02. 이기주의 [Selfishness]

2.8K 496 152
                                    

Pagi ini masih menjadi pagi yang sangat menyibukkan bagi Jungkook dan juga Sohyun terlebih hari ini merupakan hari pertama dari hari-hari lainnya, Senin. Pukul lima lewat enam menit dua puluh detik, keduanya sudah mulai berkutat dengan tugas masing-masing. Jungkook bertugas membuat sarapan sementara Sohyun bertugas membereskan rumah. Hyera dan Gunho masih terlelap sambil menyelami alam mimpi mereka. Itu sedikit menguntungkan mengingat Gunho dan Hyera sering bertengkar ketika bangun pagi dan itu membuat Jungkook serta Sohyun kewalahan. Acap kali Gunho akan menangis jika bertengkar dengan sang kakak, lalu jika sudah begitu Jungkook akan membawa Hyera sementara Sohyun akan membujuk Gunho.

Setiap pagi mereka selalu melakukan itu. Sohyun dan Jungkook sering bertukar pekerjaan. Kadang Sohyun yang membuatkan sarapan dan Jungkook membersihkan rumah. Jungkook sempat memberi saran pada Sohyun untuk menyewa jasa pelayan saja namun Sohyun menolak dengan dalih tidak ingin keluarganya dirawat oleh orang lain. Biar saja dia yang merawat mereka, toh itu lebih baik sebab Sohyun bisa lebih dekat dengan keluarganya.

Pukul enam tepat. Jungkook masuk ke dalam kamar anak-anak, membangunkan Hyera agar segera bersiap ke sekolah. Suara merdu Jungkook membuat Gunho ikut terbangun. Padahal niatnya hanya membangunkan Hyera saja.

"Ayah Jeon. Ini sudah pagi?" Jungkook mengangguk, satu kecupan ia berikan di dahi Hyera. Sementara buntalan kecil Gunho hanya memandang dengan hati terluka.

"Hyera Sayang, bangun Nak." Jungkook berujar lembut. Tangan besarnya turut mengusap puncak kepala Hyera membuat anak kecil itu menggeliat merasa terganggu.

Gunho menatap Jungkook kemudian mengalihkan pandangannya pada sang kakak. "Ayah Jeon semalam noona dan Gu melihat seseorang."

Jungkook menaikkan sebelah alisnya setelah mendengar laporan dari Gunho. Jungkook tahu putra bungsu Taehyung tidak pernah berbohong padanya atau sekadar bercanda. Keseriusan Gunho terlihat sangat jelas. Bahkan Jungkook dapat menangkap ketakutan di mata indah si kecil. "Gu kenal orangnya? Mungkin saja itu tetangga di sebelah rumah kita."

"Bukan Ayah. Gu mengenal wajah tetangga kita dengan baik. Orang yang memantau rumah kita berpenampilan aneh, pakaiannya serba hitam."

Baiklah Jungkook pikir dia tidak bisa mengabaikan ucapan Gunho. Sebenarnya beberapa hari sebelum mereka pindah ke rumah ini Jungkook sempat melihat ada seseorang tengah memantau rumah mereka dari kejahuan. Jungkook juga telah memasang CCTV di setiap sudut rumah namun sialnya tak ada satupun bukti yang bisa ia kumpulkan untuk mengungkapkan siapa pria tersebut. Jika terus seperti ini Jungkook benar-benar akan memindahkan anak-anaknya ke kamar keluarga. Dia takut orang itu berbahaya, bisa jadi orang tersebut melukai Hyera atau pun Gunho.

Mungkin anak-anak itu bukanlah darah dagingnya namun Jungkook begitu menyayangi mereka. Terutama Hyera, Jungkook ingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Di mana Hyera mengalami kecelakaan dan dia merasa beruntung sebab darahnya sudah menyatu dengan darah Hyera. Bukankah itu patut disyukuri?

Berbeda halnya dengan Gunho. Jungkook mungkin menyayangi Gunho, tapi wajah anak kecil itu kerap membuat Jungkook merasa sakit hati. Sempat terlintas di dalam benak Jungkook kenapa wajah Gunho harus mirip dengan Taehyung dan bukan Sohyun? Itu mungkin terdengar egois. Pun Jungkook sendiri tak dapat menepisnya; bahwa dia sedang berusaha menyayangi Gunho tanpa memikirkan bagaimana rupa anak kecil itu. Ya, Jungkook kini tengah berusaha melakukannya. Berusaha untuk tidak mengecewakan sang istri sebab dipandangan Sohyun, wanita itu lebih memperhatikan Gunho dibanding Hyera.

Between Two Heart (2) [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang