Chap 4

22 0 0
                                    

Saat sore menjelang, Kyuhyun perlahan-lahan terjaga dari tidurnya. Dia merasakan tubuhnya masih terasa lemah, tetapi dengan perlahan dia mulai membuka matanya.

Eomma Lee dan Appa Lee dengan cepat mendekati tempat tidur Kyuhyun begitu mereka melihatnya terbangun. Mereka tersenyum lembut, senang melihat putra mereka sadar.

Eomma Lee: "Selamat sore, Sayang. Bagaimana perasaanmu?"

Kyuhyun mengangguk lemah, mencoba menunjukkan bahwa dia baik-baik saja meskipun masih terasa lemah.

Kyuhyun: "Selamat sore, Eomma. Aku merasa agak lelah, tapi aku baik-baik saja."

Appa Lee: "Kamu melakukan yang baik, Sayang. Kami bangga padamu."

Keduanya merangkul Kyuhyun dengan penuh kasih sayang, memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan untuk putra mereka yang sedang pulih.

Kyuhyun tersenyum lemah, merasa hangat oleh cinta dan perhatian orang tuanya.

Setelah Kyuhyun terbangun, Eomma Lee dengan penuh kasih membersihkan wajah dan tubuh putranya dengan lembut, memastikan bahwa dia merasa segar dan nyaman setelah tidur.

Eomma Lee: "Mari, Sayang, biar Eomma membersihkanmu dulu."

Kyuhyun mengangguk lemah, merasakan kelembutan sentuhan ibunya yang selalu memberikan rasa nyaman.

Setelah Kyuhyun dibersihkan, Appa Lee dengan cermat menyiapkan nebulizer dan infus untuk putranya. Dia memastikan bahwa semua peralatan medis sudah siap dan steril untuk digunakan.

Appa Lee: "Sekarang waktunya untuk nebulizer dan infus, Sayang. Ini akan membantu meredakan gejala asma-mu."

Kyuhyun dengan patuh menyetujui, menunjukkan lengan yang akan disuntik untuk infusnya.

Kyuhyun: "Baiklah, Appa. Aku siap."

Melihat air mata Kyuhyun mengalir tanpa sadar, Eomma Lee dan Appa Lee menjadi khawatir dan bertanya-tanya tentang apa yang mungkin membuatnya menangis.

Eomma Lee dengan lembut menghapus air mata Kyuhyun dan bertanya dengan suara lembut, "Sayang, ada apa? Mengapa kamu menangis?"

Kyuhyun menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan tangisannya, dan akhirnya menjawab dengan suara terdengar serak, "Maaf, Eomma, Appa. Aku tidak tahu mengapa aku menangis. Aku hanya merasa sedih tiba-tiba."

Appa Lee mendekat dan merangkul Kyuhyun dengan lembut, "Itu baik-baik saja, Sayang. Kadang-kadang kita merasa sedih tanpa alasan yang jelas, dan itu normal. Kami di sini untukmu, apapun yang kamu butuhkan."

Eomma Lee tersenyum lembut, "Jangan khawatir, Sayang. Kami akan selalu ada untukmu, baik di saat senang maupun sedih. Kamu tidak perlu merasa sendirian."

Dalam momen keintiman dengan orang tuanya, Kyuhyun membiarkan perasaannya meluap, mengungkapkan apa yang tersembunyi di dalam hatinya.

Kyuhyun: "Eomma, Appa, aku merasa begitu lelah dan terkadang aku merasa takut. Takut bahwa aku tidak akan pernah sembuh sepenuhnya. Takut bahwa aku akan terus menderita seperti ini."

Suara Kyuhyun penuh dengan getaran emosi, dan air mata kembali mengalir di pipinya.

Appa Lee dan Eomma Lee mendengarkan dengan hati yang penuh kasih, membiarkan Kyuhyun mengungkapkan perasaannya tanpa interupsi.

Eomma Lee: "Sayang, kami mengerti perasaanmu. Kami juga khawatir dan prihatin tentangmu. Tetapi kamu harus percaya bahwa kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantumu pulih. Bersama-sama, kita akan melalui semua ini."

Appa Lee menambahkan dengan penuh keyakinan, "Kyuhyun, kamu adalah anak yang sangat kuat. Kami percaya bahwa kamu akan mengatasi semua rintangan ini dan keluar dari situasi ini lebih kuat dari sebelumnya. Kami akan selalu bersamamu, tak peduli apa yang terjadi."

Breath of HopeWhere stories live. Discover now