07. HE IS A SNAKE

92 24 7
                                    

07

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

07. HE IS A SNAKE

* * *

Satu tahun yang lalu ....

"AYO, LOVA!"

Teriakan Jessica yang begitu semangat memanggil Lova untuk mengikuti langkah cepat cewek itu. Lova yang saat itu bingung pun hanya mengikuti langkah cepat Jessica untuk sampai ke lapangan basket. Ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di gedung olahraga. Ia sebenarnya kurang suka berolahraga dan semua ini karena Jessica begitu bersemangat untuk datang ke sana.

Napas Lova yang terengah pun seolah-olah terabaikan oleh Jessica. Semangat cewek itu benar-benar luas biasa dan membuat Lova heran. "Ada apa sih?" tanyanya bingung. "Kamu sebenarnya cari apa di lapangan basket, Jes?"

"Gue mau lihat anak-anak basket tanding, Lova! Lo gak tau aja kalau mereka sekeren itu kalau main." Jessica pun mengajak Lova ke tribun dan memang sudah banyak sekali yang datang untuk menyaksikan pertandingan. Meskipun yang Lova lihat sepertinya tanding persahabatan tapi ternyata peminat penontonnya sangat banyak.

"Memang mereka sekeren itu ya sampai banyak banget yang datang, Jes?" tanya Lova penasaran karena teriakan mahasiswa GAU sudah sangat siap menghancurkan gedung olahraga kalau bisa. "Aku baru tau, Jes."

"Lo kudet sih," ucap Jessica kemudian tersenyum lagi lalu matanya mengarah ke lapangan. "Gue kenal beberapa dari mereka, Lova."

"Oh ya?" tanya Lova ikut melihat ke arah lapangan dan seragam basket GAU yang berwarna putih itu memang menyita perhatiannya. "Siapa aja? Aku baru tau kalau kamu suka basket juga."

"Ada Moron," ucap Jessica yang menunjuk salah satu dari mereka yang sedang mengoper bola. "Gue udah kenal dia lumayan lama. Anaknya gampang banget gaul jadi lo pasti bisa dekat juga sama Moron. Nanti gue kenalin deh."

Teriakan-teriakan dari penonton pun kembali terdengar karena bola yang dibawa tim basket GAU hampir berhasil mencapai ring. Namun setelah itu Jessica menujuk lagi seseorang yang sedang berdiri di pinggir lapangan dan siap mengoper bola kembali.

"Nah yang di pinggir lapangan itu namanya Kael, dia juga sama aja kayak Moron. Temannya banyak dan asyik aja kalau diajak ngobrol. Kapan-kapan gue ajak ketemu juga."

Jessica terus bercerita tentang beberapa pemain basket GAU. Lova cukup takjub dengan Jessica karena punya banyak teman dari jurusan lain sementara Lova menganggap teman dekatnya selama ini hanya teman di jurusan Seni Peran saja. Selebihnya tetap terasa orang asing yang satu kampus dengannya.

"Nah cowok yang pakai bandana di kepalanya itu namanya Loki. Menurut gue dia paling ganteng di tim. Menurut gue sih. Tapi sebenarnya bukan dia bintangnya. Padahal ya, kalau dilihat-lihat permainan Loki bagus kalau tanding tapi soal populer sih dia kalah banget. Tapi kalau gue boleh jujur gue--"

"GO ROAR! GO ROAR!"

Teriakan penyemangat dari penonton benar-benar memekakan telinga Lova sampai ia tidak bisa mendengar apa yang Jessica bicarakan. Nama Roar terdengar begitu mudah hingga Lova bahkan melirik dan mencoba mencari sendiri pemilik nama Roar. Ia melihat nama di punggung seragam basket dan tidak butuh waktu lama Lova menemukannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 31 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jika Cinta Tidak Pernah AdaWhere stories live. Discover now