EPILOG

83.2K 10.2K 3.7K
                                    

Aku sayang kalian semua yang udah baca kisah Sakha-Qia dari awal hingga bagian akhir ini :)

Ambil baiknya, buang buruknya ⚠️

Bismillahirrahmanirrahim.

Epilog ___

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Epilog
___

"Dek Qia."

"Maafin Mas, ya? Mas tahu Dek Qia terpaksa nerima perjodohan ini."

"Maafin Mas yang belum bisa membahagiakan Dek Qia."

"Maafin Mas yang belum bisa membuat Dek Qia lupa dengan Pak Devan."

"Kalau masih ada waktu, Mas akan perbaiki semuanya."

"Mas akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan rumah tangga ini."

"Karena Mas yakin, Dek Qia sebenarnya cinta sama Mas."

"Kalau nanti Mas udah bisa lihat lagi, Mas harap Dek Qia bisa menerima Mas."

Di pojok kamar yang dulunya menjadi milik Sakha dan Qia, gadis itu duduk memeluk lututnya. Lelehan hangat kian deras turun dari ujung matanya. Qia tak henti-hentinya mengulang rekaman yang ia temukan di ponsel Sakha.

Rekaman yang ingin Sakha kirimkan pada gadisnya sejak pertikaian malam itu.

Namun sayangnya, Sakha belum memiliki keberanian. Membuat rekaman suara itu hanya mengendap di sana.

"Mas cuma mau pesan. Dijaga salatnya, ya, jangan ditunda-tunda. Kalau adzan langsung ambil air wudhu."

"Jangan lupa habis salat diusahakan dzikir, terus berdoa, sama baca Al-Qur'an, ya."

"Hafalannya jangan sampai hilang, dipertahankan. Kalau bisa terus bertambah, ya."

"InsyaAllah, Mas akan bantu mengingatkan Dek Qia."

"Mas Sakha cinta sama Dek Qia. Dulu, sekarang, dan selamanya."

"Ana uhibukki fillah, Zaujaty."

Rekaman itu habis. Qia yang merasakan kehadiran Sakha setelah mendengarkan suaranya, langsung menangis sejadi-jadinya. Menundukkan wajahnya sambil memeluk dirinya sendiri.

Sakha pergi begitu cepat meninggalkannya. Pergi disaat lelaki itu sedang mendekapnya.

Kini Qia tak dapat lagi mendengar irama jantung Sakha.

Tak bisa melihat senyum manis yang meneduhkan.

Tak bisa lagi mendengar suara lembut suaminya.

Apalagi mencari ketenangan di pelukan hangat lelaki itu.

Qia hancur dan lemah tanpa Sakha. Sakha adalah lelaki terbaik setelah ayah dan kakaknya. Bahkan lebih baik daripada keduanya.

Sakha ... sama sekali tak pernah menyakitinya.

Feeling PerfectWhere stories live. Discover now