11

2.4K 254 1
                                    

Author pov

Hari ini sekolah kembali seperti biasa, ada aktivitas belajar mengajarnya.
Mingyu mengambil tempat duduk tepat di depan bangku (y/n), ia sengaja duduk satu jalur dengan sepupunya itu.

Ketika bel masuk berbunyi, (y/n) langsung menempatkan dirinya di bangku.
Hari ini pelajaran pertama adalah Fisika, dari awal pelajaran (y/n) sama sekali tidak fokus.
Memang matanya tertuju pada papan tulis, akan tetapi pikirannya melayang kemana mana.



Bel istirahat pun berbunyi, Mingyu lalu memutar tubuhnya ke belakang menghadap (y/n),

"Mau ikut ke kantin bersamaku?"
"Hm tentu. Kau tunggu saja diluar, aku mau membereskan buku-buku ini dulu."
"Oh baiklah." ujar Mingyu lalu pergi ke depan kelas.

Tak berapa lama (y/n) pun keluar dan segera menepuk pelan lengan Mingyu.
"Kajja, kita ke kantin sekarang.!"
"Oh, kau sudah keluar. Sejak kapan?"
"Kau melamun? Aku tadi sudah menepuk lenganmu padahal, kau masih tidak sadar juga? Ckckck, kau melamunkan apa Kim?"
"Ahh tidak ada."

Mingyu turun terlebih dahulu melewati tangga, baru disusul (y/n) yang sedikit berlari mengejar Mingyu. Sepertinya anak itu lapar sekali, sehingga ia terlihat tergesa-gesa menuruni tangga.

Sesampai mereka dikantin, keduanya di kejutkan dengan keadaan yang ricuh.

Bukan

Bukan karena anak-anak yang sedang ramai antri makanan, melainkan sebuah perdebatan.

"KAU INI APA-APAAN HAH, KATAMU TIDAK MENYUKAI WONWOO. TAPI KENAPA MALAH MENEMBAKNYA, HAH?"

Ohh jadi perdebatan memperebutkan seorang lelaki.
Dan lelaki itu adalah Wonwoo?

Yang dijadikan bahan rebutan sepertinya tidak ada di lokasi kejadian, hanya ada dua perempuan yang sedang ribut saja.

"YAK, SEBENARNYA SELAMA INI AKU LAH YANG TERLEBIH DAHULU MENYUKAINYA. TAPI MALAH KAU REBUT IA DARIKU. SEBELUM KAU BILANG SUKA PADANYA, AKU SUDAH LEBIH AWAL MENYUKAINYA."
"TAPI WAKTU KUTANYA APAKAH KAU JUGA MENYUKAI WONWOO KAU JAWAB TIDAK KAN? MAKA DARI ITU AKU MENYUKAI WONWOO, KUPIKIR KAU MENYUKAI MINGYU ATAUPUN HOSHI SELAMA INI."

"Uhukk uhukk…" Mingyu kesedak salivanya sendiri. (Y/n) lalu menepuk pelan punggung Mingyu, ia yang tidak tahu apa-apa kenapa dilibatkan juga?

"Kenapa aku juga? Aishh, aku bahkan tak tahu apa-apa." gerutu Mingyu lalu mengusap dadanya sendiri.

"Tidak ada yang berniat melerai keduanya apa?"
"Jangan ikut campur urusan mereka, ayo kita cari makan saja. Aku sudah lapar."
"Aku tidak bisa makan dengan tenang apabila disini terjadi keributan. Kau tahu aku kan?"

Mingyu mengusap wajahnya kasar, lalu ia mengeluarkan handphone miliknya dari dalam kantong celana.
"Arraseo, akan aku tangani itu dulu," Mingyu seperti sedang menelpon seseorang.
Namun (y/n) tidak mau ambil pusing, sebenarnya ia juga lapar.
Akan tetapi, ia tidak bisa makan dengan tenang jika terjadi sebuah keributan seperti ini.
Terlebih dikantin.

Selang beberapa menit, kembali terdengar sebuah teriakan.
Kali ini bukan suara dari kedua perempuan tadi melainkan,

"HENTIKAN!"
"Won-Wonwoo oppa?"
"Sunbaenim?"

Ya, itu adalah Wonwoo.
Ah, sepertinya ia disuruh oleh Mingyu untuk melerai keduanya.
Orang yang di telepon Mingyu tadi sepertinya itu adalah Wonwoo.
"Kalian tidak malu apa jadi bahan tontonan seperti ini?" Ujar Wonwoo dingin dan terlihat seperti acuh.
"Wonwoo oppa, aku menyukaimu. Bagaimana dengan jawaban dari pertanyaanku tempo hari?"

"Jadi benar, gadis itu menembak Wonwoo? Wah tak kusangka, ada yang berani juga menembaknya. Daebak!" Mingyu bertepuk tangan kecil melihatnya dengan mulut yang membentuk huruf 'O'.

My Boyfriend Jeon Wonwoo ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon