Mood0booster - Minhyuk

5 0 0
                                    


Belakangan aku merasa mual. Makanan yang kusuka saja rasanya ingin kumuntahkan semua. Pernah aku mencoba, tapi tak ada setetespun cairan yang keluar.

Tiba-tiba, kudengar suara bel apartemenku. Ia menyeret langkahku ke pintu dan mengintip dari lubang. Ah, dia, pikirku.

Aku membukakannya pintu. Senyumnya begitu lebar dan cerah seperti matahari di musim Panas.

"Aku bawa makanan kesukaanmu," ia bilang sambil mengangkat bungkusan yang ia bawa.

Aku melebarkan pintu agar ia bisa masuk ke dalam, setelahnya kukunci kembali pintu apartemen itu.

"Aku sedang tidak nafsu," jawabku, jujur seraya berjalan ke sofa di ruang tamu. Pria itu mengekori langkahku.

"Tapi kamu harus makan ... ku suapi, mau?" mendengar hal itu, aku berhenti melangkah. Aku meliriknya dengan semburat merah mewarnai pipi.

"Aku anggap itu sebagai 'ya',"

Daily Dose of BTOBWhere stories live. Discover now