4/4

290 43 26
                                    

9. 30 AM

Joanna dan Mega baru saja memasuki restoran. Mereka mulai ditatap bingung oleh orang-orang di sana. Karena dulu, Jeffrey kerap membawa Joanna saat reuni SMA.

"Kalian?"

Tanya Rosa, salah satu teman SMA Jeffrey dan Mega. Dia tampak bingung sekarang. Karena melihat Joanna yang datang bersama Mega. Apalagi saat memasuki restoran, Mega merangkul pinggang si wanita. Seperti apa yang kerap Jeffrey lakukan saat membawa Joanna.

"Tidak perlu menatapku seperti itu! Joanna sekarang pacarku!"

Seru Mega dengan percaya diri. Dia tampak bangga sekali. Sebab bisa memacari mantan pacar Jeffrey.

"Ayo duduk di sana!"

Mega membawa Joanna pada kursi yang ada di ujung meja pajang. Membuat yang lain hanya bisa menatap dan berbisik di belakang. Mengatakan jika Joanna murahan dan Mega sangat jahat.

"Lonte juga, ya, ternyata?"

"Tuh, kan! Sudah aku duga, tidak mungkin dia sempurna! Kaya, cantik, baik, cuih! Jijik!"

"Mana percaya diri sekali dia datang kemari. Kalian lihat kiss mark di lehernya tadi? Meski ditutupi foundation sekilo juga tidak akan tertutupi!"

Joanna dan Mega tidak mendengar gunjingan mereka. Sebab saat ini sedang berbincang dengan Rosa, si pemilik acara. Sebab dia yang selalu mengatur reuni setiap tahunnya.

Di tempat lain, Jeffrey sedang ditarik Justin dan Ethan. Karena mereka baru saja menjemput Jeffrey di apartemen si pria. Sebab dia sudah mengatakan jika tidak akan ikut reuni semalam. Namun dua teman baiknya tidak terima dan langsung menjemput sekarang juga.

"Setahun sekali, Jeff! Rugi kalau kamu tidak ikut reuni! Lagi pula, Mega tidak mungkin datang membawa pacarnya. Atau bahkan tidak berani datang? Dia saja sudah tidak pernah aktif di grup chat yang hanya diisi kita berempat. Malu kali pada kita!"

Seru Justin saat menutup pintu apartemen Jeffrey. Lalu mendorong si teman memasuki lift. Bersama Ethan yang hanya menahan tawa sejak tadi. Karena mendengar omelan Justin.

Tidak lama kemudian mereka tiba di restoran tempat reuni diadakan. Restoran yang khusus hari ini disewa untuk acara mereka selama enam jam. Sejak jam sembilan pagi sampai jam tiga sore.

"Gawat! Ada mobil Mega!"

Bisik Justin pada Ethan. Sedangkan Jeffrey mulai memasuki restoran dengan langkah pelan. Sebab dia memang tidak melihat mobil Mega yang sudah ada di parkiran.

"Hai, Jeff! Kamu datang juga ternyata."

Jeffrey hanya mengangguk singkat saat mendapat sapaan Rosa. Hingga wanita itu menunjuk kursi yang ada di pojokan. Dekat dengan kursi yang Joanna dan Mega duduki sekarang.

Deg...

Raut datar Jeffrey berubah menjadi muram. Dia tampak begitu terkejut saat melihat Joanna dan Mega ada di sana. Membuatnya lekas mendekat meski dalam hati tercabik sekarang.

Jeffrey langsung duduk di kursi yang sudah Rosa tunjukkan. Tepat di depan Joanna dan Mega. Membuat mereka agak terperanjat saat melihat Jeffrey datang.

"Kita duduk di sini juga, kan?"

Tanya Justin pada Rosa. Saat akan menduduki kursi yang ada di sisi kanan Jeffrey. Sedangkan Ethan ada di sisi kiri.

Tidak lama kemudian acara dimulai. Joanna dan Mega banyak diam sejak tadi. Sama seperti Jeffrey. Hingga tanpa sadar acara telah diakhiri dan orang-orang mulai bergantian pamit.

"Jeff! Jeffrey! Ayo pulang!"

Seru Justin pada Jeffrey. Karena sejak tadi, Jeffrey terus melamun dan tidak memperhatikan sekitar sama sekali. Dia hanya menatap depan tanpa berkedip. Membuat kedua matanya memanas saat ini.

"Ayo pulang! Mau menunggu apa lagi?"

Jeffrey langsung mengedarkan pandangan ke sekitar. Mencari keberadaan Joanna dan Mega. Namun sayang, dia tidak menemukan mereka. Pertanda jika sejak tadi pikirannya melayang entah ke mana.

"Di mana mereka?"

Tanya Jeffrey sembari menunjuk kursi Joanna dan Mega. Lalu bangkit dari kursinya. Sembari terus mengedarkan pandangan pada sekitar.

"Sudah pulang. Kamu tidak lihat?"

Jeffrey menggeleng pelan. Lalu berlari keluar restoran. Sebab dia ingin mengatakan sesuatu pada Joanna. Sekarang juga.

"Di mana dia?"

Tanya Justin saat tiba di parkiran. Karena Jeffrey memang tidak membawa mobil. Sehingga dia berniat mengantar si teman ke apartemen lagi.

"Naik taksi kali."

Balas Ethan sebelum pamit. Sebab ada yang perlu dilakukan setelah ini. Menjemput pacarnya yang baru saja berlibur di Bali. Sehingga dia tidak bisa ikut reuni.

8. 30 PM

Sudah berjam-jam Jeffrey duduk di teras rumah Joanna. Hingga akhirnya dia melihat wanita itu datang. Dia pulang diantar Mega. Namun hanya sampai depan gerbang. Sebab kini sudah tidak ada satpam yang akan membuka tutup gerbang.

"Ada apa datang kemari?"

Tanya Joanna dengan penasaran. Sedangkan Jeffrey mulai bangkit dari duduknya. Lalu berjalan mendekati si wanita.

"Aku butuh penjelasan darimu. Kenapa kamu melakukan ini padaku? Kenapa? Apa salahku? Apa kurangku padamu? Apa yang Mega punya tapi tidak ada padaku?"

Joanna menarik nafas panjang. Malas menanggapi ucapan Jeffrey sekarang. Sebab dia merasa sangat lelah setelah seharian berada di luar rumah.

"Karena Mega jauh lebih baik darimu! Sudah, jangan menemuiku lagi jika tidak ingin semakin sakit hati!"

Joanna mulai merogoh kunci dari tas. Lalu membuka pintu rumah. Namun Jeffrey ingin ikut masuk juga. Karena merasa jika perbincangan mereka belum terselesaikan.

Tetapi saat masuk ke dalam, Jeffrey terkejut saat melihat isi rumah Joanna yang tampak berbeda dari biasanya. Tidak ada perabotan mahal apalagi koleksi guci Liana. Karena wanita itu memang suka mengoleksi barang pecah belah.

"KELUAR! JANGAN IKUT MASUK!"

Bentak Joanna saat menyadari Jeffrey masih berada di belakang tubuhnya. Sembari menatap kaget isi rumah. Sebab dia memang telah menjual hampir seluruh perabotan yang ada di rumah. Karena dia sedang butuh uang dalam jumlah besar. Namun enggan menjual rumah, rumah yang ditinggalkan mendiang ayahnya.

21 comments for next chapter!!!

Tbc...

UNCONDITIONALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang