Di jam 3 pagi,
Aku mencari diri,
Yang berlegar-legar di ruang memori,
Sepertinya aku terperangkap,
Dalam lubang yang sama.
Di jam sebegini,
Ramai sudah manusia rasian,
Sedangkan aku lagi dalam buaian,
Mendodoi diri dalam kondisi kelelahan,
Berusaha keluar dari mimpi ngeri,
yang aku namakan Malapetaka.
Walau ada kau di dalamnya,
Pernah menjadi mimpi yang bahagia,
Setelah itu,
Hanya Neraka yang ada.
YOU ARE READING
Secangkir Kopi & Pena.
PoetryKadang indah belaka, kadang sial semata. Itulah dunia, yang tidak bisa kau duga, apa pengakhirannya. asy.