Merokok

10.2K 463 105
                                    

Tangan itu mengeluarkan benda kecil dalam saku celananya. Bola mata coklat gelap itu mulai memperhatikan gambar kemasan yang di berikan oleh temannya.

"Seriusan?"

Pangeran menoleh pada Ael yang terlihat ragu. Dia juga merasakan ragu untuk mencicipi benda panjang itu.

"Tapi gue penasaran." Jawaban Fatih begitu mewakili perasaan kepingin tahuannya Pangeran.

"Tapi kita masih syuting kalo badan kita ketauan bau rokok gimana?"

"Ya elah Ael, lo jangan kaya orang cupu!" Fatih memukul bahu itu dengan pelan.

"Gue ga cupu bangsat, gue cuma takut nanti Angga marahin gue."

Pangeran terdiam, bayangan Yesa yang merokok di belakang kamar mandi membuatnya kesal. Pasalnya Yesa telah berjanji untuk tidak lagi merokok tapi sekarang dia melanggar janjinya.

"Gue mau coba." Pangeran mengambil sebatang rokok dan menyalakannya.

Fatih dan Ael hanya melongo melihat perbuatan yang secara tiba-tiba dari Pangeran. Merasa ada dukungan, Fatih pun melakukan hal yang sama.

Keduanya mulai mengisap rokok itu dengan pelan tapi pasti.

"Hmmm." Fatih menjauhkan rokoknya, dia memperhatikan rokok dengan meneliti "Ga ada rasanya, cuma manis di ujung busa." Fatih mencoba menjilat kecil ujung rokoknya.

"Serius?"

"Cobain makanyaaa geblek."

Ael terpaksa mengambil rokoknya dan mencobanya. "Nyum-nyum, iya bener manis di ujung."

"Tapi enak sih." Celetuk Pangeran.

Kalian jangan salah walaupun mereka bertiga wajah sangar minus Fatih sih. Mereka adalah cowok baik-baik yang tidak pernah merasakan rokok. Kecuali rokok daging heheu. Bercanda ya anjim.

"Iya enak, pantes Angga demen rokok ternyata ya lumayan bikin candu." Gumam Ael dengan menikmati asap nikotin menyapa paru-parunya.

Ketiganya terdiam menikmati rokok sampai tanpa sadar ketiga laki-laki lainnya sedang melipatkan tangannya seraya memperhatikan mereka bertiga.

"Enak?"

"Manis?"

"Ketagihan?"

Pange, Ael dan Fatih segera menoleh dengan terkejut. Bola matanya membulat sempurna. Ael segera menjatuhkan rokoknya seraya di injak.

"Angga?" Lirihnya.

"Hehehe hai Yes." Pange melambaikan tangannya yang terdapat rokok yang dia selipkan di sela-sela jari.

"Astaga Pang!" Yesaya segera mendekati Pangeran dan memgambil rokoknya, dibuangnya dan di injak.

"Apa-apaan sih lo segala ngerokok." Kesalnya dengan kilatan mata yang marah.

"Lo juga ngerokok." Jawab Pange dengan santai.

Irzan mengela nafasnya yang melihat Fatih hanya terdiam. "Sini kamu."

Fatih menurut, dia menghampiri Irzan dengan menunduk "Aku hukum kamu ya."

Fatih mengangguk, dan menerima tarikan kasar dari Irzan.

Angga mengakup kedua pipi Ael, menatapnya dengan dalam dan kesal "Ngapain lo ngerokok hah?!"

"Pengen coba, lo juga ngerokok soalnya."

"Nah bener tuh." Sambar Pange.

Yesaya memukul pantat Pange "Malah ngejawab."

"Ishhh sakit!" Kesalnya dan menatap Yesaya dengan sebal.

BUCIN Where stories live. Discover now