02

1.2K 192 5
                                    

Ternyata.....

Dari pagi Mt. Aozang riuh karena suara tangis (Name), Ganyu berusaha sebisa mungkin menghentikan tangisan (Name).

Pipi kiri (Name) terlihat memerah bengkak, mata nya merah karena terus menangis.

" Cup..cup (Name) nanti sakit nya hilang kok, jangan nangis ya liat tuh muka Tuan Xiao mengkerut Khawatir dari tadi " seru Ganyu menggendong (Name) kesana kemari berusaha menenangkan nya.

" Apa benar tak perlu ke dokter? " Seru ku masih di Landa khawatir.

" (Name) hanya sakit gigi Xiao, itu biasa terjadi pada anak manusia yang akan tumbuh dewasa, duduk dan tenang kan diri mu " seru tuan Morax menyesap Teh nya menyuruh ku duduk di hadapannya.

" Bahkan ini lebih berisik dari biasanya" gumam ku menatap (Name) yang tersedu-sedu minta di gendong Tuan Morax.

" Tak apa, justru bagus kan? Tempat ini sudah terlalu sepi sebelum kedatangan (Name) " seru Tuan Morax tersenyum menyeka air mata (Name).

Benar, perang terjadi beberapa tahun yang lalu menyebabkan kematian dan duka di manapun, tempat yang dulunya ramai sebagai tempat berkumpul para Archon jadi sepi dan hanya di huni beberapa sisa Adeptus.

" Sakit...huhuuuu " ringis (Name) memegang pipinya yang bengkak.

" Hmm, itulah jadi anak nakal, lihat kuman-kuman itu menggerogoti mu kan" seru ku mengejek (Name) yang cemberut di pangkuan Tuan Morax.

" (Name) gak nakal.....kak Xiao yang nakal ngasih (Name) coklat kemarin " gumam (Name) meringis menahan sakit.

Mata ku terbelak tak percaya dengan tuduhan (Name), padahal jelas-jelas kemarin dia yang minta di belikan coklat di kota, sekarang dia malah menuduh ku sambil tersedu-sedu.

" Oh~ kau lagi sakit masih bisa jadi anak nakal ya " seru ku bangkit dari kursi.

" Xiao " seru Tuan Morax menghentikan langkah ku.

(Name) menyembunyikan wajahnya di pelukan Tuan Morax, mata nya melirik sedikit kearah ku sambil menjulurkan lidahnya.

Perempatan imajiner muncul di dahi ku, bahkan sedang sakit anak ini tetep menyebalkan, ntah siapa yang memanjakan nya sampai seperti ini.

Aku kembali duduk sambil menahan kesal, (Name) menatap ku dengan cengiran nya, Rasa sakit kembali menyerang (Name) membuat nya lagi-lagi menangis kesakitan.

" Kak sho...." Lirih (Name) merentangkan tangannya minta di gendong.

Aku pura-pura mengabaikan (Name) melirik kearah lain, aku kembali menoleh saat merasakan sesuatu menarik selendang ku.

Wajah bulat (Name) menggelembung menatap ku dengan buliran air mata, pipi kiri nya jadi semakin besar karena (Name) menggelembung kan pipinya.

Aku buru-buru melirik ketempat lain tak tahan dengan wajah nya yang memelas lucu seperti itu.

" Kak sho.....(Name), (Name) minta maaf....janji gak nakal lagi " gumam (Name).

Mata ku melirik melihat wajahnya memerah menunduk menahan tangis, Tuan Morax menatap ku penuh penekanan membuat ku sedikit bergetar karena aura miliknya.

Tangan ku menghapus perlahan jejak air mata (Name) lalu mengangkat tubuhnya ke pangkuan ku.

(Name) memeluk manja leher ku sambil tersedu-sedu, aku mengusap punggungnya berusaha menenangkan tangisan nya.

" Coba sini buka mulut nya, memang separah apa sih " seru ku menatap (Name) yang sudah tenang.

(Name) membuka lebar mulutnya, deretan gigi putih yang terawat terlihat berjejer rapi, (Name) menunjuk bagian gigi depan nya yang goyang.

Jari telunjuk ku menekan sedikit gigi itu, mata (Name) terpejam ketakutan.

" Ack- " jerit (Name) menutup mulutnya lalu melepehkan giginya yang copot.

Astaga aku menekan giginya terlalu kuat atau memang gigi nya yang terlalu lemah, (Name) memandang syok kearah ku, aku yakin sebentar lagi dia akan menjerit menangis.

" Aaaaaaa....gigi nya copot...huaaaa giginya " rengek (Name) berlari kearah Tuan Morax sambil menunjukkan giginya.

" A-aku tak sengaja, sungguh " seru ku berusaha membela diri karena terus di tatap Tuan Morax.

Aku bersimpuh berkali-kali meminta pengampunan karena (Name) tak kunjung berhenti menangis, malam nya Ganyu menyuruh ku berpura-pura menjadi peri Gigi dengan menukar giginya yang copot dengan Snack Favoritnya.

....Anak nakal bisa sakit juga.

Genshin Impact Brother Series ( Xiao X Readers )Where stories live. Discover now