5. Bully

67 5 9
                                    

Dia terlalu cantik, hingga banyak orang yang iri dengan kecantikannya.

Dia terlalu cantik, hingga banyak orang yang iri dengan kecantikannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Serius mau sekolah?" Gadis cantik itu mengangguk sebagai jawaban.

"Aku udah gapapa Rejandra Margaskara" Reja menghela nafas pasrah, lalu memberikan helm kepada Aurora.

"Kalo ada apa apa pas aku lagi gak disamping kamu, telfon aku ya?" Aurora mengangguk, lalu menaiki motor Reja. 

Motor milik Reja melesat maju menuju sekolah mereka.

"Buset dua minggu gak masuk, sekalinya masuk boncengan sama cowok orang" nyinyir Liana -- kakak kelas yang terobsesi dengan Reja.

"Udah kaya lont- ups" Liana tertawa melihat Aurora yang menundukkan kepalanya.

"Cupu lo!" Tangan Liana ingin menjambak Aurora, namun tertahan.

Lelaki itu memelintir tangan Liana, Aurora membelak terkejut ketika mendengar ringisan Liana. 

"Tangan kotor lo gak cocok buat nyentuh rambut Aurora" 

"Reja? Kamu.."

"Lepasin gue Kara.." Reja semaking melintir lengan Liana, membuat gadis itu semakin meringis kesakitan

"Sekali lagi lo manggil gua Kara, dan ganggu Aurora lo habis ditangan gue." Reja melepaskan lengan Liana, lalu membawa Aurora kekelas.

"Lain kali kalo ditindas, jangan diem aja ra." Aurora hanya mengangguk, Reja berdecak sebal. Lalu menggelamkan kepalanya dilipatan tangan.

Tak lama, guru Biologi memasuki kelas mereka.

"Rejandra! Jangan tidur dikelas saya"Reja mengangkat kepalanya, menatap malas bu Sinta -- selaku guru Biologi.

"Ya, saya minta maaf Bu Sinta tercinta" ucap Reja, lelaki itu tersenyum pasrah melihat tatapan tajam dari bu Sinta.

"Sudah, fokus kepelajaran jangan ada yang berbicara sebelum saya menyuruh kalian untuk berbicara!" Titahnya, semua murid mengangguk dengan malas.

****

"Halo Aurora Ayesia, si cupu yang berlindung di ketua Darlions" Gadis yang memanggil Aurora itu mendekat, lalu terkekeh melihat Aurora dari pantulan kaca.

"Sshh.. jangan takut sayang" Gadis itu mengelus rambit milik Aurora, lalu menjambaknya dengan kasar.

"K-kak.. sakit"   jangan diem aja ra

"Lo pikir gue peduli? Enggak! Seharusnya yang dilindungin Darlions itu gue! Bukan lo sialan."

Aliya -- mendorong kuat kepala Aurora. Beruntung tangan Aurora sigap menahan tubuhnya.

AURORA || on goingWhere stories live. Discover now