Bab. 2 Bad Guy

7.4K 894 107
                                    

Hidup selalu penuh dengan hal yang tak terduga. Demikian pula dengan cinta. Mungkin saja, beberapa waktu lalu saling mencintai, sekarang sudah tidak lagi. Bahkan detik berikutnya saling membenci. Bisa jadi sebaliknya. Cinta memang seabstrak itu. Karenanya cinta tak pernah memiliki definisi atau interpretasi pasti. Begitulah yang dipikirkan Galuh setelah mengalami patah hati karena dicampakkan Rena, gadis cantik yang pernah diyakini akan menjadi cinta pertama dan terakhirnya.

Galuh merasa kecewa dan sakit hati. Rena meninggalkannya dengan alasan yang membuat dadanya seperti ditikam ribuan belati : uang, sesuatu yang memang hanya dimiliki olehnya dalam jumlah terbatas dan perlu bekerja keras.

Jika alasannya karena perbedaan prinsip, agama atau sakit parah yang membuatnya akan melupakan Rena seperti amnesia, alzhaimer atau gila misalkan. Mungkin dia tidak akan sesakit ini. Namun hidup memang setragis itu. Faktanya, Galuh dicampakkan karena Rena lebih memilih Han, lelaki cantik dengan uang bertruk-truk.

"Jika aku kaya, mungkin Rena akan kembali padaku," ucap Galuh pada dirinya sendiri.

Pemuda dengan wajah manis dan polos itu sedang menatap dirinya di depan cermin. Mencoba menggali keyakinan diri bahwa dirinya layak untuk dipilih. Kemiskinan tidak dapat menutupi kenyataan kalau Galuh memang tampan dan rupawan. Dia bahkan selalu juara satu di kelas sejak SD sampai SMA. Sekarang, dia menjadi mahasiswa jurusan Desain Grafis di sebuah kampus Swasta. 

Galuh dan Rena sudah berpacaran lebih dari enam tahun. Pertama bertemu di upacara penerimaan siswa baru SMP. Galuh lupa membawa perlengkapan dan dengan bijaksana Rena menertawakannya yang dihukum guru untuk lari jongkok.

Tawa gadis manis itu telah membangkitkan jiwa tertariknya pada lawan jenis. Bisa dibilang, itu pertama kalinya Galuh merasa kalau lelaki memang harus berinteraksi dengan perempuan dan menghasilkan keturunan melalui proses perkawinan yang... Okey, intinya Galuh jatuh cinta setengah mampus pada Rena. Miracle, ketika Rena yang cantik juga menyukai Galuh yang seorang kutu buku bukan kutu beras apalagi kutu rambut. Gatal.

Seperti air laut yang mengalami pasang-surut, hubungan Galuh dan Rena juga demikian. Beberapa kali Rena mencoba meninggalkannya tetapi Galuh selalu berhasil membuat hubungan mereka tetap bertahan.

Keretakan itu berawal dari ejekan teman-teman Rena yang menilai bahwa pemuda terlalu baik seperti Galuh bukanlah pemuda yang layak untuk dipacari. Sekadar info, teman-teman Rena menganut kepercayaan kalau bad boy is the best of boyfriend in the world. Rena yang awalnya tidak menggubris keyakinan menyimpang itu pun mulai terpengaruh. Gadis itu mulai menuntut Galuh untuk menjadi Bad boy jika tidak ingin ditinggalkan.

Galuh sangat mencintai Rena. Oleh karena itu, dia mulai bertransformasi menjadi seorang Bad boy dengan versinya sendiri. Namun hal itu malah memperparah hubungan di antara keduanya. Rena merasa tak puas dengan kebadboy.an Galuh.

"Apa yang salah?" tanya Galuh kala itu.

"Kamu ngapain?" tanya Rena kesal.

"Jadi bad boy," jawab Galuh.

"Hah? Bad boy darimana? Memangnya sikapmu yang mana yang membuatmu yakin kalau kamu itu bad boy?" tanya Rena dengan kekesalan yang sudah mencapai ubun-ubun.

"Seperti maumu, Ren. Aku jadi bad boy dengan nggak ngerjain PR lagi, datang terlambat ke sekolah dan nggak ngerjain piket kelas," jawab Galuh yang membuat urat kesabaran Rena meledak.

"Itu bukan bad boy, Galuh."

"Trus?"

"Bad boy nggak gitu," ucap Rena dengan putus asa.

"Lalu bad boy itu kayak apa, Ren?" tanya Galuh meminta penjelasan.

"Yang keluyuran di jalanan dengan motor gede atau sekelas ninja. Mengenakan pakaian gaul dengan celana robek-robek dan rantai, anting-anting di telinga serta rambut yang diwarna-warnai," jelas Rena.

PACAR DISKON 30% [ New Version ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang