Genozel- 5

5 1 0
                                    

Maaf guys kalau masih ada salah dalam penulisan tanda baca, atau penulisan kata :):)

Jangan lupa vote + komen nya yaa!!🙏🏻 Share juga yuk ke teman-teman kalian...

Absen dulu yuk!!🖐🏻

Happy reading! Enjoy!

***

Tak terasa waktu sudah menunjukan waktu pulang. Gemi, Elsa, dan Nilo pun bergegas merapikan alat tulis yang berserakan di atas meja. Mereka bersiap-siap untuk pulang. Di pikiran mereka sudah ada kasur yang memangil-manggil untuk di tiduri. 

"Gem, lo mau langsung balik apa gimana?" tanya Nilo. "Gue sih maunya langsung balik. Tapi tadi tiba-tiba di suruh kumpul dulu anak basket." jawab Gemi, dengan malas. 

"Loh bukannya, lo basket hari rabu ya?" sahut Elsa. Fyi, Gemi mengikuti ekskul basket putri, dan ini pertemuan ke 3 mereka. Gemi sangat menyukai basket sejak kecil. Berawal dari abang-abangnya yang suka bermain basket, hingga akhirnya dia di ajarkan dan jadi keterusan sampai sekarang. 

"Iya zheyeng, makanya gue ga tau ini ada apa disuruh kumpul," jelas Gemi. "Yaudah yuk cepetan balik, nanti lo ditungguin sama anak-anak." Nilo menggandeng tangan Elsa dan Gemi.

Sepanjang koridor banyak mata yang menatap mereka, 'kayak mau nyebrang aja gandengan' pikir mereka. Tatapan tersebut tak mengganggu aktivitas canda tawa Gemi, Elsa, dan Nilo. 

Hingga tak terasa mereka mereka harus berpisah. Gemi pergi ke arah lapangan, sedangkan Elsa dan Nilo pergi ke gerbang utama. 

***

Terlihat di lapangan sudah ramai teman-teman ekskulnya yang berkumpul. Diantaranya ada yang sedang mengobrol di pinggir lapangan, sisanya ada yang sedang bermain bola basket. 

"WOII GEM!" sapa Nadya, teman sekelasnya. Ya, Nadya juga mengikuti ekskul yang sama dengan Gemi. Gemi menghampiri Nadya, "Dari mana aja lo," ucap Nadia sambil bertos ria. "Dari kelas lah, dari mana lagi." ucap Gemi, mendudukan dirinya di samping Nadya. 

"Kok lama?"

"Biasa, gue ngobrol-ngobrol dulu."

Tak lama terdengar derap langkah tegap, yang membuat atensi Gemi dan anak-anak ekskul mengalihkan tatapan mereka. 

Terlihat dari kejauhan segerombolan siswa dengan ketampanan di atas rata-rata berjalan beriringan menuju ke arah lapangan. Seakan ada slowmo, membuat pesona mereka menguar. 

"Ekhmm"  suara berat menyadarkan mereka semua dari keterdiaman. 

"Halo semua, selamat sore. Sorry, ganggu waktu kalian." ucap seorang pemuda, dengan postur tubuh tinggi, tegap, dan juga berkulit kuning langsat. Tidak ketinggalan senyumnya yang manis membuat ciwi-ciwi terpesona, termasuk Gemi. 

"Ada yang tau alasan gue ngumpulin kalian semua disini?" tanya Azka, laki-laki yang menjadi pusat perhatian sedari tadi. Dia merupakan ketua tim basket. Semua, menggeleng serempak mendengar pertanyaan Azka. 

"Jadi gini teman-teman, berhubung gue udah sibuk banget sama kegiatan kelas 12. Gue, mau serah terima jabatan sama wakil gue-" 

"Hanzel Pradipta." 

Pemilik nama yang disebut pun maju ke sebelah sang ketua. Azka membuka penanda kapten yang melekat di lengan kanannya, dan memakainnya ke lengan Hanz. Kini, Hanz resmi menjadi, kapten basket SMA Nusa Jaya. 

Prok..prok..prok..

Semua bertepuk tangan menyambut dengan gembira kapten mereka yang baru. 'Satu berlian pergi, digantikan dengan berlian lain,' pikir mereka. Hanz dan Azka, masuk ke dalam jajaran most wanted,  SMA Nusa Jaya.

GENOZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang