Part 3 (Sam vs Jakuzure vs Leopard)

1 0 0
                                    

*Teeeettt*

Suara terompet gas dibunyikan, menandakan pertandingan lima besar telah usai. Kini saatnya mereka memperoleh poin untuk masuk ke babak semi-final. Siapa yang masuk ke dalam tiga besar?

Sam 'The Drill' memperoleh grand total 581 poin. Ameda Nanase dengan grand total 572 poin. Michael Bronx dengan grand total 558 poin. William 'Leopard' dengan grand total 586 poin. Dan Jakuzure 'The Slaugh' memperoleh grand total 595 poin.

"Jadi para peserta ketiga besar kita adalah Sam 'The Drill, William 'Leopard' dan Jakuzure 'The Slaugh'!"

Penonton berteriak kencang dan disambut dengan tepuk tangan yang sangat meriah. Tapi sebelum melanjutkan pertandingan ke semi-final, para peserta diberi waktu istirahat selama 30 menit.

Leo dan teman-temannya sedang beristirahat di meja yang sudah disediakan oleh panitia khusus untuk para peserta dan juga untuk teman-teman satu tim mereka.

"Ini, minuman dan makanannya." Kemudian ia duduk pada kursi di samping Leo.

"Oh, terima kasih, Ikeda-san." Leo menerimanya dengan senang hati.

"Sama-sama, Leo-kun." Ikeda membalasnya dengan senyuman manis.

"...Makanmu banyak juga ya, Leo?" Kimura heran sambil memandang makanannya Leo.

"Mau gimana lagi, habis pertandingan tadi menguras banyak energiku. Lagian kali ini kita hanya diberi satu kali istirahat." Kemudian Leo menyantap makanannya.

"Iya ya, kenapa hanya satu kali, yah? Padahal awal tahun dan tahun kemarin diberi dua kali loh."

"Mungkin pengiritan budget kali. Jurinya kalau dilihat juara dunia semua lho." Sasaki membalas perkataan Kimura.

"Iya juga sih."

Sementara itu, Sam dan Kaido sedang jalan-jalan di sekitar tempat itu melihat beberapa stan yang telah disediakan oleh pihak panitia.

"Kaido, apa tadi Leo belum 'bermain' serius, ya?" Sam menanyakannya dengan cukup penasaran.

"Memangnya kenapa?"

"Kalau aku lihat-lihat, Leo sepertinya sedang menahan energinya."

"Tidak, melainkan mengirit energinya. Karena dia sudah tahu, dia bakal masuk dalam tiga besar."

"Kenapa bisa seyakin itu?" Sam mengerutkan keningnya.

"Karena aku yang meyakinkan dia."

"Ummh... ini tidak masuk akal," sambil terntunduk melihat tanah. "Apa dia benar-benar ingin mengalahkanku??" kemudian ia kembali memandang Kaido dengan heran.

"Tidak. Dia tidak ingin mengalahkanmu."

"Lalu?"

"Dia ingin mengalahkan egonya sendiri."

"Huh??"

"Kau tahu, kenapa julukannya 'Leopard'?"

"Ya... karena dilihat dari gerakannya, bukan?"

"Tidak." Langkah mereka berdua terhenti karena di depan ada kerumnan orang yang ikut berhenti. "Sebenarnya bukan itu. Julukannya 'lahir' karena dia terlalu terinspirasi darimu. Itu semua diawali waktu dia masih kelas 2 SMP. Karena dia adalah penggemar beratmu, Sam." Lalu ia melirik mata Sam tajam. "Dia selalu berlatih keras untuk menyamai gerakanmu, style-mu, dan ritmemu. Dan perkembangannya menjadi pesat saat dia mengikuti beberapa kali perlombaan. Aku pun juga tak habis pikir," Kaido sedikit menggelengkan kepalanya karena heran dengan berkembangan yang pesat dari Leo.

BEAT MASTER; GET THE BEAT!Where stories live. Discover now