MASA LALU BERMULA KEMBALI

40 3 1
                                    

             Motor Devano terparkir di dekat pohon mangga,depan rumahnya.

Devano membuka helmnya.Ia mendapati ada mobil yang terparkir di depan garasinya.

-Mungkin sedang ada tamu-

Tak berpikir lama,devano turun dari motornya dan masuk ke dalam rumahnya.Karena ia tau,mama nya sedang menunggu kedatangannya di dalam sana.

Seperti biasa,Devano memasuki rumahnya tanpa mengucapkan salam.

Yang tak biasa saat memasuki rumahnya adalah ketika Devano melihat seorang Laki-laki yang sedang duduk di sofa ruang tamunya.

"Devano!"Sapa Laki-laki itu,dan menghampiri Devano.

Devano nampak tak merespon panggilan itu,karena ia mengetahui kalau orang yang menyapanya adalah papa kandungnya,yang telah membuangnya dari tahta kekelurgaanya.

Devano berjalan menuju tempat mama Clarissa duduk dan duduk di sebelah mamanya itu.

Mama Clarissa mencoba membuat Devano senang dengan kedatangan Papa kandungnya.

"Dev,ini kan papa kandung kamu.Masa kamu gak mau menyambut beliau dengan senyuman".

"Papa kandung?.Bukannya dia sendiri yang ngebuang aku dan gak mau lagi nganggep aku sebagai anak!".Suara Devano terdengar jelas di telinga papanya itu.

Devano mencoba mengulang masa lalunya yang kini sudah tak berarti baginya sekarang.

"Maafkan papa,Dev!.Waktu itu papa sedang emosi.Perasaan papa gak karuan dan....papa ngerasa bersalah setelah ngelakuin itu ke kamu!".Papa Mario nampak bersalah atas perbuatan yang beliau lakukan kepada anaknya tiga tahun yang lalu.

"Terlambat!.Papa sudah tidak ada di hidupku lagi!.Kalau memang papa ingin meminta maaf,kenapa baru sekarang papa menyadari kesalahan papa,dan menemui aku!".

Devano nampak bersikeras untuk tidak memaafkan papa kandungnya.Devano mencoba mengabaikan ucapan papanya itu dan berjalan menuju tangga untuk ke lantai dua,kamarnya.

"Mungkin,lain kali saja bapak bicara dengan Devano.Sebaiknya bapak pulang dulu.Biar saya mencoba berbicara baik-baik kepada Devano,agar bisa menerima keadaan sebenarnya" Mama Clarissa mencoba mengentikan suasana yang semakin riuh itu.

"Kalau begitu,saya pamit dulu.Tolong rawat Devano dengan baik!".Pamit papa Mario.

Dengan berat hati,papa Mario pun berpamitan untuk pulang.
Perasaan sedih diraut wajah laki-laki berumur 50 tahun itu nampak jelas.Tapi beliau tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu takdir menyatukannya dengan anak laki-laki nya kembali.

***

          Mama Clarissa berjalan menuju kamar Devano.
Suara ketukan pintu kamar Devano terdengar jelas di telinga laki-laki itu.
“Dev,ini mama.Mama mau bicara sama kamu.Apa mama boleh masuk?”.Terdengar suara dari luar pintu.Perempuan itu mencoba meminta izin kepada Devano sebelum beliau masuk ke kamar anaknya.

Karena mengetahui bahwa ada kedatangan mama Clarissa,Devano pun segera mengizinkan beliau untuk masuk.
“Iya,ma.Masuk aja!”.

Mama muncul dari ambang pintu.
“Mama kira,kamu marah sama mama”.

Devano menggeleng-gelengkan kepalanya pelan dan tersenyum ke arah Mama Clarissa.

Mama Clarissa duduk disamping anak laki-laki nya itu.
“Mama mau bicara sama kamu,Dev”.
“Bicara aja,ma!”.Ujar Devano pelan.
“Apa kamu enggak berlebihan dengan sikap kamu ke papa Mario?”.Tanya Mama Clarissa mengawali pembicaraan dengan laki-laki disampingnya.
Devano berdecak kesal.“Udah lah,ma.Enggak usah bahas dia lagi!Devano lagi males ngomongin orang yang sama sekali gak peduli sama Devano!”.
Mama Clarissa hanya menghembuskan nafasnya berat.“Die punya peduli kok sama kamu.Dia sayang sama kamu,karena kamu anak kandung dia ,Dev!”.Mama Clarissa mencoba menasihati Devano dari hati ke hati.
“Tolong,ma!Tinggalin Devano sendiri,dan..Devano saat ini enggak mau bahas masalah itu”.Devano meminta mama Clarissa keluar dari kamarnya,karena Devano ingin menenangkan pikirannya saat ini.

Mama Clarissa dengan berat hati meninggalkan anak laki-laki nya itu.
“Yaudah,mama tinggal dulu.Tenangkan pikiran kamu ya!.Suatu saat kamu akan mengerti semuanya”.

Entah ada angin apa,hari ini benar-benar hari terkacau untuk Devano.Ia yang berharap bisa bahagia dengan Zeline malah ia harus bertemu dengan papanya,yang sudah meninggalkan dirinya lebih dari tiga tahun yang lalu.
Semuanya tampak kacau,perasaan Devano harus tercampur aduk menjadi satu.
Devano saat ini tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah menghadapi kenyataan bahwa papa nya yang dulu mengahampirinya memohon-mohon untuk meminta maaf kepada dirinya.
***

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 06, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SENJA YANG TAK KUNJUNG DATANGWhere stories live. Discover now