5. PERAYAAN

1K 97 25
                                    

5

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

5. Perayaan

***

"Kau gadis yang menyeramkan Bele!" Ujar Asen membalas perkataan Bele, gadis itu tersenyum cantik.

Bagaimanapun Asen adalah seorang pria. Walaupun dia seorang witch dan Bele werewolf tidak menjadi penghalang bagi Asen.

"Jangan menatap seperti itu Asen!" Bele menggelengkan kepala karena Asen begitu menatapnya dengan dalam.

Pria berbaju putih itu tertawa, "Memang aku menatapmu seperti apa, Nona Bele?"

Bele melangkah ke pondok perguruan, gadis itu mengikat kembali rambutnya yang terurai. Asen mengikuti dari belakang.

"Ku dengar putri dari Goldmoon Pack kembali membuat ulah? Sungguh semena-mena."

Bele yang mendengar itu menoleh, "Putri Hera? Ada apa dengnnya?"

"Dia kembali menghajar teman perguruannya." Jawab Asen dengan menata beberapa makanan yang akan disajikan.

"Aku akan kembali." Bele pergi meninggalkan Asen yang sibuk makan. Pria itu mengangguk dan kembali makan.

***

"Kak? Ada apa disini?" Hera dengan semangat menyambut Bele di kamarnya.

"Hera kau melanggar lagi?" Tanya Bele dengan sabar kepada gadis muda itu. Hera yang paham kemana maksud ucapan Bele seketika kesal.

Bele menghela nafasnya, gadis muda yang dulu menggemaskan dan imut itu sekarang sudah beranjak remaja dan tingkahnya sama seperti dia.

Hera menjadi lebih mudah merajuk dan sangat sensitif.

"Kenapa sayang?" Membelai rambut Hera yang lurus dan lembut membuat Hera menatap Bele.

"Aku tidak suka Sophie, dia selalu mengejek aku Kak! Aku membencinya." Rajuknya dengan memelas, wajah imutnya membuat semua orang luluh.

"Hera dengarkan! Tidak semua orang harus mengerti kamu, tidak semua orang suka padamu, kamu sudah besar, harus bisa lebih sabar dan memaafkan orang yang menyakiti hatimu."

Hera kemudian tersenyum menyeringai, "Kak Bele benar, jadi bukankah Kak Bele juga bearti harus memaafkan Alpha?"

***

Kakek Wira dan Asen menatap dua perempuan yang berlatih di halaman.

"Entah perasaanku atau bagaimana, tapi aku merasakan ada hal buruk yang akan terjadi." Ucap Kakek Wira pada cucunya.

Asen menjawab dengan bingung, "Mungkin itu hanya perasaan Kakek saja."

"Aku harap juga begitu." Balas Kakek Wira dengan gusar. "Kau awasi mereka Asen. Hari ini Kakek ingin bersemedi."

Asen mengangguk patuh, menjalankan tugas yang diberikan.

"Hei gadis-gadis? Cukup untuk hari ini. Kalian harus ikut aku." Ucap Asen dengan merangkul Bele dan Indira.

ALPHA'S DESTINY 2 Where stories live. Discover now