part 2| Pria Bertopeng

22 17 5
                                    

Salah satu dari pria itu menembakkan anak panah ke arah kakiku yang membuat aku terjatuh.

Gedebrukk...

Kakiku sakit sekali, anak panah itu menancap tepat di bagian betisku, aku memaksakan diri agar bisa berlari namun seorang pria berperawakan seram itu kini sudah ada di hadapanku.

"Pergi!!" Teriak ku sambil melemparkan keranjang yang sedari tadi ada di tanganku.

Aku perlahan berjalan mundur namun seseorang berdiri di belakang yang membuat langkah langkahku terhenti, Kini mereka mengelilingi ku. Apa yang harus aku lakukan? Oh tuhan tolong aku.

"Mari kita lihat seberapa mahal harga untuk dirimu nona." Ucap salah seorang pria.

Diantara mereka ada seorang pria yang tubuhnya lebih pendek, dia maju mendekatiku perlahan. Melihat dari ujung rambut hingga ujung kakiku dengan teliti.

"Kurus sekali badanmu, kalau begini aku tidak bisa menawarkan dengan harga yang tinggi!" Ujarnya seraya mendecakkan lidah.

Aku menundukkan kepalaku karena ketakutan, tangan pria itu menelusuri keningku lalu turun kemataku.

"Namun, matamu sangat indah."

Sreettt..

Cadarku dilepas oleh pria bajingan itu, mataku membelalak, badanku gemetar aku sudah tidak kuat lagi menahan rasa takut ini.

"Wah.. kita beruntung! lihatlah buruan kita hari ini"

Mereka adalah para bandit penjual budak, tidak! Aku tidak mau dijual sebagai budak.

"To-tolong bebas kan saya." ucapku seraya mengeluarkan air mata.

Aku berlutut dihadapan pria pendek itu, memohon agar mereka melepaskan ku, aku tau ini percuma tapi ku harap mereka mempunyai belas kasihan walaupun hanya sedikit kepadaku.

"Apa, Melepaskan mu? Kau tau seberapa sulit kami memburu orang sepertimu"

"Haha! Menangis lah, jangan harap kami akan memberi mu belas kasihan!"

Para bandit itu tertawa lepas melihat aku yang tunduk tak berdaya dihadapan mereka.

"Masukan dia ke dalam kereta kuda."

Disebelah kanan dan kiri ku berdiri dua pria kekar yang memegang kedua lenganku lalu menyeret ku dengan paksa, aku menekan diriku dengan sekuat tenaga agar tubuhku tidak terseret oleh mereka.

"Kumohon.. kumohon.. kasihanilah aku" ucapku merengek.

Tepat saat aku akan dimasukan kedalam kereta kuda, anak panah yang entah datang dari mana menancap tepat di salah satu kaki seorang bandit.

"Siapa disana!" Pekik bandit lainnya seraya menghunus kan pedang.

Seorang pria bertopeng keluar dari hutan dengan menaiki seekor kuda putih yang gagah. Tubuh pria itu terlihat kekar, ia memegang sebuah busur hitam mengkilat di tangannya.

 Tubuh pria itu terlihat kekar, ia memegang sebuah busur hitam mengkilat di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 25 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

History Of The Eldoria Empire Where stories live. Discover now