6

654 58 1
                                    

.

.

.

"kau harus makan yang banyak."ucap Taehyung, tangannya sibuk meletakkan daging di mangkuk nasi Jungkook.

"Kau juga hyeong."Jungkook nampak protes.

"Apa kau sangat menyukai Jihoon?,"tanya Taehyung to the point.

"Hm?"

"kau sangat menyayanginya?"

"Tentu saja. Dia adik kita."

Taehyung tersenyum, mengusak rambut Jungkook kasar, membuat yang empunya cemberut.

"Jangan menggangguku hyeong. Kita harus cepat selesai."

"Hahahaha Arraseo. Jangan terlalu banyak memasukkan makanan ke mulut mu, liat wajahmu sudah seperti kelinci gembul."

"Hyeoooong."gerutu Jungkook ditengah mengunyahnya.

Taehyung sengaja bercanda, sudah waktunya mereka move on. Mereka tidak boleh terlalu lama bersedih. Apalagi Jihoon sedang sakit. Mereka harus fokus mengurus Jihoon. Adik kecil mereka itu perlu perhatian lebih dari mereka.

Jihoon membuka matanya, kepalanya terasa sangat berat. Badannya lemas bukan main. Ia menatap kosong langit-langit kamar, mengingat kejadian sebelum ia pingsan. Tanpa sadar, air mata keluar ke sisi wajahnya jatuh membasahi daun telinganya. Hidungnya memerah, kepalanya tambah sakit karena ia menangis. Tapi ia tidak bisa berhenti. Ada penyesalan di setiap tangisannya.

Hoseok membuka pintu kamar mandi, membenahi pakaiannya sembari berjalan. Menyadari Jihoon terbangun, ia lantas mendekati anak itu.

"Jihoon-ah, kau sudah bangun. Apa ada yang sakit?kenapa menangis?"

Jihoon tidak menjawab, tapi air matanya terus saja keluar. Hoseok bingung anak itu harus diapakan. Ia akhirnya mengeluarkan ponselnya, sambil menekan-nekan tombol di samping ranjang Jihoon.

"Tae, Jihoon sudah bangun. Cepat kemari."

Tak lama Jimin masuk ke ruang rawat Jihoon.

"Hoseok hyeong, keluarlah sebentar."

"Kenapa aku harus keluar? Tidak bisakah aku tetap disini?,"Jimin hanya menatap Hoseok. Jimin ingin bilang 'ayolah, aku harus memeriksa pasien ku dengan tenang', tapi Jimin memilih untuk bicara tanpa mengucapkannya.

"Arraseo-arraseo. Aku keluar."

Hoseok keluar ruangan, menunggu di depan kamar rawat. Sebenarnya tidak apa jika ada orang didalam, tapi Jimin tidak mau jika orang itu Hoseok. Jadilah Hoseok harus bersabar menunggu diluar. Tidak sampai sepuluh menit, Taehyung dan Jungkook terlihat berlari ke arahnya.

"Bagaimana Jihoon?,"Jungkook sudah mau masuk tapi di tahan oleh Hoseok.

"Jimin sedang memeriksa keadaannya. Sebaiknya kita menunggu disini."

"Apa dia terlihat kesakitan, hyeong?,"tanya Taehyung.

"Aku rasa tidak."Hoseok tampak berfikir saat menggedikkan kepalanya. "tapi dia menangis. Ya, air matanya keluar terus."

Mendengar itu, Jungkook dan Taehyung jadi makin kuatir. Untung Jimin keluar tidak lama setelah pembicaraan mereka selesai.

"Bagaimana Jihoon?"- Taehyung

"Apa aku sudah boleh masuk?,"Jungkook agak panik.

"Ya, kau boleh masuk."

"Gumawoyo hyeong." Seperti tidak peduli penjelasan Jimin, Jungkook langsung masuk ke dalam.

Mirror [Part 2]Where stories live. Discover now