Bahagialah, Bahagiakan Dia

9.5K 289 9
                                    

Sudah lama aku membawa perasaan ini untukmu dan masih saja untukmu. Terkadang aku merasa lelah dengan perasaanku sendiri, sedangkan kamu tak pernah bersedia memberikan perasaan untukku dengan utuh. Tak pernah aku memiliki kamu dengan memberikan cinta seutuh hati. Setiap orang memang memiliki pertimbangan memilih orang yang pantas untuk mendampinginya, sedangkan aku hanyalah seseorang yang merasa begitu pantas untuk mendampingimu. Padahal, kamu tak pernah dipertimbangkan atau diberikan kesempatan untuk menjadi sebuah pilihan.

Kamu yang paling tahu siapa yang paling pantas untukmu, yang paling mampu mencukupimu, yang paling mapan untuk membahagiakanmu. Tahu diri, sudah seharusnya aku tahu diri sebab aku belum mampu mencukupi, belum mapan untuk memantaskan diriku sendiri. Karena itu, aku selalu berusaha mengerti tentang kenapa aku dan kehidupanku tak pernah layak untuk terpilih. Aku bahagia oleh hal-hal sederhana, sedangkan kamu memilih bahagia tentang semua hal yang lebih mewah. Aku tenang dengan hidupku yang tercukupi, sedangkan kamu memilih dia yang mampu memberikan sesuatu yang lebih dalam hidup ini.

Kurelakan kamu memilih seseorang yang menurutmu paling pantas, kurelakan kamu bahagia meski hatiku sakit seperti diremas. Aku pernah memperjuangkan meski aku tak pernah seutuhnya diterima. Aku pernah menyayangi meski aku tak pernah dinilai lebih. Aku pernah mencintai meski aku tak pernah dihargai. Setidaknya aku pernah menyatakan bahwa aku mencintaimu. Setidaknya aku pernah berjuang dengan bersungguh-sungguh. Setidaknya aku pernah bersedia memberikan hatiku untuk kamu miliki, meski kamu tak pernah berkenan walau hanya sekadar mendekati.

Sudah lebih dari sekadar cukup aku berjuang, dan barangkali memang sudah semestinya hatiku merasakan kehilangan. Kamu sudah memilih dia yang pantas mendampingimu, dia yang terbaik menurutmu. Aku mengakui  kekalahan, menyadari keadaan hidupku yang tak bisa dijadikan sebuah dukungan. Memilikimu adalah kebahagiaan, aku yakin aku mampu jika tidak begitu banyak syarat yang dijadikan bahan pertimbangan.

Bahagialah, bahagiakan dia yang mampu membahagiakanmu. Buatlah dia selalu tersenyum dan merasa beruntung telah berhasi memilikimu. Jangan menyakitinya seperti kamu menyakitiku. Jangan mengecewakannya seperti kamu mengecewakanku. Jangan meninggalkannya jika suatu saat kehidupannya berubah dan tak lagi mampu mencukupi hidupmu. Jangan pernah menyalahkan pilihan yang sudah kamu pilih, meski kelak mengetahui kabarku adalah hal yang akan begitu kamu sesali, berkali-kali.

Merelakanmu Seutuhnya (Sudah terbit)Where stories live. Discover now