03

1.1K 160 6
                                    

(Name) paling suka......

Hari ini ulang tahun (Name) yang ke 15 kalau aku tak salah ingat.

Aku duduk di atas dahan pohon menguping pembicaraan teman-teman (Name) yang sedang merencanakan sesuatu untuk nya.

" Bagaimana? Kau ingin kasih apa untuk (Name)? Acara nya malam ini loh " seru gadis berkuncir satu.

" Aku sudah menyiapkan kue, kalo untuk kado pribadi belum kupikiran " jawab gadis berkepang dua.

" Aku juga, hais (Name) itu suka apa sih, pusing sekali hanya memikirkan nya saja" keluh pemuda pendek bertolak pinggang.

" Apa lagi? Tentu saja...." Seru pemuda berkaca mata memandang ke 3 temannya yang saling melempar pandangan.

" Tuan Adeptus! " Seru mereka ber-4 dengan intonasi berbeda.

Aku sedikit tersentak mendengarnya, hampir jatuh dari pohon karena mereka berteriak mendadak seperti itu.

" Yeah, saking seringnya dia bercerita tentang Tuan Adeptus kita jadi hapal apa saja yang akan di bicarakan " gumam gadis berkepang.

" Bagaimana kalau kita memohon pada Tuan Adeptus untuk mau kita bungkus didalam kotak lalu diam-diam kita berikan kejutan untuk (Name), ahaha pasti dia suka sekali, aku sudah bisa membayangkan wajah terkejut nya " seru panjang lebar pemuda pendek.

Ke 3 temannya hanya memandang Horor pemuda itu, alis ku sedikit naik mendengar usulan rencana bocah itu.

" Apa kau gila? Yang sedang kita bicarakan itu Tuan Adeptus loh, bukan pedagang keliling yang bisa dengan mudah kita mintai tolong " protes pemuda berkacamata yang di angguki ke dua gadis teman (Name).

" Yaaa aku hanya asal mengusulkan, habis mau apa lag- Gyaaaah! " Jerit pemuda pendek itu saat melihat ku berdiri di depannya.

Ke 3 temannya bersembunyi di belakang punggungnya, menatap ketakutan kearah ku yang berjalan santai mendekati mereka.

" Ma-maaf Tuan Adeptus! Sa-saya hanya membual tadi, To-tolong maafkan saya! " Seru pemuda itu hendak bersujud.

" Aku ingin mendengar rencana lengkapnya " seru ku menghentikan pergerakan mereka yang mau bersujud bersama.

" Ya? " Seru gugup pemuda berkacamata.

" Aku ingin mendengar rencana lengkapnya, kalian sedang membicarakan hadiah untuk (Name) kan? " Ulang ku lagi bersedekap dada.

Mereka ber-Oh bersamaan lalu saling pandang satu sama lain, setelah bertelepati secara batin mereka memberanikan diri berjalan mendekati ku untuk mengatakan rencana mereka.

Aku duduk didalam kotak berukuran setengah badan ku, sempit namun aku masih bisa bernafas karena ada lubang kecil untuk ku mengintip keluar.

Tubuh ku penuh hiasan pita berwarna warni, benar-benar terlihat konyol, kenapa juga aku mau melakukan hal bodoh ini.

Kotak ini bergerak ntah kemana, teman-teman (Name) sibuk membahas rencana yang akan segera mereka lakukan.

"Hei Teman-teman!! Akhirnya kalian datang juga- Woooaahh kotak nya besar sekali apa ini hadiah ku?".

Itu suara (Name) aku menyipitkan mata ku mengintip dari lubang kecil, mata bulatnya berbinar terpukau kearah ku, ah maksud ku kearah kotak yang ku diami.

Tanpa sadar sudut bibir ku terangkat keatas karena melihat senyum lebar di wajahnya.

Alis ku mengkerut karena merasa kotak ini di tendang sesuatu, apa ini sebuah kode?.

"A-ahaha iya (Name)! Ini kado dari kami untuk mu jangan terkejut ya saat kau melihat isinya,"

"Apa aku boleh buka sekarang!?"

Aku meneguk salivah ku karena gugup, aku hanya perlu keluar sambil bilang selamat ulang tahun kan?.

Aku bersiap bangun tak lupa menyala kan lilin di atas kue yang ku pegang, sekali lagi aku menghela nafas berat, aku yakin wajah ku sudah merona malu.

Tapi tak apa asal (Name) senang, akan ku lakukan, ya benar untuk apa aku ragu.

Aku menatap gugup penutup kotak yang setengah terbuka lalu segera berdiri sambil memegang kue ulang tahun (Name).

"Se-selamat ulang tahun (Name)!" Seru ku setengah bersorak dan tersenyum canggung.

Suasana mendadak hening sampai cangkir milik tuan Zhongli menyentuh tanah karena lepas dari genggamannya.

(Name) menatap termenung kearah ku, begitu juga yang lain, sedangkan teman-teman (Name) menatap panik kearah ku yang mati-matian menahan malu.

"Waaaaa.... terimakasih kadonya kak Xiao, aku terkejut sekali sampai mau pingsan rasanya ha-ha-ha," seru (Name) dengan nada yang sangat datar bahkan Tatapan nya seolah berkata, apa yang sedang kau lakukan dengan tampilan konyol itu?.

(Name) mendekat kearah ku, tangan nya mengambil kue yang ku pegang lalu berbisik.

"Waahh kau terlihat konyol sekali kak dengan pita-pita itu, Tuan Zhongli sampai tak bisa ber say-say," bisik (Name) lalu tersenyum lembut menatap ku yang mematung.

Teman-teman (Name) berlari mendekati (Name) yang pergi kehadapan Tuan Zhongli, Aku menutup wajah ku lalu kembali masuk kedalam kotak dan menutup nya.

"Sial, harusnya aku tau dia akan begitu," gumam ku memegangi wajah ku yang terasa panas.

..... Menghancurkan harga diri ku.

Genshin Impact Brother Series ( Xiao X Readers )Where stories live. Discover now