3

1.6K 138 4
                                    

***

Kriiieeetttt

Gelap.

Aku hanya bisa melihat siluet mayat-mayat yang berbaring dijajar di atas tempat tidur.

Jujur, jantungku bertalu dengan cepat. Hawanya sungguh dingin dan tidak enak.

Tiba-tiba, aku mencium bau yang sangat busuk dan menyengat, seperti bangkai tikus.

Aku ingin muntah dan lari saja, tapi misiku belum selesai.

Kuberanikan kakiku melangkah masuk melewati pintu ruang mayat, mencari saklar lampunya.

"Ah, sepertinya disini"

Tanganku menjulur hendak menekan saklar yang ada di balik daun pintu.

Set!

Bulu kudukku meremang ketika melihat tangan pucat yang menggenggam pergelangan tanganku.

Lututku gemetaran, nafasku memberat, tapi otakku berusaha untuk berpikir logis. Ini pasti manusia! Hantu itu hanya dongeng! Mereka tidak logis! Apalagi mereka bisa menyentuh manusia! Menurutku itu tidak masuk akal!

Tenggorokanku terasa kering, keringat dingin mengalir di keningku.

Aku berusaha melihat kesamping, mencoba melihat siapa pemilik tangan ini.

Deg.

Mataku membulat, walau gelap, ada cahaya bulan yang menyelusup lewat jendela sehingga aku mengenali wajahnya.

Pasien kamar 404.

Benar kan kata pikiranku? Hantu itu tidak ada! Hanya dongeng! Buktinya aku jelas-jelas melihat manusia disini.

Aku melihat jam  yang melingkar di tanganku yang dicengkram oleh pasien ini.

03.17

Omong kosong, tidak ada apapun kecuali pasien 404 yang memang sering berkeliaran ini.

Tidak ada mayat terjatuh dari tempat tidur.

Tidak ada teriakan atau tangisan lelaki.

Tidak ada goresan pisau dengan lantai.

Dongeng horor itu benar-benar bualan.

Nah kembali lagi pada pasien kamar 404, Apa yang dia lakukan di ruang mayat? Bagaimana caranya dia masuk?

Set!

Aku menarik tanganku.

"Kenapa kau di ruang mayat! Bagaimana kau masuk kesini! " ujarku di depan wajahnya yang pucat itu.

Aku menunggu beberapa saat, lagi-lagi pertanyaanku diacuhkan.

Aku berpikir, apa dia masuk lewat jendela? Hm, kurasa jendelanya selalu dikunci. Apa dia mencongkelnya?

"Apa kau bisu hah! " aku naik darah. Pasien ini memelototiku dari atas sampai bawah, membuatku risih.

Set!

"Akh! "

Sekarang aku benar-benar takut.  Pasien itu mencengkram tanganku, melemparku ke salah satu ranjang mayat yang kosong.

"TOLONG! TOLONG! " Aku berteriak sekencang mungkin, sampai aku merasakan tenggorokanku perih.

Tubuhku gemetaran, jantungku berdetak dua kali lipat lebih cepat.

Kedua tanganku berusaha menghentikan tangan-tangan pasien ini. Aku sungguh tidak menyangka. Pasien ini berusaha untuk melucuti kemejaku.

"HENTIKAN! JANGAN! KUMOHON! " Aku berusaha untuk melawan sekuat tenaga, tapi tenaga pasien ini jauh lebih kuat. Aku bisa melihat otot-otot tangannya yang mengeras.

"Tidak!  Tolong!  Akh! -eumpht" Pasien itu menyambar bibirku dengan bibirnya agar aku diam.

Dan setelah kejadian itu, mimpi buruk pasti akan terjadi padaku.

1 jam kemudian....

Aku terbangun, sepertinya aku pingsan sehabis dipaksa oleh pasien bejat itu. Bahkan bagian bawahku masih terasa perih.

Aku berusaha bangun, kepalaku sakit sekali.

Aku menghapus jejak air mata yang kembali mengalir. Aku benar-benar merasa hancur.

Aku segera memakai pakaianku kembali, memakai celanaku. Tapi kemeja putih dan jaketku tidak dapat aku temukan. Maka, dengan tertatih-tatih aku bangun dari ranjang tempat dimana kesucianku direnggut.

Dengan air mata yang bercucuran, mataku menjadi buram. Aku berjalan terpincang mencari pakaianku.

Set!

"Akh! "

Aku terjatuh ketika kakiku tersandung oleh sesuatu.

Aku segera menghapus air mataku agar tidak buram, lalu berusaha memfokuskan pengelihatanku.

Deg.

Nafasku terhenti sesaat.

Ada tiga mayat yang terjatuh di lantai.

Aku melihat ke sekelilingku, mayat-mayat yang diikat tetap berada di atas ranjangnya. Lalu aku memperhatikan ranjang mayat yang terjatuh itu, nampaknya tiga mayat itu lupa diikat.

Ini tidak bisa dipercaya, tapi inilah kenyataannya. Mayat-mayat ini memang terjatuh dari ranjangnya.

Tapi otakku kembali bergerak dengan pikiran logis. Dari pada hantu yang melakukannya, bukankah lebih masuk akal kalau pasien 404 itu yang melakukannya?

Deg.

Kepalaku tiba-tiba terserang sakit.

"Akh! " Aku segera berdiri, mataku mencari ke segala arah.

Itu dia!

Aku memunguti kemeja dan jaketku yang terlempar ke sudut ruangan. Aku hanya memakai jaketku saja,

Setelah itu, kulirik jam yang melingkar di pergelangan tanganku yang lebam.

04.17 dini hari

Aku segera keluar dari ruang mayat itu, mengunci pintunya lalu bergegas untuk pulang. Aku sepertinya terserang syok dan  perlu istirahat. Aku benar-benar tidak mood untuk bertemu orang atau melakukan sesuatu.




Tbc....

HOSPITAL GHOSTWhere stories live. Discover now