4.|Inikah kata perpisahan?

88 8 0
                                    

HAPPY READING!








"hal yang paling gua benci di dunia ini adalah memegang janji, menepati janji lebih sulit dari pada hanya sekedar janji lalu pergi"

Solar Leon'zy Zafferry

Di lorong kelas yang lumayan ramai karena masih jam istirahat Solar berjalan menuju tempat dimana hali nongkrong saat ini, lebih tepatnya taman belakang sekolah bukannya menjenguk Taufan ke ruangannya malah nongki sebenarnya bukan nongki cuma beresin bercak darah yang ada dibajunya.

"Kenapa, ga bisa ilang sih? Jijik gua ngeliat darah kotor mereka" gumamnya berdecak sebal

Solar memegang pundak halilintar seketika ia langsung menoleh kebelakang karena terkejut tiba-tiba seseorang memegang pundaknya.

"Jangan bikin orang kaget napa" halilintar yang sedikit kesal menatap solar bombastic side eye

"Iyaaa... Maaf, lagian lu ngegerutu aja dari tadi" ucap solar terkekeh sambil menggaruk tengkuknya

"Gua lagi bersihin bekas darah, najis ga ilang-ilang anjir"

"Yaudah sihh tinggal dicuci"

"Asal lu tau lar, ga semudah itu nyuci bekas darah apalagi ini baju putih"

"Nanti gua bantu cuci dirumah lu mau ga? Mumpung gua lagi baik nih"

"Itu Thorn gimana?"

"Biarin aja dia main sama upan dulu"

Mendengar kata-kata itu Halilintar terdiam, dia baru mengingat sesuatu yang membuatnya hampir tidak berkedip beberapa detik.

"Lo kenapa diem?"

"Si upan... obatnya udaa gem gem kasih belom?!"

"Hmm... Kayaknya sih udah deh, gua liat dia lari bawa obat pas lewat lantai 3 tadi"

Hali sedikit lega mendengarnya untungnya si anak ukhti bisa diandalkan.

"Bagus deh. Btw Lo ke sini mau ngapain?"

"Harusnya gua yang nanya begitu ke elu"

"Jawabnya ganti-gantian berarti?"

"Ck, kyak podcast ae"

"Kalau gamau yaudah, lu kan ahlinya tanya jawab"

"Iyaa deh, siapa duluan?"

"Terserah." jawab hali datar, dia masih sibuk dengan baju sekolahnya masalahnya warna bajunya putih jadi sedikit sulit untuk menghilangkan noda apa lagi bercak darah yang tak kunjung hilang.

"Lo kenapa disini?, dan bukannya jenguk Taufan yang Panic Attack nya lagi kumat?"

"....."

Dia terdiam mendengar pertanyaan itu kegiatannya yang sedari tadi hanya membersihkan bekas darah sekarang menatap mata solar dalam-dalam.

"Gua sebelum ke sini bantuin bang Supra beresin lantai 3 tadi, abis itu ngabarin Upan baru gua ke sini" jelasnya bersandar di dinding dengan kedua tangan di kantung celananya

In Psychological Threats-SMC [OG]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن