Chapter 5- High School

1 0 0
                                    

Akhirnya setelah 6 tahun sekolah, gw pun memasuki SMP. Di sekolahku ini disebut year 7.

Beberapa dari kami pun pindah, dan teman yg gw agum agumipun mulai menjauhi gw dan tidak lagi mau bermain sama gw.

Friska, dia?? Ya kita masih baik, tapi hubungan ini jadi renggang. Gw berjuta-juta kali minta maaf, walau ini bukan pertama kalinya gw buat janji janji manis ke dia.

Gw merasa rapuh....  dan berfikir, gw kok jahat banget ya. Mungkin ini yg menyebabkan gw ditinnggal teman apalagi sahabat satu satunya yg gw punya "FRISKA".

Suatu hari, "Anak-anak kita kedatangan murid baru, dia anak pindahan Harmony dari cabang lain. Ayooo Cindy, perkenalkan namamu!"

Selesai perkenalan, Cindy pun duduk di sebelahku dan kita pun mulai berteman, yang lama-lama menjadi sahabat.

Tetapi kejahatan di masa lalu tetaplah kejahatan, terbongkar semua yang gw lakukan. Bahkan Cindy pun tau seberapa kejamnya gw  dulu dan menjauh. Kita tetep temenan, tapi nggak lagi sahabatan.

Gw tau sih gw gak pernah jahatin Cindy. Tapi gw paham, ketakutan dia kedepannya kalau hal yang sama terjadi.

Setahun pun berlalu, kita semua masuk ke year 8 atau dikenal sebagai SMP 2. Yeap kita masuk sana, dan sejauh ini belum ada yg pindah. Malahan kita dapet murid pindahan dari melbourne.

Kali ini murid baru yg bernama Penny itu duduk di sebelahku. Ya kalian bs nebak lah kenapa semua murid baru duduk di sebelah gw.
Yeap.. karena gw selalu duduk sendiri.

Penny pun baik sama gw, tapi gw gak mau terlalu banyak berharap apa-apa. Dan bahkan gw menceritakan semua peristiwa pahit dan betapa jahatnya gw dulu.

"That's the past, they should have forgive you by now. Let me talk to them. Oke? Biar aku bicara buat kau!" Ujar Penny dengan bahasanya yg kebule-bulean. Dia emang bule sih dan orang tuanya mau buka usaha di indonesia makanya pindah.

Dengan bahasa Indonesia yg pas pasan dia pun bicara ke Friska dan Cindy bahkan mencoba satu kelas. Manjur??? Ooh tentu iya.. welll sama Friska dan Cindy. Yang lain..?? Ooh mereka cuek aja. They stop bullying me but they don't play with me. Kita netral aja sekelas dan buat gw ada Friska, Cindy dan Penny itu udah cukup.

Mereka jd sahabat gw, sahabat yg sampe sekarang gak akan gw lupain selamanya.

Dua tahun berlalu, well gak ada yg menarik cuman kelas 10 ini ada ujian yg harus di hadapi. Kelas kita pun jumlah muridnya menjadi sedikit hanya 9 dan itu satu angkatan. Sedih juga karena urusan keluarga selesai Penny harus kembali ke melbourne.

Sembilan orang membuat kami semakin akrab. Kami pun menjadi senang bermain, bercanda bahkan menjahili guru, pokoknya kompak sama-sama.

Semua masa lalu dilupakan dan kami saling tolong menolong membantu satu sama lain untuk berjuang menghadapi ujian dari luar negri ini.

Sampai pada akhirnya, kami pun berhasil lulus. Gw sendiri lulus dengan nilai pas-pasan. Pokoknya lulus, dan kami siap menempuh masa depan masing-masing.

Gw sendiri nggak ngelanjutin studi gw sampe lulus SMA. Gw langsung terjun ke college untuk memperisapkan gw ke jenjang perguruan tinggi. Impian gw adalah untuk lulus di UI aja lah gak usah merantau jauh-jauh.

Freya Hanania Avisha (life is worth a cup of coffee)Where stories live. Discover now