3. ORANG ANEH!

501 288 145
                                    

🦋🦋🦋

Hi assalamualaikum temen temen
Terima kasih sudah mampir membaca, jangan lupa vote sama komen nya ya satu vote kalian seribu semangat bagi author sekali lagi terima kasih🤍

Note lagi :
Jika kalian yang sebelumnya sudah membaca cerita ini mohon maaf ada sedikit perubahan alur cerita sama perubahan nama karakternya

Note lagi :Jika kalian yang sebelumnya sudah membaca cerita ini mohon maaf ada sedikit perubahan alur cerita sama perubahan nama karakternya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. ORANG ANEH!

"Apa!!!" dengan kagetnya Al berteriak sangat kencang. Membuat semua orang yang ada di cafe tersebut kini mengarah dan tertuju pada mereka berdua.

"Eh mas suruh pacarnya jangan teriak-teriak dong berisik nih."

"Iya pak maafin pacar saya ya pak, sekali lagi saya minta maaf pak."

Cowok itu menghela napas gusar, memperingatkan dirinya sendiri untuk tetap bersikap sabar,
"Lo sih, malu malu maluin gue aja."

"Maaf, tapi aduh Aren udah deh kamu nggak usah bercanda ya aku mau pulang," kata gadis itu meminta penuh harap, ia berfikir bahwa semua perilaku Aren ini masih bagian dari candaannya saja.

"Udah ya biarin aku balik ini udah sore, aku takut nanti ibu di rumah malah nyariin."
Al disana bersikeras memohon pada Aren untuk mengizinkannya pulang karena waktu memang sudah sangat sore.

"Diem dulu, makanya lo jawab iya aja beres kan. Lagian gue nggak lagi bercanda gue serius." kata Aren, menatap dengan tatapan yang memang bisa dibilang berbeda, maybe untuk kali ini beneran serius?

"Jadi kamu seriusan nembak aku? orang kayak kamu tiba-tiba ngomong gitu aneh banget pasti ada sesuatu." kata Al penuh curiga, dirinya tak akan lagi tertipu dengan sikap manis dan baiknya pria ini! Lagian ini bukan kali pertama Aren begitu.

"Ya iya lah emangnya lo nggak baper apa atas perlakuan gue sama lo?" ucap Aren kali ini ia berbicara agak sedikit tegas.

"Perlakuan yang mana hah yang sering ngebully?" ucap Al dengan santainya dan wajahnya yang sedikit kesal karena dia tidak di izinkan pulang juga.

"Dasar lo ya udah culun belagu lagi!!!" Tegas Aren. "Jadi lo nolak gue?"

Al yang semakin kesal atas sikap Aren, membuat dirinya tidak memperdulikan perkataan itu. Ia lebih memilih untuk membereskan barang-barangnya dan berniat untuk segera pulang ke rumahnya.

"Udah deh Ren terserah kamu mau ngomong apa, ini udah sore banget aku mau balik! Kalo kamu nggak bisa anterin aku pulang, aku bisa kok pulang sendirian! dan makasih atas makanannya!" ketus Al berjalan keluar dari cafe, meninggalkan cowok itu sendirian

"Woy mau kemana lo? Pulang sendirian emangnya kagak takut" teriak Aren pada Al.

Al yang benar benar tidak perduli dengan Aren tak mendengar dan tak memperdulikannya sedikit pun. Ia kembali lanjut untuk berjalan dan segera untuk pulang.

"Pala batu banget sih tuh cewek!"

∆∆∆

Aduh udah sore banget masih ada nggak ya kendaraan umum jam segini?" tanyanya pada diri sendiri.

Gadis cantik berkacamata itu berjalan keluar dari cafe tersebut, ia mengangkat kan tangan kirinya mencoba melihat jam tangan yang tertempel di tangannya tersebut. Waktu di jam tangannya menunjukkan pukul enam sore. Ia tak yakin jika sudah sore seperti ini masih ada kendaraan umum lewat. Sebenarnya ada sih taxi tapi tak bisa karena kemahalan, uangnya hanya cukup untuk naik angkot.

Beberapa saat berfikir Al memutuskan dirinya untuk naik ojek online saja, dengan segera ia langsung mengambil handphone nya yang masih ada pada ransel birunya, ia mengubek ubek isi tasnya tersebut.

"Aduh mana ya, oh ini"

Al yang berhasil menemukan hpnya itu langsung menyalakannya dan al hasil hpnya menyala tapi hanya mempunyai daya 1% saja dan handphone nya pun mendadak mati kembali.

"Aduh lowbat, lupa aku cas lagi." keluhannya sambil menepuk dahi dengan tangan kirinya.

Kali ini Al sungguh benar-benar binggung harus berbuat apa, tidak mungkin juga ia kembali masuk dan menemui Aren untuk mengantarnya.

"Aduh gimana dong,"

Sudah binggung dan tak ada pilihan lain, Al memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki meski jarak dari cafe tersebut ke rumahnya masih lumayan sangat jauh.

"Ya udah deh, bismillah daripada aku nggak pulang sama sekali." ucapnya dalam hati, ia meyakinkan dirinya sendiri.

Selangkah demi selangkah Al berjalan pulang menuju rumahnya sembari memikirkan ibunya yang pasti sedang menghawatirkan dirinya.

"Ibu dirumah pasti sendirian, dasar gara-gara Aren"

Menyusuri dan melewati setiap jalan yang sangat sepi. Al masih tetap berjalan, diperjalanan pulang yang sangat sepi itu Al merasa aneh, hatinya seolah berkata dirinya sedang tak baik-baik saja, berfikir bahwa ada seseorang yang sedang mengikuti dirinya.
Al yang merasa takut berusaha tenang tidak memperdulikan hal itu dan tetap melanjutkan perjalanannya.

Tapi anehnya suara langkah kaki yang berada tepat di belakang Al semakin terdengar sangat jelas. Siapa?

Al Menghentikan langkah kakinya seketika. Suara itu semakin terdengar jelas di telinganya. Dengan sedikit memunculkan rasa keberaniannya, Al menolehkan sedikit kepalanya ke arah samping terlihat sileut seseorang tengah berdiri tepat di belakangnya. bayangan itu sungguh terlihat jelas bentuk dan posturnya sangat tinggi menandakan itu adalah seorang laki-laki. siapa sih yang ngikutin nggak ada kerjaan banget? Al berhenti, sosok misterius itu ikut berhenti, demi tuhan Al sangat takut jalanan itu semakin sepi dan gelap. bukan hantu juga begal kan? "Ya tuhan tolongin Al." kata Al pelan dirinya semakin parno.

Daripada penasaran Al mencoba kembali keberaniannya dengan bertanya pada sosok itu "Siapa ya? ada perlu apa?" tanya Al sangat kaku. ia memaksa dirinya untuk tetap bersikap tenang.

Tak ada jawaban. Orang yang Al tanya tak mengeluarkan serta menimbulkan suara sedikitpun. semakin aneh! jangan-jangan beneran lagi hantu!

Meski dibilang masih terlihat ketakutan, Al akan tetap melawan. Tak punya senjata apapun tapi Al masih punya kedua tangannya. ia mengepalkan kedua tanganya itu dengan sangat keras. Jika itu orang jahat ia akan langsung memukulnya. Tapi sebaliknya jika hantu ia akan lari. Tapi entah Al berfikir sepertinya itu hantu karena dari tadi ia tanya sosok itu tak menjawab!

Dengan cepat dan matanya yang terpejam Aldara menoleh ke belakang. Ia melayangkan tangan kepalanya ke arah sosok orang itu dengan sangat keras.

Brughkkk...

"Aduh sakit....." rintih pria itu. ternyata dugaan Al salah itu orang bukan hantu, tapi ia bangga melakukan itu. Toh orang itu juga belum tentu orang baik.

"Rasain kamu! Kamu orang jahat kan!"

"Argkhhh...." masih dalam posisi di aspal. Pria tersebut menyentuh bagian pipinya yang tadi Al pukul. Darah segar tiba-tiba mengalir tepat di area lubang hidungnya. Pipi laki-laki itupun terlihat berdenyut lebam karena pukulan Al yang begitu sangat kuat.

Melihat dan mendengar rintihanya membuat Al tak tega membiarkannya begitu saja. Ia tak peduli itu orang jahat atau tidak. Ia harus menolongnya.

"Maaf...." ujar Al ia mendekatkan dirinya ke arah pria itu.

"Hah kamu....." Al terkejut saat ia melihat wajah pria itu. Siapa? Al kenal?

To be continue . . .
🦋🦋🦋

Sampai sini dulu ya jazakallah yang sudah membaca🤍



UnderCover [Revisi/Re-Publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang