DSG| 2

123 2 0
                                    

Selamat datang di Chapter baru DSG.

Happy Reading
__________

2.Kepergian

Pagi hari ini adalah keberangkatan Samudra dan para sahabatnya, untuk membagi ilmu di Pesantren yang memanggil mereka.

Samudra dan sahabat sahabat nya, berpamitan kepada Pak kyai Lutfi yaitu Ayah samudra.

"Paman, tolong kabari ibu dan ayah kami masing masing yah? Mereka tidak tahu kalau kita akan berangkat sekarang."pinta Daffa pada Kyai Lutfi.

"Pasti Daffa, dan jangan lupa sholat tepat waktu, dan mengaji setiap hari."pesan Kyai Lutfi.

"Siap Ayah!"kompak mereka semua.

"Samudra, Kenzo, Daffa, Aidan, Ayah do'a kan kalian agar berhasil di sana."ucap Kyai Lutfi.

"Aamiin, Terimakasih."

"Sama sama, cepat. takutnya Paman Arfa menunggu kalian."

"Assalamualaikum, Ayah."kompak mereka.

"Waalaikumsalam."

Saat kepergian Anak dan para keponakan nya, kyai Lutfi menangis.

"Khaira jika saja kau masih ada disini, mungkin kau yang akan berpesan banyak kepada mereka terutama pada Samudra, putramu."

"AYAH!"suara melengking itu keluar dari mulut seorang gadis, siapa lagi kalau bukan, Syafita.

"Iya, ada apa anak Ayah?"tanya Kyai Lutfi dengan menghapus Air matanya.

"Ayah lihat, abang gak tunggu aku. Padahal aku mau kasih sapu tangan rajut ini ke Abang."jawab Syafita dengan menunjukkan Sapu tangan rajut berwarna putih itu pada Ayahnya.

"Abangnya sudah pergi, nanti saja berikannya kalo abangmu sudah kembali pulang kesini ya?"bujuk Kyai Lutfi.

Syafita menghela nafasnya panjang, "Iya Ayah, fita mengerti."gadis berumur sepuluh tahun itu lantas menatap sendu sapu tangan rajut itu.

"Fita ke kamar dulu ya, ayah? Mau kerjakan PR saja dikamar Assalamualaikum."gadis kecil itu pun pergi menaiki anak tangga.

"Khaira, andai juga jika kamu ada disini. Mungkin, fita tidak akan merasa sedih karena tidak mempunyai Ibu."gumam kyai Lutfi.

Penyesalan adalah hal yang tak bisa di lupakan, berandai andai pun tidak akan menjadi nyata jika tokohnya sudah pergi.

Maka dari itu, lindungi orang yang kau cinta melalui Do'a, sungguh Do'a adalah kekuatan bagi kita selaku orang yang beriman.

•••

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga jam, akhirnya Samudra dan para sahabatnya sudah sampai di Jateng, di pesantren Al Fatihah.

Mobil yang dikendarai mereka berempat sempat mogok di perjalanan, sampai sampai mereka harus menunggu mobil selesai di benarkan.

Mobil berwarna hitam itu, terparkir di halaman Ndalem.

"Akhirnya, sampai juga."ucap Daffa yang baru saja turun dari mobil, lalu ia menatap satu persatu sahabatnya lalu berkata. "Kalian gak pegel tadi, pas nunggu mobil. Aneh banget tau tuh bengkel. Bengkel gede! Tapi gak punya kursi duduknya, capek gue."oceh Daffa.

DICINTAI SEORANG GUSWhere stories live. Discover now