Sang Ilmuan dan Ciptaannya+

2.9K 156 4
                                    

Shani membawa robot Chika pulang ke rumahnya dengan hati yang penuh dengan harapan dan kecemasan. Di dalam perjalanan pulang, dia merenungkan apa arti kehadiran Chika yang sekarang sebagai robot dalam hidupnya. Baginya, Chika bukan hanya sekedar ciptaan teknologi, tetapi tetaplah saudara kandungnya yang telah lama hilang.

Sesampainya di rumah, Shani duduk di depan komputer lagi, mencoba memahami lebih dalam tentang kemampuan dan kebutuhan Chika yang baru. Robot Chika duduk di sebelahnya, memperhatikan setiap gerakan dan ekspresi wajah Shani dengan penuh perhatian.

Setelah beberapa hari berlalu, Shani semakin terbiasa dengan kehadiran robot Chika di rumahnya. Chika dengan tekun belajar tentang dunia manusia, mencoba memahami emosi dan kebutuhan manusia dengan lebih baik. Namun, di balik sikapnya yang antusias, ada rasa cemas yang dalam di hati Chika. Dia ingin memastikan bahwa Shani bahagia dengan kehadirannya, dan dia bertekad untuk melakukan segala yang dia bisa untuk memuaskan saudara sekaligus penciptanya itu.

Suatu hari, ketika Shani sedang sibuk di dapurnya, ia tak menyadari keberadaan robot Chika di belakangnya.

Robot Chika mengendap endap kemudian memeluk tubuh Shani dari belakang. Membuat Shani terkejut. Terlebih lagi, kedua telapak tangan Chika berada di payudara Shani. Membuat Shani melenguh kecil akan sentuhan tersebut. Merasa tubuhnya yang akan diangkat, dengan cepat Shani mematikan kompornya. Membiarkan tubuhnya di angkat oleh robot Chika.

Tentu robot Chika langsung membawa Shani menuju ke kamarnya. Meletakkan Shani di atas kasur dengan keadaan telentang. Netra Shani menatap iris mata milik Chika. Tatapan itu sangat meneduhkan.

Dari salah satu tangan Chika, keluar sebuah borgol. Yang memang itu adalah sistem yang dibuat oleh Shani sendiri. Chika tersenyum melihat Shani yang menatap lekat borgol tersebut.

"Kamu sangat berbakat dalam menciptakanku, Ci." Chika mengaitkan tangan Shani yang terborgol ke kepala ranjang.

Shani menggeliat untuk menyamankan posisinya.

Robot Chika memutuskan untuk naik ke atas tubuh Shani, mengelus wajah serta pipinya. Shani merasa merinding akan sentuhan sensual tersebut. Walaupun robot Chika tidak bisa mengeluarkan ekspresi yang menggairahkan. 

Tangan kanan Chika terangkat. Menimbulkan suara lalu keluarlah sebuah gunting dari dalam tangannya. Chika tersenyum senang. Mengetahui kemampuan tubuhnya sendiri. 

Chika menempelkan gunting tersebut di area perut Shani yang bajunya tersingkap. Shani pun melenguh merasakan dinginnya benda tersebut. 

Chika mulai melakukan aksinya. Menggunting baju milik Shani sehingga menampakkan pakaian dalamnya. Dengan jahil, Chika meremas payudara milik Shani sehingga ia tak sengaja mendesah.

"Merdu sekali,"

Chika tak berniat untuk merusak bra milik Shani. Jadi ia meraih pengaitnya di belakang tubuh Shani.

Kini tubuh bagian atas Shani sudah terlihat sempurna. Chika mengarahkan kedua tangannya ke arah dua gundukkan tersebut. Memainkan tangannya dengan lihai di atasnya.

Membuat Shani sampai memejamkan mata. Ia melempar kepalanya ke kiri dan ke kanan guna menyalurkan rasa nikmatnya.

Puas menikmati ekspresi Shani, robot Chika perlahan turun ke bawah. Menarik bawahan yang dikenakan oleh Shani. Memperlihatkan miliknya yang sudah basah.

"Ahh,"

Shani melenguh merasakan jari jemari Chika yang mengelus miliknya. Chika sangat lihai dalam tugasnya. Shani pun tak menyangka jika Chika belajar secepat ini.

Jari telunjuk Chika mulai masuk kemudian keluar kembali. Terus seperti itu hingga Shani nyaman akan tempo yang diberikan.

Dirasa cukup, Chika menambahkan satu jarinya dan mempercepat temponya. Seketika membuat Shani mengerang kenikmatan.

Cengkraman Shani semakin menguat, tangannya yang terikat sangat menyulitkan shani. Menandakan jika kenikmatan itu semakin menghampiri Shani.

Chika yang mengetahui seperti itu semakin mempercepat gerakannya. Menimbulkan suara yang mengagumkan.

"Ahh, Chikaa..."

Jari Chika terjepit kuat diikuti oleh lelehan hangat yang keluar dari liang tersebut. Membuat Shani mendesah lega.

Chika memutar dua jarinya di bagian klitoris Shani yang membuat milik Shani berkedut kembali.

Sebelah tangan Chika meraih payudara milik Shani dan meremasnya. Memberikan kombinasi yang sempurna untuk kenikmatan.










ONESHOOT48Where stories live. Discover now