3.|Janji 5 tahun yang lalu

89 9 0
                                    

HAPPY READING!








"hidup yang kita jalani ini hanyalah sebuah film yang tidak ada harganya, darah adalah darah, tangis adalah tangis tidak akan ada pemeran pengganti yang akan menanggung semua rasa sakitmu"

Elzeon'ray Halilintar Carloza




"Gua tau ga semua orang bisa kuat di posisi lu" ucapnya dengan nada yang meyakinkan bahwa semua orang hanya bisa berperan sesuai dengan perannya masing-masing.

"T-thorn...? Lu ngapain disini....?" Lirih Taufan sesak karena tangisnya

Thorn berjalan mendekati Taufan berlutut menghadapnya dan memeluknya erat karena bagi Thorn pelukan dapat memberikan sedikit ketenangan untuk seseorang yang sedang merasa sedih, kesal atau tertekan. Ini bisa menjadi isyarat yang menenangkan dan meyakinkan, benar begitu bukan?.

Dia tak bisa menahan air matanya lagi entah apa yang harus dipasrahkan sekarang, Taufan menangis hebat dipelukan Thorn mencengkram erat bajunya dia sudah tak tahan lagi dan ingin mengeluarkan semuanya. akhirnya dia tidak menangis sambil menahan suara tangisnya lagi pelukan itu meluluhkan hatinya bahkan semua yang ada di dalam dirinya saat ini.

Sesekali Thorn mengusap punggung dan kepalanya, tak lupa tangan yang masih sedikit gemetar agar bisa tenang dan kembali tersenyum seperti sedia kala.

Flashback

"Thornniee!" Panggil seorang anak sekitar umur 10 tahun membawa satu buket bunga putih hijau.

"Upan? Ini buket bunga? Untuk siapa?"

"Eheheee ini buat kamu Thorn...!, makasih yaa udaa tolongin akuu tadi" ucap Taufan tersenyum bahagia padanya

Seketika Thorn yang baru pertama kali melihat senyuman setulus itu pun dibuat heran, mengapa ada manusia yang bisa senyum seperti tidak ada beban sama sekali dia pikir orang yang senyum paling bahagia adalah ia yang paling banyak tersakiti. Dan sayangnya itu benar.

"K-kamu"

"Ini terima! Di simpan yaa, jangan lupa di taruh ke pot bunga biar tumbuh besar"

Apa yang harus dia katakan sekarang?, firasatnya menjadi aneh bahkan dia seperti ingin menangis saat menerima bunga itu dari Taufan. Kini dadanya terasa sesak dan people pleasure?.

Yap, Thorn memiliki people pleasure artinya rasa tidak enak pada orang yang telah memberikan hadiah bahkan tak pantas untuk diberikan pada orang sepertinya. Rasanya ingin mengeluarkan seribu kata maaf dari dalam mulutnya.

"Upan..." Lirih Thorn memanggil namanya

"Hmm? Kenapa?" Sahutnya tersenyum

In Psychological Threats-SMC [OG]Where stories live. Discover now