KIARA [End]

Part 16🥀 Kerapuhan Kiara

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Vote⭐ dulu sebelum baca 📌

Tik tok 👉🏻 sinar_pagiii
Instagram 👉🏻 sinarpagii_
(Spoiler nya ada di Ig)

_____________

"Apakah hujan turun karna langit tidak ingin mendengar tangisan ku?"

-- KIARA --

                     
HAPPY READING

Sekolah telah usai, kini Kiara pulang ke rumah nya di antar oleh Pak Tarno. Saat ia memasuki rumah, ia merasa ada yang aneh, kenapa sangat sepi?

"Assalamualaikum"

"BUNDAAA, AYAAAH, KIARA PULAAANG"

Dari arah dapur, Bi Narsih segera menghampiri Kiara sambil menjawab salam nya.

"Wa'alaikumussalam, Non"

"Loh, Bi'? Ayah sama Bunda nya mana?" bingung Kiara.

"Tuan tiba-tiba ada urusan mendadak tadi. Katanya ia harus keluar kota untuk beberapa minggu kedepan" jelas Bi Narsih.

Kiara mengangguk faham.

"Lalu Bunda dimana, bi'?"

"Nyonya tadi ingin disini bersama Non Kiara, namun Tuan menyuruh Nyonya untuk ikut bersama nya. Karna Tuan akan sedikit lama disana, jadi ia pasti akan membutuhkan Nyonya di sana"

Mata Kiara kini berkaca-kaca, kenapa mereka berdua tidak mengabari nya sama sekali?

"Eh, Non Kiara jangan sedih. Kan masih ada Bibi' di sini" ucap Bi Narsih mencoba menenangkan Kiara yang terlihat sangat sedih.

"Kenapa mereka nggak kasih tau Kiara dulu, Bi'?" tanya Kiara dengan suara yang bergetar menahan tangis.

Bi Narsih langsung memeluk nya, ia sudah menganggap Kiara seperti anak nya sendiri.

"Nyonya mengatakan bahwa nanti malam, dia akan menelfon Non Kiara. Jadi Non jangan sedih yah?" Bi Narsih kini menguraikan pelukan nya.

Kiara mengangguk pelan, "Yaudah, Kiara ke atas dulu yah Bi'"

"Iya Non, tapi nanti Non turun buat sarapan yah? Bibi' udah masak buat Non Kiara tadi"

"Iya Bi'"

🥀🥀🥀

Tok tok tok

"Masuk"

Pintu itu terbuka dan nampak lah gadis cantik yang berdiri di situ dengan senyuman khasnya.

Cowok yang tak lain adalah Dokter Kenzo itu terkejut dengan seorang gadis yang memasuki pintu ruangan nya. Tapi tak berselang lama, wajah nya berubah menjadi datar.

"Dasar gadis nakal, kemana saja kamu?" tanyanya tanpa ekspresi.

Gadis itu duduk di kursi yang tersedia di hadapannya. Ia tersenyum tanpa beban, sambil menatap Kenzo yang berekspresi datar.

"Aku nggak kemana-mana kok. Aku kan sekolah" jawabnya enteng.

"Ini jadwal nya kamu check up!"

"Iya, mangkannya aku ke sini" ucap nya tanpa beban.

Kenzo memijat pangkal hidung nya.

"Dua bulan, kemana saja kamu selama dua bulan kemarin? Kamu udah nggak pernah check up lagi selama dua bulan itu" tekan Kenzo.