bab 5 : menahan sedih

3.2K 13 0
                                    

Minho dan goeun menarik koper mereka begitu keluar dari tempat pengambilan bagasi. Begitu sampai di pintu keluar mereka dapat melihat dua pria yang mereka kenal melambaikan tangan.

"Gimana penerbangan nya sepupu," sapa Jaemin.
"Kau mau meledek," ucap Minho ketus.
Sehun tersenyum tipis.
"Selamat pagi Mr. Jaemin, Mr. Sehun,"  sapa Goeun.
"Ya pagi, ayo aku antar ke hotel," ucap Sehun.

Dan mereka pun menuju mobil milik Sehun yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
Minho dan Goeun menduduki kursi belakang dan Jaemin duduk di sebelah kursi pengemudi yang dibawa oleh Sehun.

"Ya Minho, nanti malam ikut kita ke party," ucap Jaemin.
"Kau yang membayar?" ucap Minho.
"Bukan, tentu tuan rumah lah. Benar begitu Sehun," ucap Jaemin.
Sehun mengangguk
"Lihat saja nanti, jika rapat siang ini sukses aku akan ikut."
"Pastilah sukses," potong Jaemin.
"Klien sudah datang?" tanya Minho.
"Sudah, mereka sekarang sedang di temani Euncha," ucap Sehun.

Goeun hanya mendengar percakapan antar sepupu itu. Jaemin, Sehun dan Euncha adalah sepupu Minho. Mereka semua memiliki andil dalam perusahan besar keluarga Lee. Bisnis keluarga Lee bukan hanya di bidang fashion yang kini di pegang oleh Minho tapi juga perhiasan, otomotif, dan juga kontruksi. Sudah banyak perhiasan berkelas limited terjual, mobil bahkan pesawat terjual, dan bangunan indah yang di bangun oleh kerajaan keluarga Lee. Dan kini mereka akan terlibat rencana besar yang di buat oleh Minho.

Mereka pun tiba di hotel dimana nanti siang mereka akan mengadakan meeting dengan klien besar.
"Goeun, ini kunci kamar hotelmu." Sehun memberikan kartu akses.
"Dan ini punyamu." Memberikan kepada Minho.

Mereka pun naik lift menuju kamar. Goeun mendapatkan kamar satu lantai di bawah lantai di mana Minho berada.
"Saya permisi Mr. Lee, Mr. Sehun dan Mr. Jaemin." Goeun berpamitan seraya menuju kamar hotelnya.
Minho mengangguk dan pintu lift tertutup mengantarkan ke lantai tempat Minho dan para petinggi serta klien menginap.

***

Goeun segera membersihkan diri, ia harus mempersiapkan semuanya.

Sebuah bel berbunyi, membuat goeun menghentikan aktifitasnya. Ia berjalan menuju pintu. "Siapa?"
"Akh bodoh, disini bukan Korea. Mana dia mengerti apa yang aku katakan," gumamnya.
"Who is that?"
"Room service madam. I pick up breakfast for madam."

Goeun membuka pintu dan benar saja seorang pegawai hotel mengantarkan sarapan.
Sang pegawai hotel pun masuk dan meletakkan makanan itu di meja.
"Have a nice breakfast, madam."
"Thanx u," ucap Goeun.

Pegawai hotel pun meninggalkan kamar.
Goeun pun langsung duduk dan menyantap sarapan tersebut, ia harus memiliki stamina untuk acara nanti siang yang entah bisa selesai cepat atau lama.

Setelah selesai sarapan, ia kembali mengecek berkasnya.

Ting

Bunyi notifikasi pesan ponselnya. Ia pun membuka.

Mr. Lee
(Pastikan semuanya beres)

Goeun
(Baik Mr. Lee. Ini saya sedang mengecek kembali)

Mr. Lee
(Sudah sarapan)

Goeun tersenyum simpul membaca pesan tersebut.

Goeun
(Sudah. Apakah Mr. Lee sudah sarapan?)

Namun pesannya hanya dibaca tanpa di balas kembali.

Menghela nafas, ia meletakkan ponselnya kembali ke aktifitasnya.

Sementara itu di kamar Minho, ia kedatangan sepupunya saat sedang berkirim pesan dengan sekretarisnya itu.
"Halo..." Sapa Euncha dengan senyum manisnya ketika Minho membuka pintu kamarnya.
"Ehmmm..."
Euncha mengecup bibir Minho sekilas sebelum masuk ke kamar hotel sepupunya itu.

CINTA DAN DENDAM SEKRETARIS MR. LEE (21+)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt