CHAPTER 02 [Sebuah peringatan]

19 5 0
                                    

Hari sudah mulai gelap, saat ini Irene sedang mengerjakan PR yang gurunya berikan. namun, kegiatan itu terhenti ketika Winika menelepon nya.

“halo Ren!, lu bisa gak kerumah saudara gw sekarang?! Yang kemarin gw kenalin sama lu itu!”
[ucap Winika dengan nada panik]

“emang kenapa Win? kakak lu stress gara diputusin pacar nya lagi?”
[tebak Irene]

“yaelah bukan itu bujang! Kakak gw kesurupan ini!!”
[Winika]

“heh?! Serius lu bagong?! Bohong gw nikahin lu sama pocong!”
[Irene]

“iya gw sumpah ren! Kakak gw emang bener bener kesurupan! Lu cepetan kesini ren, kalo gak ntar tali nya di copot sama dia!”
[panik Winika]

“iya iya gw gercep sekarang! Papay~!”
[Fine, Irene langsung menutup telpon nya]

Setelah itu Irene pun bergegas mengambil jaket hitam nya dan langsung keluar tak lupa dia mengunci pintu terlebih dahulu. Ditengah perjalanannya perasaan nya menjadi tidak enak seperti akan terjadi suatu hal yang tak diinginkan. namun, dia membuang perasaan itu dan bergegas menuju ketempat tujuan nya.

Sampai di tempat tujuan.

“assalamualaikum Win ini gw Irene bukain pintu nya win”
[teriak Irene]

“walaikumsalam nak irene ya?”
[ucap seorang wanita setengah baya]

“iya tante, katanya kak Risna kesurupan kan? tadi winika nelepon aku nyuruh aku dateng kesini”
[irene]

“silahkan masuk, Winika lagi ngurusin kakak nya yang kesurupan”
[ucap wanita itu]

Saat masuk Irene sudah merasakan energi negative yang begitu menyengat dia tak pernah merasakan energi sepekat ini sebelum nya saat Irene memasuki kamar kakak nya winika.
Energi ini semakin lama semakin kuat, dia mulai mempersiapkan ritual pengusiran setan nya seperti membuat lambang pentagon dengan darah nya sendiri dan tak lupa lilin merah dan garam mengelilingi lambang itu, Irene pun mulai untuk berkomunikasi dengan makhluk yang sedang merasuki Risna.

“kamu siapa? kenapa kamu masuk ke tubuh manusia ini?”
[Irene]

“aranjeunna bakal naek geura-giru ulah sok ngalalaworakeun vigilance anjeun ka aranjeunna wali gelap Irene Briella anjeun anu dipilih anu bakal ngalawan aranjeunna nyalametkeun kecap kecap eta"

(‘mereka’ akan segera bangkit, jangan pernah melalaikan kewaspadaan kalian terhadap ‘mereka’, Irene Briella sang penjaga kegelapan kau adalah orang terpilih yang akan menentang mereka semua, simpan kata kata itu)
[kata makhluk tersebut]

“maksud kamu apa? Kenapa kamu manggil aku dengan sebutan “penjaga kegelapan’?”
[heran Irene]

“engke anjeun bakal nyaho sorangan mun anjeun papanggih aranjeunna"
(nanti kamu akan tahu sendiri ketika kamu sudah bertemu dengan mereka)
[ucap makhluk itu]

“huft... oke tempat kamu bukan disini cepat keluar sebelum aku yang ngusir kamu dengan cara kasar”
[pasrah Irene]

Irene sangat terkejut ternyata yang memasuki tubuh Risna tadi adalah blorong makhluk dengan wujud manusia setengah ular, keluarga Risna sangat syok ketika melihat wujud makhluk yang merasuki tubuh anak nya begitu juga dengan Irene dia tak menyangka akan bertemu ratunya para makhluk disini.

“Ren makasih ya udah mau nolongin kakak gw”
[winika]

“oke santai ez itu mah”
[Irene dengan nada bangga]

“iyalah ez paranormal Irene kok dilawan wkwkw”
[lawak Winika]

“ssst.. gw bukan paranormal gw ga suka di panggil gitu”
[Irene]

“wkwkwk iyadah mau gw anterin pulang?”
[tawar Winika]

“eh! Gak usah Win gw bisa sendiri kok tenang aja”
[Irene]

“lu yakin Ren?”
[Winika]

“ho'oh sans aja gw bisa jaga diri”
[Irene]

“yaudah hati hati di jalan ya”
[Winika]

“wokeh! Papay~”
[kata Irene sembari melambaikan tangan nya dan berjalan pergi]

'Apa maksud perkataan Blorong tadi ya?'
[batin Irene]

The Black Hooded Venatrix: The Protector Of The WorldWhere stories live. Discover now