Babak Baru di Montreal │Chapter 5 - Dunia Yang Baru

25 2 0
                                    

Montreal, Kanada

Aku kembali bersemangat! Kurasakan energi yang begitu besar mengalir masuk dalam darahku. Dan akhirnya hari yang kutunggu-tunggu pun tiba!

Hari ini aku bersiap-siap akan berangkat ke Istanbul, Turki. Kelasku akan mengadakan studi banding ke Universitas Bogazici. Ibu terlihat begitu bahagia mendengarku bersemangat menceritakan keberangkatanku ke Istanbul. Semalam kami berbincang melalui video call.

David juga amat bahagia melihatku begitu menggebu gebu menceritakan betapa aku sangat antusias dengan kegiatan studi banding ini, "Keep up the fire, Girl!", ujarnya.

Tapi Bapak tidak datang dalam mimpiku semalam. Aku sedikit kecewa lantaran aku amat sangat merindukannya juga, meskipun David menghujaniku dengan kasih sayang dan harta yang berlimpah, namun aku tetap tak akan dapat menggantikan Alex ayahku dengan David.

Alex yang menurut cerita Cing Wati adalah pemuda berandalan, urakan dan tidak jelas pekerjaannya. Tapi aku yakin Bapakku adalah laki-laki pemberani dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, terbukti dia tidak meninggalkan Ibuku sewaktu dia tahu bahwa ibuku sedang mengandung aku. Kadang aku berfikir, bagaimana rupa Bapakku sebenarnya? apa benar seperti yang tergambar dalam mimpi? karena aku tidak pernah melihat fotonya.

Tapi Cing Wati pernah mengatakan ayahku bertubuh kurus dan berambut jabrik. Aku tersenyum sambil meledek, "Selera Ibu boleh juga ya!", Cing Wati menjawab, "Iyee..mak lu dedemenannye nyang model begitu...keren katanye..". Lalu kami pun tertawa bersama. Sudahlah, aku berjanji pada diriku bahwa aku tak akan larut dalam cerita masa laluku lagi.

Aku harus bangkit. Tuhan memberikanku nafas hidup hingga hari ini agar aku dapat memperbaiki diriku. Aku bersyukur hidupku saat ini berangsur membaik, dengan orang-orang kiriman Tuhan yang datang silih berganti memasuki ruang kehidupanku.

Aku mengutak atik handphone ku ketika ketua senat kampus kami mengumumkan bahwa kami akan segera berangkat ke bandara. Dan akhirnya setelah sekian lama Mpok Leli baru membalas pesanku beberapa jam yang lalu, "Ayu!!!!! Aku baik2 aja. Kamu gimana?". Aku membalas, "Aku juga sehat Mpok..salam buat Cing Wati, Mama Yuni dan Rara ya..".

Abreana dan Helena segera menyerobot antrian agar dapat satu barisan denganku,aku tertawa melihat tingkah mereka. Mereka selalu bisa menaikkan mood ku ke tingkat maksimal.

"Ayu, kamu perginya berapa hari?", Mustafa bertanya sambil membawakanku botol minum, ia begitu mempedulikan keadaanku. Sayang sekali ia tidak berada dalam fakultas yang sama denganku, jadi dia tidak ikut kegiatan studi banding ini. "Hey Fa, hmm 3 minggu sih..ga lama", aku menerima botol pemberiannya, "Makasi..."lanjutku riang.

Dan lagi, Abreana - Helena menatap kami dengan pandangan curiga, seperti gaya detektif yang sedang mencurigai sesuatu. Aku menampakkan ekspresi wajah yang semakin mengundang kecurigaan mereka, aku begitu menikmati kejahilanku mengerjai mereka, sekarang mereka pasti berfikir bahwa aku dan Mustafa memang sedang berpacaran.

"Eh Fa, sini deh gua bisikin!", aku meraih leher Mustafa, ia menurut saja sambil mendekatkan telinga kirinya ke bibirku. "Fa, lu pake dah apartment gua, cuma inget..jaga kebersihannya ya!", aku mengucapkan kata itu namun dengan gaya yang dibuat-buat sehingga tertampak kesan bahwa aku sedang membicarakan sesuatu yang berbau cinta pada Mustafa.

Helena dan Abreana semakin gusar melihat tingkah laku kami. "Oke oke boss!", Mustafa tersenyum kegirangan menerima kartu kunci apartment ku. Ia pun lalu memelukku dan melambaikan tangan padaku. Aku juga tak kalah semangat melambaikan tangan padanya sambil sesekali kulirik wajah kedua sahabatku yang menunjukkan ekspresi super penasaran.

Perjalanan ini akan memakan waktu yang sangat panjang, kami berangkat pukul 11.44 dari Montréal-Pierre Elliott Trudeau International Airport dengan menggunakan maskapai penerbangan Air France. Akan ada 2 pemberhentian pada penerbangan kami, di Bandara John F Kennedy New York dan Bandara Paris Charless de Gaulle di Perancis.

BABAK BARU DI MONTREALWhere stories live. Discover now