Bagian Satu | Sudut Pandang Adipati

14.4K 2.9K 2.5K
                                    

Hai, selamat membaca cerita ini :)
Tolong sikapi dengan bijak dan bila ada kata-kata atau prilaku yang kurang berkenan mohon untuk tidak di contoh.

Sebarkan kebaikan dan selalu berpikir positif.

Peraturan untuk membaca cerita ini :

1. Silahkan berikan vote

2. Berikan setidaknya 1 komentar, lebih banyak lebih bagus.

Kedua hal itu berguna untuk mendukung agar cerita ini lebih banyak diketahui oleh banyak orang.

Terima kasih untuk kalian yang melakukan keduanya❤️

Semoga cerita ini tidak mengecewakan.

***

Bagian Pertama | Sudut Pandang Adipati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian Pertama | Sudut Pandang Adipati

Terkadang orang yang paling dekat yang sangat berpotensi untuk saling menyakiti.

***

Saat ini WIDYADHARMA kedatangan polisi dan detektif untuk mengusut tuntas permasalahan ini, meskipun keluarga Semira dan keluarga Sultan menutup kasus ini, mereka menganggap bahwa ini hanyalah tindakan bunuh diri saja. Tetapi orang tua Rayya tidak setuju, biar bagaimanapun dia ingin keadilan untuk anaknya, agar tenang setelah meninggalkan dunia.

Setiap siswa dimintai keterangan untuk ketiga korban, mereka di wawancara satu persatu. Tak ada yang tahu apa percakapan mereka dengan pihak kepolisian. Setiap orang itu saling melemparkan kecurigaan satu sama lain.

Siswa pertama yang dipanggil adalah Adipati Dhananjaya. Meskipun Ayahnya, Gavin Dhananjaya meminta agar Adipati tak perlu dilibatkan karena pemuda itu pasti tengah shock mengingat adik kembarnya juga menjadi korban.

"Halo Adipati Dhananjaya, kan?" tanya seorang Pria paruh baya dan dibalas anggukan oleh Adipati.

"Perkenalkan nama saya Toro, saya ingin mengusut tuntas kasus teman-teman kamu. Kamu tidak keberatan dimintai keterangan, kan?"

Lagi-lagi Adipati mengangguk.

"Seberapa dekat kamu dengan ketiga korban?"

Adipati menghela napasnya perlahan, "Semira itu mantan kekasih saya, Rayya teman satu kelas dan Sultan kembaran saya."

"Cukup dekat berarti ya?"

"Hmm, yaa..."

"Katanya hanya kamu siswa yang tidak pernah masuk dan di posting oleh daredevil?"

"Eung..."

"Kamu tau daredevil kan?"

"Tau, semua masalah kita berawal dari sana. Kalau urusan saya belum di posting oleh pemilik akun, apakah salah saya? Mungkin dia belum menemukan apa yang menjadi aib saya untuk disebar."

Social Media SyndromeWhere stories live. Discover now