2.|Kesalahan terbesar

113 11 0
                                    

HAPPY READING!







"Bagaikan sebuah pengakuan, tapi itu semua tidak sesuai fakta dan lebih tepatnya hanya omong kosong belaka"

Keyro Gempa Ranggarey









"gem... Lo tau kejadian kemaren kan? Soal mayat didalem kamar mandi sama gudang itu?" Tanya hali dengan mata sangarnya

"I-iyaa tau kenapa deh?. Ada korban baru lagi?" Sedikit jeda di percakapan, namun sulit jika untuk tidak dijelaskan.

Hali kembali memulai percakapan tapi tiba-tiba saja bel istirahat berbunyi. Thorn yang terlihat gembira karena sudah waktunya istirahat ia mengajak solar untuk makan dikantin.

Ia beranjak sebelum itu sebenarnya ingin mengajak Taufan, tapi dia tau kalau tidak mengajak hali ikut maka dia tidak mau ikut juga. Ya maklum sih.

"Yeayy istirahat!! Ayo solar kita jajan" pinta Thorn menarik lengannya solar

"Ck iyaa iyaa, yaudah guys gua duluan Yee ni si mbul minta jajan" lambainya ke yang lain, melihat solar dan Thorn pergi blaze tak segan mengajak yang lain juga.

"Yokk ke kantin, Agus lapar buk!"

"Ibu juga lapar nak..."

Tiba-tiba saja seseorang menyahuti kata-katanya suaranya berat sepertinya itu laki-laki, But who?.

Kayaknya palingan cuma orang iseng lewat aja deh, Kebiasaan emang.

"Yang nyaut itu siapa anjer?!"

"Dari suaranya berat sih" ujar gempa

"Mampus lu pada berisik mulu sih" buset, dari tadi juga yang ribut lu ma blaze lar_-

Jadi penjelasannya yang dikelas hanya ada mereka berlima sekarang, siswa siswi yang lain sudah pada diluar kelas semua otomatis kalau jam istirahat disekolah mereka sepi gada orang satu pun tapi emang peraturannya begitu sih.

"Setan kah?" Celetuk Taufan tiba-tiba

"Mana ada setan tengah hari bolong fan, hiii jangan bikin gua merindinggg dehh"

"Halah lu juga setan kali"

"Ngomong sekali lagi, mulut lu gua jejelin pupuk kompos lu ice"

"Kek lu berani ae ma gua"

"Mulai dah, MAU MAKAN KAGAK SIH?!"

Seketika mereka berdua diam mendengar bentakan keras nyaring dan suara beratnya Hali, sepertinya kalian bisa membayangkan seperti apa suaranya dan ada seseorang yang masuk ke dalam kelas mereka. Tapi salah satunya menyambut.

"Eh bang supra tumben kesini" sapa pertama gempa, tapi tatapan datar Supra mengarah ke hali sekarang.

Hali yang merasa seperti diperhatikan pun menaikan alisnya lalu bertanya.

"Kenapa bang?"

"Ikut gua, sekarang. gua mau omongin sesuatu"

"Hah? Harus banget sekarang?"

In Psychological Threats-SMC [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang