ADELNIA || 10

3.4K 156 17
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

-----------

Jam setengah enam pagi Adel bangun dari tidurnya. Perempuan itu mengikat rambutnya lalu merapikan tempat tidur. Jarak tempat tidurnya menuju dapur hanya beberapa langkah, Adel mencuci bawang dan cabai. Rencananya Adel ingin memasak nasi goreng.

Adel tampak menahan kantuk ketika memotong bawang. Beberapa kali kepalanya jatuh lalu tersentak kemudian menguap lebar. Tadi malam Adel tidur jam 11, dia begadang mengerjakan tugas sekolahnya. Dan setelah selesai, bukannya langsung tidur, Adel sibuk melamun sambil berbaring.

Gadis itu sibuk memikirkan Regal, dia sedang apa, lagi apa, udah makan atau belum. Pikirannya terus Regal dan Regal. Jangan karena dibawa Putra ke apartementnya Adel langsung jatuh hati. Tidak! Adel orangnya tidak gampang pindah hati. Sekali dia jatuh cinta siapapun hanya akan angin lalu untuk Adel.

Setelah sarapannya selesai dan ditaruh kedalam bekel, Adel menyambar handuk lalu masuk kekamar mandi.

Setelah mandi Adel memakai seragam, memakai bedak tipis dan liptin kemudian memasukkan kotak nasinya kedalam ransel.

Adel menyisir rambut panjangnya yang lurus sebelum duduk lesehan memakai sepatunya.

Tinn... Tin....

Adel menghentikan gerakan tangannya, suara mobil siapa itu?

Tinnn....

Lagi, suara klakson mobil terdengar, kali ini lebih nyaring. Adel cepat-cepat memasang tali sepatunya lalu berdiri membuka pintu. Diujung gang Adel melihat Regal sedang melambaikan tangan. Cowok itu menunjukkan cengirannya.

"Yang, sinii." panggil Regal semangat.

Adel yang tadi terkejut perlahan tersenyum lebar. Cewek itu mengangguk semangat.

"Bentar."

Adel menyambar ranselnya yang terletak disebelah pintu lalu mengunci pintu rumahnya. Kemudian dia berjalan cepat nyaris berlari menuju mobil sport hitam kekasihnya.

Ketika Adel membuka pintu disamping kemudi, senyum lebar yang tadi dia pasang perlahan surut ketika melihat siapa yang duduk disebelah Regal.

"Halo Adel." Anabel tersenyum ramah melambaikan tangannya.

Dada Adel terasa berdenyut sakit. Dia menatap Regal meminta penjelasan.

Regal yang juga sedang menatap Adel tersenyum manis, tangan kirinya mengusap rambut panjang Anabel yang digerai. "Lo duduk dibelakang yah, biar Anabel didepan. Dia gak biasa duduk dibelakang, katanya mual." ucapnya tanpa memikirkan perasaan Adel.

Adel merasakan matanya memanas, cewek itu mengerjap cepat sebelum nanti airmatanya jatuh. Adel memaksakan senyumnya. "Oke."

Adel menutup kembali pintu dan membuka pintu belakang. Sebelum masuk Adel menarik napas dalam-dalam. "Gapapa, itu teman kak Regal." gumam Adel.

Kemudian Adel masuk, pemandangan didepan matanya membuat Adel langsung memalingkan muka. Detik itu airmatanya jatuh yang langsung sigap Adel hapus. Terlihat Regal sedang menunjukkan sesuatu dihapenya pada Anabel lalu keduanya tertawa bersama tanpa memperdulikan dirinya.

Adel tau dirinya hanya orang baru dihidup Regal. Sementara Anabel sahabat Regal dari kecil. Tapi dia pacar Regal, cowok itu harus tau menempatkan posisinya agar tidak menimbulkan rasa iri dan sakit hati.

Adel pacarnya Regal, tapi Regal seperti pacaran sama Anabel. Adel dianggap orang lain, Adel tidak dipedulikan. Disaat tidak ada Anabel, Regal mencari Adel. Tapi jika ada Anabel, Adel dilupakan sampai berhari-hari.

ADELNIAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant