5 - Kebiasaan yang Tidak akan Hilang

1.9K 289 83
                                    

YOROBUNNNN APA KABARRRRR
kangen berat ama kalian 🫠

mianhae diriku lupa punya lapak ini hehehe
pokoknya kudu rame gasie part iniii

HAPPY READING

•••

Tak tak tak

Suara pisau yang beradu dengan tatakan dari kayu terdengar menggema di dapur. Nayya dengan lihai memotong 2 cabai merah sebagai bahan dasar untuk membuat mie goreng untuk sarapan.

Wanita berumur 22 tahun itu menuangkan sedikit minyak ke dalam kuali, kemudian lanjut memasukkan bahan dasar yang telah dipotong nya tadi seperti cabai dan bawang merah. Ia menumis nya sebentar lalu memasukkan mie yang sudah direbusnya.

Dilanjut dengan memasukkan penyedap rasa, dengan lihai Nayya mengaduk-aduk mie goreng nya yang hampir matang. Aroma harum dari mie goreng di pagi hari yang dibuat Nayya memasuki indera penciuman Sargas yang masih setengah bangun.

Semenjak mereka menikah dan tinggal berdua dirumah pemberian Om nya Sargas, Nayya diharuskan untuk bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan dan keperluan Sargas yang sekarang bekerja meneruskan perusahaan ayah nya.

Jangan lupakan kalau Nayya sekarang jadi jago memasak.

Setelah selesai memasak sarapan, Nayya menyimpan 2 piring mie goreng di meja makan. Ia melepas celemek nya lalu kembali ke kamar untuk membangun kan Sargas.

"Sargas, bangun, yuk. Sarapan dulu."

Sargas yang tadi nya sudah bangun sampai sekarang tertidur lagi hanya membalas dengan gumaman. Nayya yang melihat kebiasaan susah bangun suami nya itu hanya mendesah malas.

"Bangun, 'A.."

Laki-laki yang sudah berstatus menjadi suami orang itu mengerutkan mata nya lalu menggeliat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki yang sudah berstatus menjadi suami orang itu mengerutkan mata nya lalu menggeliat. Sargas pun akhirnya bangun dengan mata yang masih tertutup.

Ia masih duduk di tempat tidurnya membuat Nayya lagi-lagi menghela napas jengkel. "Sargas bangun ih, kamu tuh harus berangkat kerjaa.."

Tanpa membuka mata nya, Sargas ngedumel sambil cemberut. "Kan sekarang aku yang punya perusahaan nya, Nay. Emang bos nya gak boleh gak berangkat kerja? Lagian 'kan ini tuh masih masuk cuti nikahan."

Hei, mana ada orang cuti nikahan sampai 2 minggu? Ngada-ngada nih orang satu.

"Efek pikiran masih kayak bocah dikasih tanggung jawab megang perusahaan jadi begini nih." Sekarang Nayya yang ngedumel.

ÉTERNITÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang