BAB 6 Bantuan

226 32 4
                                    

Kantor Polisi Wina. 12 April 1901.

Karena pertengkaran tersebut baik Adolf dan Muhammad di bawa ke kantor polisi untuk investigasi lebih lanjut, keduanya di introgasi secara berbeda.

Pada awalnya Marie menolak introgasi, tapi Muhammad dapat menyakinkan ibunya bahwa dia baik - baik saja.

Dan Adolf, karena dia adalah anak dari Alois dia diperlukan untuk investigasi lebih lanjut.

Di ruang Introgasi yang hanya diterangi dengan lampu bulp 5 watt, ada dua orang yang duduk berhadap - hadapan. Satu adalah orang dewasa berseragam polisi dengan pangkat Letnan dua.

"Jadi.... Kamu memukul pria itu karena reflek?." Tanya Letnan tersebut tidak percaya.

"Percaya tidak percaya..." Muhammad mengangkat bahunya.

"... Baik, lalu kapan kamu bertemu dengan anak dari pria tersebut?." Tanya perwira itu lagi karena dia belum menemukan kesimpulan yang tepat.

"Aku bertemu Adolf di Stasius Wina Nordwestbahnhof, kami awalnya tidak kenal satu sama lain hingga kami bertabrakan. Lalu kami berpisah karena dipanggil orang tua masing - masing.

Aku juga mendenger, pria yang disebut Ayah oleh Adolf berkata 'ADDY!! Cepat kemari! Kalau tidak aku tampar lagi kamu!' seperti itu.

Lalu aku dan keluargaku menonton Drama Pesta di Saat Wabah di Wina Court Opera, ketika kami selesai pulang kami diperlihatkan dengan Alois ini menampar Adolf dan mulai mencaci dirinya, ibunya dan adiknya. Seperti itu." Jawab Muhammad dengan menjelaskan dengan rinci apa yang dia lakukan hingga akhirnya bertemu di kasus ini.

"Baik.... Jawabanmu akan aku simpan dulu. Kamu bisa keluar dulu." Ucap Polisi tersebut mencatat sambil menunjuk arah pintu keluar yang sebenarnya tidak dikunci.

"Ya." Balas Muhammad lalu berdiri dan meninggalkan ruangan.

Disisi lain.

Adolf yang di introgasi polisi malah mengatakan sebaliknya, tentu saja dia mengatakan ini karena takut karena amukan ayahnya yang akan berimbas ke ibu dan adiknya.

"Dia, dia memukul ayahku. Aku dan ayahku sebenarnya hanya melakukan hal yang biasa dilakukan. Tolong! Tolong penjarakan dia!." Ucap Adolf memohon pada polisi tersebut dengan nada ketakutan.

".... Oke, lalu bagaimana kalian bertemu?." Tanya polisi itu tidak menggubris permohonan Adolf.

"Ka-kami.... Kami bertemu di Wina Nordwestbahnhof, dia dengan sengaja menabrakku ketika keluargaku sedang teeburu - buru." Jawab Adolf mencoba mengalihkan pandangannya dari polisi tersebut yang terus menyipit padanya.

"Baik.... Ini akan kami investigasi ulang. Kamu bisa keluar." Ucap polisi tersebut setelah membuat laporan di buku catatan.

"Terima kasih! Terima kasih!." Ucap Adolf bersyukur namun dengan nada ketakutan yang sama.

....

Di ruang tunggu, baik keluarga Hitler dan Türgay - Steinberg menunggu anak mereka yang di introgasi polisi.

Marie terlihat khawatir, dia duduk dengan tangan saling mengusap. Lalu dia merasakan tangan hangat suaminya.

" Jangan khawatir, Muhammad adalah anak yang kuat." Ucap Ali menenangkan istrinya.

"Aku tahu, tapi polisi austria itu terkenal korup...." Balas Marie mulai agak tenang, dia mengingat berita beberapa komisaris polisi austria - hungaria terlibat korupsi dan anehnya mereka dilindungi oleh hukum kekaisaran.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Muhammad datang menemui keluarganya, dimana Marie langsung memeluknya erat - erat.

"Ibu?." Tanya Muhammad bingung dengan apa yang dilakukan ibunya, tentu saja dia tahu ibunya memeluk dirinya tapi apa penyebabnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 11, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

German Über AllesWhere stories live. Discover now