6. BULLYING

341 213 135
                                    

🦋🦋🦋

Hai assalamualaikum temen temen
Terima kasih sudah mampir membaca, jangan lupa vote sama komen nya ya satu vote kalian seribu semangat bagi author sekali lagi terima kasih🤍

Hai assalamualaikum temen temenTerima kasih sudah mampir membaca, jangan lupa vote sama komen nya ya satu vote kalian seribu semangat bagi author sekali lagi terima kasih🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6.BULLYING

Masih flashback
🦋🦋🦋

"Ka ka kamu dari tadi disini?" tanya Gara gemetar kaget campur cemas.

Dengan panik Gara juga langsung mematikan panggilan telpon itu dan kembali ia simpan pada saku celananya.

"Nggak kok baru aja kak, emangnya kenapa?"

Algara takut jika tadi pembicaraan dirinya dengan seseorang di telpon tersebut terdengar oleh Al, tapi untungnya hal itu tak terjadi sepertinya Aldara tak mendengar apapun mengenai obrolannya tadi.

"Nggak papa kok, kamu ngapain disini?"

"Aku emang suka disini, kakak kan tau aku salah satu orang yang di asingin di sekolah jadi aku lebih suka duduk menyendiri disini lebih enak dan nyaman aja." ucap perempuan malang yang kemudian duduk sambil membuka kantong yang berisi bekal kotak nasi berwarna abu yang setiap hari selalu ia bawa dari rumahnya. Sebelum Algara biasanya Aldara memang lebih dulu dan sering istirahat sendiri di atap sekolah paling atas ini.

"Oh gitu"

"Iya, kalau kakak ngapain disini?"

"Ya jawaban ku nggak jauh beda sama kamu sih hehe, iya bener juga udara disini enak juga ya"

"Iya kak."

Saat Aldara membuka kantong bekalnya, kebetulan sekali ia membawa dua bekal kotak nasi dan mencoba menawarkannya pada Algara kakak kelasnya itu.

"Kak Gara kebetulan banget nih aku bawa dua nasi kotak kakak pasti belum makan kan? kakak ambil ya." ucap Al seraya menyodorkan satu bekal kotak makanya pada pria itu.

"Eh nggak usah nggak papa."

"Nggak papa kak anggep aja ini tanda terima kasih aku karena tadi pagi kakak udah nolongin aku, nih ya, rezeki itu nggak boleh di tolak nggak baik." Aldara menarik tangan kana Algara dan memaksanya untuk menerima makanan tersebut. "Dimakan ya ini rezeki loh."

Dengan rasa tidak enak dan memang dirinya belum makan juga ia dengan senang hati menerima makanan dari Aldara.

"Makasih ya. Pasti di makan kok." jawab Gara ikut duduk kemudian membuka kotak nasi tersebut dan memakannya bersama di tempat sejuk itu.

Singkatnya setelah selesai makan, mereka berdua lanjut mengobrol, masing-masing bercerita satu sama lain dan mereka tertawa bersama dengan terbahak bahak. Aldara dirinya sekarang tidak merasa lagi kesepian ia merasa bahwa kehadiran Algara adalah malaikat penyembuh bagi dirinya, ia merasa sekarang mempunyai teman.

"Aku aneh deh sama murid-murid yang nggak suka sama kamu padahal kamu orangnya asik loh terus baik juga."

"Aku nggak tau juga kak mungkin karena penampilan aku yang jadul sama culun kayak gini hehe."

UnderCover [Revisi/Re-Publish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang