Pulanglah. Aku Rindu, Aku Menunggu

9.5K 344 18
                                    

Mencoba melupakan adalah salah satu hal yang hanya akan melelahkan hati dan diri sendiri. Keinginan yang bertolak belakang dengan perasaan hati, melupakan menjadi hal yang begitu sulit. Barangkali memang benar, yang berhasil melupakan seseorang yang dicintainya, hanya terjadi pada orang-orang yang akhirnya menjadi tidak waras. Mereka berhasil melupakan perasaannya, orang-orang yang disayangi, dicintai, dan mereka pun melupakan dirinya sendiri.

Kembalilah, aku membutuhkanmu untuk meredakan semua rindu. Aku membutuhkanmu untuk menerjemahkan air mataku. Aku membutuhkanmu untuk menemukan aku kembali berada di hatimu. Kamu tak lebih setia dari kesepian yang setiap hari kuajak bicara, membicarakanmu, menceritakan semua hal tentang kita, tentang aku, tentang rindu, tentang kesedihan, tanpa pernah di sisiku kamu berada untuk membuat semua sedih itu mereda. Tanpa pernah di hatimu aku terkenang, seolah aku di hatimu tak pernah berharga, seolah lebih baik di hatimu aku tiada.

Barangkali aku salah jika terlalu mengharapkan kita kembali seperti dulu. Namun, apakah salah jika aku tetap merawat perasaan yang masih tetap tumbuh di dadaku? Melewati setiap musim yang berganti, tumbuh, mekar, patah, gugur, dan biarlah perasaanku mati dengan sendirinya, ketika jantungku tak berdetak lagi, ketika aku hilang ditelan bumi tanpa pernah kamu merasa kehilangan. Aku ingin kita kembali pada mimpi yang sama. Yang pernah hilang akan membuat kita mengerti caranya mencari, yang pernah hancur akan membuat kita mengerti cara membentuk kembali, yang pernah kecewa akan membuat kita mengerti caranya memberi maaf.

Seandainya Tuhan berbaik hati padaku, aku yakin Ia akan membawamu kembali padaku, pulang pada pelukanku, seutuhnya, dan selamanya. Sebab aku bukan seseorang yang pintar dalam hal memohon, tapi aku mengerti caranya meminta dengan etika. Aku bukanlah seseorang yang pintar dalam hal berharap, tetapi aku mengerti caranya berdoa. Jika kamu ingin mendengar satu kejujuranku yang berada dalam hati, pejamkan matamu. Tuhan akan memberitahukanmu bahwa aku adalah seseorang yang selalu memintamu kembali, tanpa pernah ingin berhenti.

Kamu hanya perlu mendengarkan apa yang hatimu katakan dan jujurlah pada dirimu sendiri. Perpisahan tak selalu menjadi hal yang buruk. Perpisahan bukan sebuah hal yang hina. Perpisahan hanyalah caranya terakhir bagi sepasang manusia, yang lebih memilih menghancurkan daripada memperbaiki, lebih memilih menyakiti daripada mengobati, lebih memilih diam daripada berbicara, lebih memilih berpisah daripada berpikir. Maka pulanglah, kita akan memperbaiki yang pernah hancur, kita akan menyembuhkan yang pernah terasa menyakiti, kita bicarakan dengan baik apa yang pernah kita diamkan, dan kita akan selalu belajar berpikir bukan lagi memilih berpisah. Pulanglah, aku rindu, aku menunggu.

Merelakanmu Seutuhnya (Sudah terbit)Where stories live. Discover now