32| My Half on You

386 61 15
                                    

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Tubuhnya bergetar tatkala benda besi panjang melintas cepat di atas rel. Helaian rambut juga ikut bergerak kala terhembus oleh angin.

Suara-suara dari announcer terdengar bersahutan.

Bersandar di salah satu pilar. Dua minggu setelah menerima beberapa rekrutmen baru. Gadis itu bisa dengan tenang meninggalkan butik. Hari ini ada jadwal di Bandung. Menghadiri undangan pembukaan cabang baru dari butik abaya milik teman sang Ibu. Berhubung posisinya sudah Kaila ambil alih, akibatnya ia yang harus menghadiri semua undangan dari rekan sang Ibu.

Pandangannya mengamati sekitar. Sangat beragam. Ada yang muda ada yang tua. Ada yang sendiri ada yang bersama pasangan maupun keluarga. Ada yang datang lalu juga ada yang pergi. Semua Kaila tangkap dalam matanya.

Agam sempat menawarkan untuk mengantar Kaila. Namun gadis itu menolak. Memilih untuk menggunakan Whoosh. Selain lebih efisien, juga menghindari macetnya jalanan di luar sana.

Terlebih. Kaila juga tau kalau nanti malam Agam ada jadwal terbang ke Lombok. Tidak ingin membuat pria itu kelelahan karena harus bolak balik Jakarta Bandung.

Kaki jenjang mulai melangkah. Masuk ke dalam gerbong kereta. Mencari tempat duduk sesuai dengan tiket yang dibawa. Setelah ketemu. Ia langsung bergerak untuk duduk di kursinya. Bersandar dengan pandangan mengarah keluar jendela.

Tidak lama kemudian ia merasakan kehadiran seseorang. Gadis itu melemparkan senyum pada wanita yang baru saja duduk di sebelahnya. Lalu kembali memandang luar jendela.

"Iya! Pokoknya gue seneng banget sama project kali ini."

"Ya kali gue kayak model yang lain. Yang cuma diem, puja-puja doi dari belakang doang. Gue gak kayak gitu. Kalau gue bisa bertindak lebih dari itu, kenapa enggak?"

"Zaman sekarang udah gak ada lagi istilah cowok yang first move. Udah gak zaman kali kayak gitu. Gak akan gue biarin dia jatuh ke tangan yang lain, he's mine."

Bukan bermaksud menguping. Namun suara itu sayup-sayup masuk ke dalam pendengarannya. Dalam hati berdecak kagum, ternyata cegil di dunia nyata itu beneran ada. Berbeda dengan dirinya. Boro-boro untuk jadi cegil. Buat bilang kangen aja terkadang masih mikir dua kali.

Kemudian percakapan tersebut berakhir. Dapat Kaila tangkap dari ekor mata. Aura semburat bahagia, definisi tepat atas dimabuk cinta.

Getaran pada ponsel mengalihkan atensinya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Apple of My EyeWhere stories live. Discover now