16

627 63 2
                                    

.

.

.

Awan putih mengapung di udara bergerak perlahan membawa angin sepoi-sepoi menyapu daratan sebuah desa. Matahari tidak tampak ditempat itu tapi tempt itu sangat terang seperti disorot lampu dari berbagai sudut. Sejuk, hanya itu yang bisa menggambarkan udara disana. Tidak terik meski sepenuhnya terlihat sangat cerah, dan sama sekali tidak terlihat awan mendung atau akan datang gelap. Hari yang indah.

Sebuah desa yang di kelilingi gunung tinggi, tempat yang sejuk dan nyaman juga damai. Hanya dalam satu sudut pandang, hamparan tanaman berwarna warni mendayu mengikuti arah angin. Disudut lain, beberapa hewan nampak sibuk dengan aktifitasnya sendiri, seolah berbicara satu dengan lainnya. Sebuah rumah megah berdiri di sudut tengah di kelilingi bunga dengan sebuah danau biru yang nampak terlihat jelas isi di dalamnya. Ikan warna warni berenang menguasai danau yang jernih bahkan lebih terkesan tanpa lumut.

Dua orang pemuda berdiri di depan rumah, menatap lurus kearah danau biru itu. Keduanya sesekali tertawa, yang muda mentertawakan yang lebih tua karena ekspresinya semenjak mereka disana. Takjub dan kagum tidak pernah hilang dari wajahnya, ia tidak pernah berada di tempat seindah itu sebelumnya. Sementara yang lebih mudah sibuk memeluk anjing kecil berbulu putih miliknya.

"Hyeong, kau suka tempat ini?,"tanya Jihoon.

"Sangat suka. Tempat ini tenang dan damai. Darimana kau dapat anjing itu?,"tanya Jungkook, sembari bersandar di pagar putih.

"Holy? Dia sudah disini lebih dulu. Dia menungguku datang. Hyeong tahu? Dia yang menemukan tempat ini,"Jihoon tersenyum bahagia, sibuk mengusap kepala anjing dipelukannya.

"Holy? Namanya Holy?"

"Eoh. Holy, cocok dengan warna bulunya, kan? Putih. Dia lucu sekali kan, Hyeong? Anjing ini dari Yoongi hyeong,"Jihoon mengangkat anjingnya, mensejajarkan wajah mereka.

"Sangat menggemaskan, seperti adik Hyeong ini."Jungkook mengusap kepala Jihoon.

"Hyeong, Taehyung hyeong menunggumu."ucap Jihoon, raut wajahnya seketika berubah sendu.

"Tae Hyeong? Dimana dia?,"Jungkook mengedarkan pandangannya ke sekeliling tapi tidak dilihatnya sosok yang di carinya.

"Dia tidak ada di sini. Kau harus menemui Tae hyeong dan menemaninya, Hyeong. Hanya kau yang dia punya sekarang."ucap Jihoon dengan senyum.

"Kau ini bicara apa, Saeng? Ada kita bersamanya."

"Aku akan selalu bersama kalian. Tapi sekarang kau harus bertemu dengannya. Kau lihat ke danau itu? Berjalanlah kesana, Taehyung hyeong menunggumu."Jungkook menatap Jihoon bingung.

"Berjalan ke danau? Arraseo, kajja."ajak Jungkook.

"Aniyo. Hanya kau, Hyeong. Aku akan menunggu kalian disini."Jihoon tersenyum lembut padanya.

"Menunggu? Jadi hanya aku yang menjemput Taehyung hyeong?"

"Kalian akan kembali suatu saat nanti. Ingat pesanku, hyeong. Jaga diri dan jaga hidupmu. Hiduplah lebih baik dan bahagia juga selalu tersenyum. Ingat aku selalu bersama kalian. Jaga apa yang aku titipkan padamu, hyeong. Awas jika kau hidup sembarangan!,"Jihoon menatapnya tajam tapi kemudian tertawa dan sibuk dengan Holy.

"Tentu, aku tidak akan hidup sembarangan, Jihoon-ah. Aku akan segera kembali bersama Taehyung hyeong."Jungkook menepuk bahu Jihoon, yang mengangguk cepat.

"Aku sayang hyeongdeul."

"Hanya itu yang di ucapkannya seingat ku, hyeong. Itu mimpi yang aneh. Dimana Jihoon? Sampai sekarang aku tidak melihatnya. Aku merindukannya."ucap Jungkook yang bersandar di ranjangnya, menatap Taehyung yang hanya membalas dengan tatapan sendunya.

Mirror [Part 2]Where stories live. Discover now