bab 2 : PERTEMUAN PERTAMA

6.1K 21 0
                                    


Goeun tiba di perusahaan Minho. Ia tidak menyangka akan diterima bekerja di perusahaan fashion terbesar di Korea ini. Awalnya ia hanya mencoba keberuntungan melamar jadi pegawai biasa. Namun dewi fortuna memihaknya, ia di terima menjadi sekretaris CEO perusahaan.

Walau sebenarnya pengetahuannya tentang bidang sekretaris terbilang minim, entah kenapa HRD manager justru menempatkannya jadi sekretaris. Hanya karena keadaan mendesak alasan diterima dirinya, bukan karena skillnya. Ia ingat betul bagaimana awalnya bisa jadi sekretaris Mr. Lee.

Flashback

Hari ini Goeun berangkat dari rumah petak nya yang kecil untuk melamar pekerjaan, setelah ia keluar dari pekerjaan lamanya. Ia perlu pemasukan jadi ia harus segera mencari pekerjaan. Saat melihat informasi dari media sosial bahwa perusahaan Hannel, perusahaan fashion terbesar itu membuka lowongan pekerjaan, Goeun pun telah menyiapkan berkas untuk melamar.

Goeun tiba di area perusahaan Hannel. Ia melihat gedung yang berjulang tinggi itu dengan terpesona. Membayangkan jika ia di terima di perusahaan itu berapa gaji yang ia terima, pasti besar pikirnya. Sebelum masuk ke pintu besar kantor Hannel, ia memejamkan mata untuk berdoa sebentar agar Tuhan menolongnya. Dengan langkah pede ia pun masuk ke dalam kantor tersebut.

"Selamat pagi, maaf jika mau melamar pekerjaan kemana ya?" tanya Goeun.
"Naik ke lantai 10 ruang HRD," ucap Reseptionis mengarahkan.
"Baik, terima kasih," jawab Goeun.

Ia pun melangkah menuju lift, menekan tombol dan menunggu.

Saat ia sedang menunggu pintu lift terbuka. Ia melihat beberapa pegawai berjalan heboh, Goeun mengikuti arah mereka berjalan. Terlihat para pegawai berdiri berjejer di depan pintu lobby.
"Mereka ngapain?" gumamnya.

Goeun terus saja memperhatikan karena ia penasaran ada apa.
Tak lama terlihat mobil mewah datang terparkir di depan pintu lobby. Sang sopir turun dan membuka pintu belakangnya.

Seorang pria tinggi atletis, berbalut jas yang super halus bahannya berjalan masuk.
Para pegawai pun langsung membungkuk hormat sambil menyapa.
"Selamat pagi Sajangnim."
Lalu para pegawai mengikuti langkah yang di panggil Sajangnim itu.

"Oh Atasannya toh," gumam Goeun. "Eh tampan juga, wah usianya sepertinya masih sangat muda."

Saking asiknya Goeun menilai pria itu sampai tak sadar bahwa pintu lift terbuka.
Dan bertepatan juga Sajangnim perusahaan itu berada di depannya yang langsung masuk ke dalam lift beserta para pegawainya.

"Kau mau masuk?" tanya pria itu kepada Goeun.
Goeun tersadar, "Iya." Ia pun masuk ke dalam lift dan berdiri di sebelah pria itu.

Para pegawai yang berada dalam lift pun berbisik. "Wah dia pegawai baru ya, berani sekali berdiri di samping Sajangnim."

"Aku tidak tahu, sepertinya bukan. Lihat saja penampilannya, tidak mencerminkan pegawai perusahaan ini."

"Cari tahu wanita itu dari bagian mana."

Ocehan para pegawai itu walau sudah berbisik masih tetap terdengar oleh Goeun dan juga pria tersebut.

"Eh memangnya di sebelahku siapa? Memangnya tidak boleh aku berdiri di sebelahnya? Lift ini kan tempat umum, kalau aku tidak berdiri di sebelah pria ini terus aku berdiri di mana. Kalian sudah memenuhi tempat di belakang. Memangnya apa yang salah dengan pakaianku, ini bagus dan sopan. Tidak seperti kalian yang memperlihatkan aurat kemana-mana, kayak kekurangan bahan saja. Perusahaan fashion sebesar ini apa tidak memberikan fasilitas pakaian yang lebih baik untuk pegawainya apa," gerutu Goeun dalam hati.

"Sepertinya wanita ini akan melamar pekerjaan. Astaga pakaiannya," gerutu pria tampan tersebut. "Tapi mengapa dia tidak menekan tombol lantai 10?"

Goeun datang ke perusahaan itu dengan celana panjang baham hitam dan kemeja putih yang besar, rambut yang tergerai dan hanya memakai bedak tipis dan lipglos.

CINTA DAN DENDAM SEKRETARIS MR. LEE (21+)Where stories live. Discover now