3

59 3 0
                                    

Setelah upacara selesai, putri Yohana dipanggil baginda secara pribadi.

"Tak disangka putriku, kau telah dipilih oleh pedang suci pemberian roh Alam yang Agung"

"Saya juga tidak percaya baginda, saya merasa tidak pantas untuk mendapat berkat ini" bohong, dia sangat gembira bisa terpilih oleh pedang suci. Niatnya untuk semakin bertambah kuat untuk bertahan hidup akhirnya mengalami kemajuan dengan adanya kekuatan ini.

"Tidak putriku, kau pantas mendapatkan itu. Pedang suci tidak mungkin memilih orang yang salah, dia bahkan tidak memilih aku ataupun kakakmu."

"Mana mungkin saya berani, baginda dan kakak saya adalah pria dan ksatria paling berbakat dinegeri ini"

Raja pun terkekeh mendengarnya "Jadi apa yang akan kau lakukan? Tetap ingin berlatih menguasai pedang ini?"

"Jikalau baginda mengizinkan, benar hamba ingin memperlajari nya yang mulia."

"Bagus putriku, kau memang anak tersayangku aku yakin kedepannya kau akan menjadi pendekar yang hebat" muncul wajah bangga dari ayahnya.

"Terima kasih baginda, saya akan membuktikan pada baginda bahwa apa yang anda katakan itu akan menjadi kebenaran"

Tiba-tiba wajah Raja manjadi serius. "Ada yang akan kuberitahu padamu putriku, apakah kau siap mendengarnya?"

Glek, dia mencoba menelan air liurnya. Karena dia tidak tau apa yang akan diberi tahu baginda Raja, karena pedang suci tidak pernah diceritakan di cerita aslinya.

"Baik baginda"

"Ini adalah rahasia yang hanya diketahui para raja terdahulu, aku dan kau adalah orang terakhir yang mendengarnya bahkan Ilyas belum mengetahuinya, aku memberitahu mu karena kau adalah orang yang terpilih oleh pedang suci."

"Pedang suci ini bernama 'Pedang Cahaya', pedang ini diberikan oleh roh Alam yang Agung hampir sekitar 300tahun yang lalu"

Hana mengernyitkan dahi, bukankah penjelasan ini kurang lebih sudah dijelaskan oleh nenek penyihir?

Tapi penjelasan selanjutnya dari yang mulia Raja membuatnya tercengang..

* * *

Kini gadis itu sedang duduk di balkon kamarnya, memikirkan tentang percakapan yang dia lakukan dengan Raja.

Setelah mendengar penjelasan yang diberikan baginda tekadnya untuk berlatih menguasai pedang suci atau 'Pedang Cahaya' tersebut menjadi semakin kuat.

Setelah berdiskusi dengan baginda, diputuskan ia akan berlatih ilmu pedang besok.

Baginda sempat menolak karena khawatir itu terlalu cepat untuknya, tapi gadis itu memberikan alasan bahwa semakin cepat semakin baik.

Baginda akhirnya setuju tapi dengan syarat dia tidak boleh memaksakan diri, dia hanya mengiyakan tapi tidak benar-benar menganggap janji itu karena ia sedang terburu-buru! Waktunya terbatas ia tahu itu dan dirinya tidak bisa bersantai saat ini.

* * *

Waktupun bergulir, hari ini ia sudah berseragam dengan santai untuk belajar latihan-latihan dasar untuk berpedang.

Dia menunggu di tempat latihan berpedang belakang yang sepi sembari menunggu gurunya tiba.

Count Issac Douglass, wakil komandan militer yang akan menjadi gurunya. Seharusnya posisi itu diisi oleh kakaknya yang menjadi komandan ksatria militer tapi karena beliau sedang sibuk bertugas akhirnya Count Douglass yang menggantikannya.

"Salam tuan putri Yohana, mohon maaf atas keterlambatan saya dihari pertama mengajar." Count douglass membungkuk untuk meminta maaf karena datang terlambat.

"Tidak apa-apa Count aku tidak berdiri terlalu lama, aku tau kau juga cukup sibuk dengan posisi dan tugas mu saat ini dan sekarang bebanmu harus bertambah karena aku"

"Saya tidak berani"

"Baiklah cukup basa-basinya, kau adalah guruku mulai sekarang bersikaplah biasa dan mohon bantuannya guru" Hana memberi hormat seperti murid kepada gurunya.

Count Douglass akhirnya bisa bersikap sedikit santai "baik tuan putri mulai sekarang kau adalah muridku" dia berkata sambil tersenyum misterius.

* * *

'AAaaaa.. Gila!! Menyesal aku menyuruhnya untuk bersikap biasa, dia adalah iblis! Sangat kejam! Kakak tolong akuu...'

Count Douglass adalah teman karib Putra Mahkota dan kerap datang ke istana terkhusus kediaman Putra Mahkota, mereka berteman sejak kecil tapi dia tidak akrab dengan Tuan Putri yang tidak pernah meninggalkan istananya sendiri.

Dia cukup terkejut Putri sekecil ini terpilih oleh pedang suci dan ingin mempelajari dan menguasai pedang itu untuk bertarung.

Sebenarnya dia hanya ingin mengetesnya apakah sang Putri bersungguh-sungguh dalam berlatih pedang atau tidak sehingga dia tidak membuang waktunya yang berharga untuk hal yang sia-sia.

Tesnya ini sebenarnya cukup mudah untuk ksatria pemula biasa, 100x sit-up 100x push-up 150x mengayunkan pedang kayu dan lari 50x mengelilingi lapangan latihan.

Baru sekitar 47x ayunan pedang kayu gerakan Putri melambat, membuat Count Douglass yang mengawasinya mengernyit,

"Tuan Putri, saya sarankan sebaiknya anda mempertimbangkan kembali tentang ingin berlatih ilmu berpedang, fisik anda cukup lemah untuk mempelajari hal kasar seperti ini"

'Kasar? Huh lalu aku harus apa? Berlatih hal tidak berguna seperti menyulam atau merangkai bunga? Aku akan mati kalau melakukan hal itu. Akan ku tunjukkan tekad ku dan membuatmu mengakuiku suatu saat nanti' monolog nya dalam pikiran dengan percaya diri.

"Tidak guru, aku masih sanggup!" Teriaknya tegas.

"Baiklah lanjutkan, kita masih ada latihan lain yang harus dilakukan." Ucap Count dengan santai.

'Ugh, dasar Iblis!'

* * *

Sesaat memasuki kamar, dia disambut dengan wajah terkejut Lena melihat penampilan Tuan Putrinya yang seperti habis dipukuli massa.

Dia shock "Put, Putri apa yang terjadi? Siapa yang berani melakukan ini kepada anda!"

Dengan langkah gontai dan suara yang lelah dia menghentikan ocehan pelayan itu.

"Sudah cukup Lena aku tidak apa-apa, ini adalah hal biasa saat seseorang berlatih ilmu berpedang. Sekarang tolong siapkan air mandi untukku"

Tidak ingin semakin menyulitkan Putri iya akhirnya melaksanakan perintah dan memanggil para pelayan lain untuk menyiapkan air mandi untuk sang Putri.

Air telah siap, diapun memerintahkan para pelayan untuk keluar ia ingin mandi dan berendam sendiri untuk saat ini.

Setelah para pelayan keluar dia mulai melepas baju kotornya, semakin terlihat banyak lebam dikulitnya.

Gurunya itu memang sadis, dia tidak akan segan-segan setelah diberitahu untuk bersikap biasa. Membuatnya harus berlatih fisik yang cukup berat bahkan di hari pertama, tapi dia tidak bisa mengeluh atau guru bajingan itu akan memberitahu ayahnya dan membuatnya tidak dapat berlatih lagi, bagaimana bisa ia semakin kuat kalau itu yang terjadi.

'Baiklah Hana kau harus kuat, jalanmu masih panjang anggap ini langkah awal mu untuk mencapai tujuan yang kau inginkan!' Saat ini menyemangati diri-sendiri adalah satu-satunya hal yang bisa ia lakukan.

----------

Author note:

Alurnya agak sedikit lambat, karena aku ingin MC memiliki base yang kuat untuk masuk kecerita bukan hanya sekedar OP dan keberuntungan, tapi agar si MC punya karakter development yang yah walau gk sempurna tapi setidaknya aku pengen itu ada.

The Lost Story [Berserk X Reader]Where stories live. Discover now