeron. temennya ini kalo ngomong ga mikir dulu.

" apaan sih ron, gengsi kali. lagian gue cewe "

" ya emang kenapa kalo cewe? masalah? dari pada ujungnya kagak dapet, mewek lu "

nakyung hanya diam. mana mungkin dia langsung mengutarakan perasaannya, kenal aja engga dia sama nakyung.

" udah ah ron gue mau ke kantin "

jeno masih menatap layar ponselnya. renjun melihat sekilas, jeno sedang membuka aplikasi line dan tertulis nama seoyeon disana.

" lu udah bilang ke dia? "

jeno yang sadar bahwa renjun ngeliatin chat hp dia, langsung menaruh hpnya diatas meja.

" belum, bilangnya gimana ya? "

" ya lu tinggal bilang aja lah, minta tolong gitu "

jeno terdiam. dia masih bingung mau mulai darimana ngomong ke seoyeon.

masalahnya yang jeno denger, dulu seoyeon keluar tim cheers karna trauma waktu itu sempet jatuh dan cedera.

dia masih bingung, mau nge chat apa ngomong langsung aja.

" lurrr beliin bakso dong "

sanha dateng bersama haechan sembari bergandengan.

gandengan tangannya ke pundak satu sama lain gitu loh.

terus mereka ikut duduk.

" ah lu pada lama, gue mau pesen nih. san mau ga? " tawar haechan.

" mau dong! "

haechan menghampiri mba mba bakso.

" mba baksonya dua ya "

" oke tong "

haechan membawa dua mangkok bakso tanpa sadar ada seorang cewek yang sedang sibuk dengan dompetnya dan tidak melihat haechan.

byurrr. basah.

" ah! panas! duh... sorry sorry, ah! " pekik cewek itu sembari meminta maaf.

" duh makanya liat-liat basah kan tuh " haechan masih memegang mangkok bakso, mau bantuin juga susah. haechan nya sih ga ketumpahan kuah.

" aduh, iya sorry ya ga liat. jadi tumpah deh " katanya meminta maaf, merasa bersalah.

" gue sih ga masalah, cuma baju lu noh, basah lepek "
" bentar deh "

haechan menghampiri meja teman-temannya untuk menaruh mangkok bakso terlebih dahulu.

" woi chan mau kemana " sanha yang bingung soalnya haechan buru-buru balik lagi.

lantas membuat sanha jeno renjun menoleh ke arah haechan pergi.

" nih pake tisu, duh basah banget baju lu " haechan menyodorkan tisu yang ada di mba bakso.

" iya udah gapapa nanti gue cuci "

" ada baju ganti ga? " tanya haechan, masih memegang tisu.

" baju olahraga baru aja gue pake tadi "

" yaudah, gue ada kaos dikelas nanti gue ambil deh "

renjun masih menatap haechan yang dari tadi masih ngobrol sama cewek itu.





















" nakyung? "

shades of pain ㅡ 00, 99Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang