4. Selalu ada

61 5 10
                                    

Dia selalu ada, bahkan dia rela menunggu

- •☆ Aurora 🌷

"Beneran gak mau ke rumah aku?" Tanya Reja ragu, Reja mengambil helm dari Aurora.

Aurora mengangguk mantap "aku masuk duluan ya?"

Aurora membalikkan badannya, melangkah masuk kedalam rumahnya.

Ia memegang knop pintu rumahnya, tangan  sedikit bergetar

Reja menahan pergelangan lengan Aurora, Aurora membalikkan badannya, menatap Reja.

Reja menyodorkan airponds kepada Aurora, Aurora mengambil airponfs itu, lalu memakainya. Tak lupa menyetel musik di handphone nya.

"Makasih, Kara" Reja tersenyum tipis, lalu berpamitan pergi.

Aurora menghela nafas, mulai memasuki rumahnya.

PRANKK

Aurora memejamkan mata terkejut, membuka matanya kembali, menatap pecahan piring didepan kaki nya.

Aurora menelan ludah susah payah, dengan cepat Aurora berlari kekamarnya.

Aurora menutup pintu kamarnya dengan cepat, berusaha mengatur nafasnya.

"AURORA AYESIA!" Panggil mamanya. Aurora menelan ludah dengan cepat.

BRAK! BRAK!

"SIALAN BUKA!"  Kesal --- Tasya --- mama Aurora.

Aurora memutar kunci kamarnya, membuka pintu kamarnya.

PLAK

"BERANI BANGET LO SAMA ORANG TUA YA! KALO BALIK SEKOLAH TUH SALIM SAMA GUA, BUKAN MALAH LANGSUNG MASUK KAMAR BODOH!" Aurora memejamkan matanya, ia menundukan kepalanya. Sekujur tubuhnya bergetar, ia takut.

Tasya menarik paksa tubuh Aurora, menjatuhkan dengan kasar tubuh Aurora.

Aurora meringis pelan, merasakan sakit di area bokongnya.

PLAK

PLAK

"BESOK LO MULAI LES LAGI! GAK ADA BOLOS BOLOS. LO PIKIR GUA GAK TAU KALO NILAI LO ANJLOK?" Tasya menampar pipi Aurora secara bergantian, Aurora hanya meringis kecil.

"Maaf.." guman Aurora, Tasya masih mampu mendengar gumannan anaknya itu.

"MASUK KAMAR, BELAJAR! JANGAN MAIN HANDPHONE. GAK ADA KELUAR MAIN SAMA SI REJA REJA ITU" Aurora mengangguk, dengan cepat ia bangun dan berlari menuju kamarnya.

Aurora menghela nafas kasar, lalu mengambil beberapa buku dan membawanya ke meja belajar.

****

"shit dia kemana sih?" Guman Reja, menatap kesal kontak yang sedang ia telfon.

Reja menghembuskan nafas pelan, memasukan kembali ponselnya kedalam kantong celana nya.

Reja merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya. Memejamkan mata, mencoba untuk tidur. Namun ia tidak bisa.

Dipikirannya hanya ada Aurora, tumben sekali ponselnya tidak aktif. Ia takut, gadis kesayangannya itu kenapa kenapa.

Reja berdecak sebal, lalu berdiri dan mengambil kunci motor dan jaketnya.

Melangkah keluar kamar, menuruni anak tangga.

"REJA PERGI DULU YA, ASSALAMUALAIKUM!" Pamit nya

Reja menaiki motor kesayangannya, lalu bergerak cepat keluar dari perkarangan rumah.

AURORA || on goingTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon