5 ✔

753 83 5
                                    

Sidang kelanjutan kasus pembunuhan pasangan Kim.
Taera telah mendapat ijin mengikuti sidang dari rumah lewat teleconference video. Dengan di dampingi Shin Jae, bik Min dan satu petugas pengadilan.

Saksi dari pihak terdakwa bertolak belakang dengan kesaksian Taera.
Jika seperti ini Kang Bom bisa saja terbebas dari tuntutan, dan hanya anak buahnya saja yang kena hukuman.

"Taera, bisa kau kasih petunjuk lebih spesifik lagi bahwa keberadaan Kang Bom benar berada d irumahmu malam itu." Tanya Shin Jae.

Taera memejamkan mata, otaknya berputar mencoba mengingat kembali memory kejadian naaf itu.

"Unnie, aku ingat! pada bagian paha orang itu terdapat tatto gambar seperti bola ada sumbunya." Taera menjelaskan.
"Apa maksudmu bom?" tanya Shin Jae.
"Aku tak yakin apa itu bom," ucap Taera.
Shin Jae pun mencari gambar yang dimaksud dan menunjukkannya kepada Taera.
"Apa seperti ini gambarnya?" Shin Jae menunjukkan gambar bom.

"Iya Unnie, seperti itu," jawab Taera.

Shin Jae kemudian menghubungi Pengacara Han yang berada di ruang sidang untuk meminta ijin kepada Hakim supaya Taera bisa memberikan kesaksian tambahan.

Di pengadilan

Setelah mendapat informasi dari Shin Jae via telepon, Pengacara Han segera berdiskusi dengan Jaksa.

"Yang mulia Hakim, ijinkan saya untuk memanggil saksi Kim Taera." Jaksa memohon.
"Ini bukan giliran Kim Taera bersaksi." Hakim memperingatkan.

Jaksa pun maju ke meja Hakim, melihat hal itu Pengacara Kang Bom juga ikut maju.

Jaksa menjelaskan bahwa saksi dari Kang Bom berdusta, dan ia memiliki kesaksiannya.
Hakim mengangguk menyetujui.
" Dipersilakan Kim Taera maju bersaksi." Seru Pak Hakim.

Kim Taera diambil sumpah terlebih dahulu.

"Kim Taera, berdasarkan saksi dari terdakwa bahwa saudara Kang Bom berada di rumahnya saat kejadian. Lalu apa keyakinan Taera kalau Kang Bom ada di tempat kejadian," tanya Jaksa.
"Ada tatto bergambar bom di bagian paha sebelah kiri." Taera menjelaskan.

Kang bom yang mendengar itu jadi ketir-ketir. Pasalnya memang dia mempunyai tatto itu di pahanya.

"Yang Mulia, saya meminta terdakwa Kang Bom untuk di periksa tubuhnya apakah ada tatto yang dimaksud," ucap jaksa.
"Keberatan yang Mulia." Pengacara kang bom berusaha mencegah.
"Keberatan di tolak," ucap Hakim. "Terdakwa Kang Bom segera di periksa anggota tubuh nya." Perintah Hakim kepada petugas pengadilan.

Setelah diperiksa memang benar ada tatto bom di paha kiri, dan Kang Bom tidak bisa mengelak lagi. Petugas mengambil foto tatto tersebut dan di jadikan bukti.

"Sidang saya tunda 30 menit," ucap Hakim.

Di rumah kediaman keluarga Kim
"Taera sepertinya kau berhasil, orang itu tak dapat mengelak lagi." Shin Jae menatap.
"Benarkah Unnie, jadi dia akan dihukum?" Taera berharap.
"Iya ... kita tunggu saja," ucap Shin Jae.

Sidang pun dilanjutkan kembali, dimulai dengan pembacaan dakwaan. Jaksa menuntut hukuman seumur hidup untuk Kang Bom karena kejahatannya yaitu pemerkosaan dan pembunuhan terencana.

Dan berdasarkan bukti dan kesaksian. Hakim memutuskan Kang Bom beserta anak buahnya bersalah dan menjatuhkan hukuman seumur hidup untuk Kang Bom, dan penjara 25 tahun untuk anak buahnya. Serta untuk saksi yang memberikan keterangan palsu di hukum 2 tahun penjara.

"Tok ... Tok ... Tok ...." Hakim mengetuk palu tanda keputusan sah.

Pengacara Han dan Jaksa merasa lega, begitu juga Taera dan Shin Jae yang menyimak dari rumah.

addorable love( End ) Tahap RevisiOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz