Cuman Jatuh Motor, Bukan Jatuh Hati Sama yang Lain

91 8 9
                                    

Hallo? Apa kabar nih? Baik-baik aja kan?

Nah, kita lanjut lagi yuk ke kisah Langit dan Senja.

Happy Reading!


"Berjanjilah bahwa kau tidak akan pernah meninggalkanku bahkan ketika semesta tak menginginkan kita satu."

_Putra Langit



"Apapun itu, kamu adalah Langitku dan aku adalah Senjamu."

_Maya Ayu Senja



Terdengar suara langkah kaki seseorang sedang berlari menyusuri koridor rumah sakit. Gadis yang terlihat masih dengan seragam melekat di tubuhnya itu berlari dengan perasaan kalut dan harapan-harapan yang mungkin bertolak belakang dengan kenyataan.

"Langit ... . " Isak gadis yang tidak lain tidak bukan adalah Senja. Ia genggam erat salah satu tangan langit.

Terlihat Langit sedang terbujur di tempat tidur pasien dengan mata yang sedang terpejam tenang. Senja yang menghampiri dengan kegelisahan hatinya tidak peduli jika langit sedang beristirahat. Ia hanya ingin langit mendengar suaranya. Ia hanya ingin langit menjawabnya. Ia hanya ingin berbincang dan bercanda bersama pria idamannya. Ia ingin melihat senyuman pria dingin itu. Ia ingin melihat kekasihnya itu tertawa.

Tiba-tiba tampak tubuh langit kejang-kejang. Matanya melotot.

"Langit ... "

"Langit ... " Ia berusaha menggoyangkkan tubuh langit. Lalu mencoba berlari keluar untuk memanggil dokter.

"Ahaha ... " Terdengar tawa seseorang. Itu tawa yang ingin di dengar dan di lihat Senja.

Gadis itu berbalik menoleh ke arah Langit. Terlihat pria dingin itu sedang menertawakannya. Pria itu terlihat berbaring dengan nyaman meskipun siku dan anggota tubuhnya yang lain masih terasa sakit.

"Ngga lucu tahu." Ucap Senja kesal sambil mengerucutkan bibirnya. Ia hampiri Langit lalu memukul pelan lengan kekasihnya..

"Awww." Pekik Langit kesakitan.

"Mau ngeprank lagi?"

"Ngga kok, ini benaran sakit." Ucap Langit meyakinkan dengan mimik wajah seperti seseorang yang kesakitan.

"Katanya kamu jatuh motor?"

Langit terdiam mendengar pertanyaan Senja. Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam.

Langit tersenyum , "Cuman jatuh motor, bukan jatuh hati sama yang lain."

Gadis yang kini menatapnya terlihat malu-malu, pipinya memerah.

"Ih gombal mulu, tadi katanya sakit."

"Ia sakit, cuman ngga sesakit kema ... ." Langit menahan ucapannya.

Senja yang mengerti ke mana arah pernyataan Langit mencoba tersenyum. Ia tatap dalam mata Langit.

"Maafin mama." Tutur Senja sembari menggenggam tangan Langit.

Hening.

"Apa aku punya alasan buat marah atau benci sama mama kamu?"

Kali ini Senja terdiam. Pertanyaan Langit membuatnya tak berkutik. Gadis itu tak mampu menjawab. Ia takut jawabannya akan membuat Langit semakin terluka.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 05, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Langit SenjaWhere stories live. Discover now