Author pov
"selamat pagi anak anak"
"iya bu,pagi juga!"
"cie jomblo diucapin pagi" ucap Rifa.
Tanpa aba aba Nina langsung membekap mulut teman sebangkunya itu. Menurutnya,ini masih pagi jadi jangan membuat onar jika tidak mau kena sial.
"apaan sih lo?" tanya Rifa
"masi pagi Riri sayangg" ucap Nina,agak berbisik.
"hey! Yang belakang! Mau ulangan atau hukuman?" Tanya BuTet.
Anak anak selalu memanggilnya seperti itu. Padahal jika dipanggil Bu Teti itu lebih bagus,toh tinggal menambahkan huruf i saja kan?. Namanya juga anak muda,idupnya kadang gak mau diatur:(
"iya bu,kami mau ulangan!" jawab Nina
"Gaada pilihan jajan ke kantin bu?" tanya Rifa
"Rifa saya kali ini serius" bentak BuTet
"yaiyalah,tau saya juga. Dibercandain tuh gaenak bu,sakit" Timpal Rifa tak mau kalah
"kamu ulangan dimeja paling depan!" final BuTet
"KOK GITU SIH BU?"
"tanpa alasan,tanpa bicara. Atau keluar?"
Semua siswa menertawakan Rifa,karena kelakuannya selalu seperti itu terhadap semua guru. Jadi,tidak heran lagi. Anggaplah sebagai hiburan kelas IPA-1 setiap hari
"fine"
"selamat didepan Rifaa!" ucap Dido berteriak,dan lagi. Rifa ditertawakan oleh teman kelasnya kembali. Bagi Rifa,hari ini adalah hari kesialannya.
Setelah itu,
BuTet membagikan lembar jawaban,soal dan kertas kosong untuk mencoret coret.
"semuanya sudah dapat? 1 Ljk,1 soal dan 1 lembar kertas untuk coretan"
"sudah buuuuuu" jawab semuanya
"yasudah,jangan lupa baca doa dan berusaha semaksimal mungkin. Karena usaha tidak pernah menghianati hasil,jangan nyontek! Kalopun mau nyontek,harus profesional!" ucap BuTet
"maksudnya bu?" tanya Rasti
"iya,nyonteknya tanpa suara. Tanpa tau Ibu,itu namanya nyontek profesional" jawab BuTet
"ibu ada ada aja sih" ucap Dido
"hahahaha" semuanya tertawa
"yasudah skrg mulai mengerjakan ya? 90 menitt dimulai dari sekarang!" jawab BuTet,sambil tersenyum.
BuTet adalah guru terbaik menurut siswa di SMA BHAKTI,ia selalu mengerti apapun tentang siswa. Bahkan mungkin ia tidak pernah membebani siswa dengan tugas,pr,portofolio atau yang lainnya. Ia selalu menilai siswa dari bagaimana sikapnya jika ia ada di kelas. Tidak peduli bisa atau tidak,karna yang berjuang setidaknya ada keinginan untuk bisa walaupun otaknya terkadang susah untuk berada di titik itu. Siswa lainnya juga setuju,jika ada statement 'giliran Guru baik eh pelajarannya yang galak'. Itu,untuk BuTetnya.
"Ninaaaa......" ucap Rifa dalam hati
"duhh soalnya susah banget lagi"
"cakung nih,curhat aja deh di kertas coretan. Ini adalah media imajinasi anak ipa paling top"
"judulnya apa ya?" Omel Rifa
"oh iya. WHEN MANTAN COMES PADAHAL GUE GAK MINAT"
"ambigu haha,nyindir mantan inimah. Yaudah gapapa deh" final Rifa
Lalu ia memulai menuangkan imajinasinya dikertas coretan itu. Rifa selalu begitu menurutnya,jika tidak bisa yasudah jangan dipaksa. Kita harus cari cara gimana caranya kita dapet prestasi dari jalur yang pro sama kita dan otak kitanya. Yaa,itu adalah alasan logisnya.
ketika Rifa sedang sibuk dengan jalan pikiran dan imajinasinya,Dido tiba tiba melempar penghapus tepat dikepalanya.
pletakkk
"aduh curut nih pasti" perlahan Rifa menengok ke belakang,terdapat Dido yang cengengesan
"woi,12345678910 apa jawabannya?" tanya Dido agak sedikit berbisik
"lo nanya apa ngerampok jawaban?" timpal Rifa tak mau kalah
"temen tah gitu?" ucap Dido sambil memunculkan smirknya.
"eh seharusnya gue yg nanya gitu!"
"ya lagian lo daritadi kaya yang bisa ngerjain aja corat coret di lembar kertas coretan lo,padahal gak lagi ngitung tapi lagi curhat. Lama lama gue blgin juga lo ke BuTet!"
"dido cakep deh" ucap Rifa sambil mengedipkan matanya sebelah
"gamempan" timpal Dido seenaknya
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah,mending kita baca doa yuk buat Rifa biar terselamatkan dari teguran BuTet:v
btw tadi aku ngecek rank ini,alhamdulillah 100 besar.
semuanya,makasih ya! votenya ditunggu!
yang mau kasih aku saran dan kritik boleh chat pribadi aja ya,
atau di ig @putrirz !
thanksss!!
