01. Diculik

2.9K 108 52
                                    

Alana perlahan-lahan membuka matanya karena sinar matahari yang menerobos masuk membuat matanya terasa silau. Tangannya dan kakinya terasa di kekang, memang. Kedua tangan dan kaki gadis itu saat ini tengah diikat oleh sebuah tali berwarna putih.

Alana mengerjap-ngerjapkan matanya secara berulang kali. "Aku dimana? Kenapa aku bisa diikat seperti ini? Apa jangan-jangan aku diculik? Seperti difilm-film? Aku mau dijual? Oh tidak tidak! Mommy, ayah, kak Zafar tolong Lana!" Oceh gadis itu tanpa memikirkan kepalanya yang terasa pening.

Gadis itu kebanyakan menonton film. Jadi bayangannya sekarang seperti ada difilm yang dia sering tonton––seperti Thriller misalnya. Bagaimana seorang gadis diculik lalu dijual atau jika tidak, ya dibunuh. Alana ngeri membayangkannya. Sekarang posisinya tak aman! Ia harus kabur.

Saking paniknya, ia tak bisa berpikir jernih. Ia tak cukup berusaha untuk melepaskan ikatan ditubuhnya. Tetapi kepalanya terus terbayang-bayang adegan brutal di-Film. Alana merasa seperti dirinya menjadi pemeran utama dalam sebuah Film.

"Sara... Tolong kakak! Kakak janji tidak akan banyak mengoceh tentang kehidupan mu. Kak Zafar tolong aku! Aku janji tidak akan mengusik atau mengganggu kehidupan mu dan menghabiskan uang mu lagi!" Alana hanya bisa mengoceh tanpa melakukan apa-apa, kepalanya akan semakin pening jika terus berusaha membuka ikatannya.

Ceklek

Seorang pria datang dengan menggunakan jaket hitam, senada dengan celananya. pria itu memberikan tatapan horor kepada Alana–––membuat gadis itu ngeri. Ia merengek dalam hati. Ingin pulang ingin pulang, begitulah.

Tidak lupa, pria tersebut membawa sebuah benda yang tak asing bagi manusia. Ya, pria itu membawa sebuah pisau dapur yang keliatannya memang sedang tajam-tajamnya, seperti baru.

Alana semakin ketakutan, untuk apa pria itu membawa pisau bahkan menatapnya dengan tatapan datar––tidak ada senyuman, atau kemarahan, tidak jelas ekspresi pria itu seperti apa sekarang.

Pria itu menyimpan pisaunya diatas meja, lalu menghampiri Alana yang tengah ketakutan. Pria itu berjongkok untuk menyesuaikan tubuhnya dengan gadis ini agar ia bisa melihat jelas wajah Alana yang menunduk.

Pria itu menyentuh dagu si korban––otomatis keempat mata itu saling bertatapan karena penculik ini ingin sekali melihat wajah Alana lebih jelas lagi.

Jangan takut! Jangan takut! Dia pasti hanya seorang pria biasa yang sedang bermain tiktok atau bahkan tengah membuat konten untuk vlognya dan nanti aku akan terkenal! batin Alana yang berusaha semaksimal mungkin untuk tetap positif thinking walaupun keadaannya tidak mungkin.

Alana langsung tersenyum manis sambil menatap pria itu dengan tatapan ceria. "Kau ingin membuat konten YouTube? Lalu kenapa kau tidak bilang saja! Aku ini pandai berakting dan aku bisa berpura pura takut!" ujar Alana dengan senyuman yang tak pudar sambil membayangkan nanti dirinya akan terkenal, sedangkan pria itu malah menatapnya dengan tatapan datar lagi, sepertinya pria itu kurang asupan senyuman.

Alana jadi ragu saat ekspresi pria itu hanya datar. Ia pun bertanya-tanya, "Benarkan? kau hanya ingin membuat konten YouTube dengan ku kan? Aku kasih saran, bagaimana kalau judulnya; 'aku menemukan seorang gadis cantik yang sedang di culik oleh seseorang' dan kau nanti akan menjadi Superhero nya, ya kan?" tambah Alana dengan raut wajah yang bahagia. Ya, gadis itu sangat ceria.

Tidak mendengar respon dari pria ini. Alana langsung bertanya kembali, "Bukan konten YouTube ya? Apa jangan jangan Tiktok? Atau malah aku akan masuk Televisi? Iya atau malah aku akan––" ucapan Alana langsung terhenti ketika pria itu berdiri tanpa mengeluarkan suara.

SANA [Revisi]Место, где живут истории. Откройте их для себя