- mall

456 20 0
                                    

"yang itu cocok, bagus."

"Norak gak sih?"

"Gak, percaya sama gue."

Alanza, Vian dan Al sekarang sedang berada di mall, mereka memilih milih baju yang akan mereka gunakan malam ini.

"Kalian cuma nongkrong, bukan rapat presiden," ketus Al melihat pacar dan adik nya itu sibuk memilih baju sejak tadi.

"Udah, Abang gak perlu komen, Abang cuma perlu bayarin," ujar Vian seraya melihat lihat beberapa baju. Al memutar bola matanya, di rumah tadi di bilang kalo dirinya Abang yang tidak asik, sekarang malah belanja pakai duit Abang nya.

Alanza menatap baju yang Vian pakai, "Udah gini keren nih."

Vian menggunakan baju kaos putih pendek sebagai dalaman, dengan jaket Levis berwarna emerald green, topi dengan warna yang sama dengan jaket, celana jeans berwarna hitam, dan sendal carvil hitam sebagai pelengkap nya.

"Nah sekarang gue gimana nih?" Tanya Alanza. Ia melihat lihat di sekitarnya, sampai pada akhirnya ia melihat sesuatu yang mengambil perhatian nya.

Ia segera menuju ke arah rok rok yang di gantung itu dan mengambil salah satunya. Rok pendek berwarna biru gelap itu terlihat bagus dan simpel.

"Ini bagus gak?" Tanya Alanza memposisikan rok itu pada bagian pinggang nya.

"Gak!" Jawab Al dan Vian bersamaan.

Alanza mendesis, "giliran larang gue aja kompak."

Ia melihat rok yang hampir sama, tapi kali ini rok itu mungkin sampai ke lutut nya, sudah seperti rok sekolah yang sering ia pakai.

"Ini?" Tanya Alanza.

"Gada yang lebih panjang?" Tanya Al.

"Lo nyuruh gue gamisan?" Tanya Alanza mengangkat sebelah alisnya.

"Gak, Yaudah yang itu aja cocok. Warna ungu dongker aja," Ucap Al.

Alanza memberikan pakaian itu pada Vian, kali ini ia mencari atasan. Pertama kali yang tertangkap oleh pandangan nya adalah Hoodie sweater besar, ia segera mengambil sweater berwarna ungu putih dan memposisikan sweater itu pada badan nya.

"Gini?" Tanya Alanza.

"Iya, udah cepet bungkus, kita pulang, udah jam tujuh, kumpul nya jam delapan kan?" Tanya Al.

"Iya. Btw Al, mana kartu?" Tanya Alanza balik. Al mengambil dompet nya dan memberikan kartu debit seukuran kartu KTP itu.

Alanza memberikan sweater dan kartu itu kepada Vian, "Lo bayar duluan, gue mau jalan sama pacar gue, sono cil."

Vian menatap Alanza dengan pandangan yang sulit di artikan. Gini amat jomblo, di mana mana liat orang pacaran.

Vian mengangguk dan pergi tanpa sepatah kata.

"Heh bocah, itu baju yang lo pake lepas dulu," ucap Al mengingat kan Vian untuk melepaskan baju yang ia coba itu.

Vian memutar balik arah jalan nya, ia menuju ruang ganti. Al dan Alanza melihat nya pun menggeleng pelan, Vian memang benar benar seperti anak kecil.

"Mau jalan ke mana?" Tanya Al.

Alanza menarik tangan Al, "Kita pilih sesuatu, yakali yang bayarin gak beli apa apa," ucap Alanza menarik tangan Al untuk berkeliling keliling dan mencari pakaian.

Seedangkan Vian sekarang sedang membayar semua pakaian yang mereka beli. Setelah semua nya selesai, Vian membawa kurang lebih 5 paper bag di tangan nya.

Ia segera menuju ke arah mobil, tapi saat ingin membuka pintu mobil, pintu mobil itu terkunci.

"Aduh lupa minta kunci sama Abang lagi tadi," ucap Vian.

Our love story Where stories live. Discover now